Galungan days

Kemarin(tepatnya minggu lalu), umat Hindu Bali merayakan hari raya Galungan. Hari raya Galungan adalah hari raya untuk memperingati kemenangan dharma melawan adarma. Darma adalah sifat kebaikan dan adarma adalah sifat jahat.

Umat Hindu percaya bahwa disekitar kita selalu ada hal-hal yang mampu mengganggu kita, sehingga kita berpikir atau berbuat jahat.
Pada hari Senin(hari Pengejukan), para bhuta kala diceritakan berada di gang, mau masuk halaman rumah. Pada hari Selasa(hari Penampahan), para bhuta kala berada di depan rumah(di pintu rumah), nah kalo hari Rabu, para bhuta kala ada di pura keluarga. Jadi, apabila selama 3 hari ini kita berhasil mengendalikan amarah, berbuat kebajikan, maka kita berhasil merayakan hari raya galungan.

Setelah hari raya Galungan(hari Rabu), pada hari Sabtunya(3 hari setelah Galungan) disebut hari Ulihan(artinya kepulangan). Tidak semua umat Hindu di Bali merayakan Ulihan(tergantung desa kala patra). Pada hari Ulihan, kita berdoa untuk leluhur, dan memberikan bekal untuk dibawa kembali ke alamnya. Oleh karena itu, saat upcara ulihan dibuat sajian seperti bekal, ada ketupat, entil(ketupat yang dibungkus dengan daun kalingidi, atau bisa dengan bambu), ada rokok, ada baju baru, ada makanan kesukaan leluhur kita, dan yang lainnya.

Sepuluh hari setelah Galungan, dirayakan hari raya Kuningan. Tidak semua umat juga merayakan kuningan, tergantung desa kala patra juga. Saat Kuningan, kita merayakan kalau kita sudah berhasil mempertahankan kemenangan kita melawan adharma. Ciri khas hari raya Kuningan adalah ada nasi kuning :)

Di Bali, kalau Galungan dan Kuningan ramai sekali. Di pura-pura juga banyak ada upacara. Senang sekali kalau Galungan di Bali ^-^