Friday, December 19, 2008

Vampire

Menonton film memang kegiatan paling menyenangkan semenjak aku bisa menontonnya. DVD, merekalah yang selalu menghiburku beberapa bulan terakhir, karena aku gk mau beli TV ^^. Tapi... ketika membeli sebuah DVD, jarang sekali aku baca sinopsis. Paling-paling lihat judul, kemudian dipandangi sebentar, hmmmmm.... sepertinya film-nya bagus, dan akan langsung aku beli.

Nah, akhir-akhir ini tanpa disadari kok aku nonton film, dimana manusia jatuh cinta ama vampire. Sebetulnya aku gak ngeh kalau film yang aku tonton itu bercerita mengenai vampire, wong judulnya gak mencerminkan peran serta vampire. Pertama adalah "Twilight", ternyata si cewek dan si cowok memang pada dasarnya saling menantikan. Emang kalau udah jodoh gak bakal kemana, meskipun jodohnya seorang cowok vampire. Sampai-sampai si cewek bersedia dengan rela untuk digigit lehernya, biar jadi vampire. Namun, si cowok vampire ganteng malah mencium leher indah kekasihnya. Sama halnya dengan film yang barusan aku tonton, "Librarian". Menarik, itulah kesan pertama ketika melihat judulnya. Aku sempat merasa diriku seperti seorang librarian waktu kuliah dulu, krn emang aku doyan ngetem di perpustakaan -- ampe hafal letak buku-buku semua jurusan. Ketika aku asik menonton film yang penuh petualangan ini, lagi-lagi disuguhkan kisah percintaan sang librarian dengan seorang vampire cewek yang cuantik. Mereka berdua sama-sama pernah pacaran tapi kandas di tengah jalan. Intinya mereka saling menantikan orang yang tepat. Kisah pacarannyapun gak jauh beda ama "Twiligth". Ketika si cewek hendak meninggalkan dia, si cowok bersedia untuk digigit lehernya, agar ikut2an bisa jadi vampire. Tapi... lagi-lagi si cewek batal menggigit leher keren itu, malah mengecupnya dengan penuh kasih sayang, sambil menasehati bahwa dia harus kembali untuk mencari kedamaian -- tidak gentayangan lagi maksudnya.

Sempat terpikirkan, apakah bulan-bulan ini edisi film vampire ya.... Meski judulnya gak ada kata-kata vampire-nya. Sedikit mirip dengan film Indonesia yang sekilas terlihat musiman. Atau......akunya aja yang pas kebetulan matching dengan film-film seperti itu, sehingga alam bawah sadar menuntun tangan-tanganku memilih film itu. Atau...... Atau........ Atau........... ^^

Hv a great weekend for all ^^

Thursday, December 18, 2008

Berlari. . . . .

Di suatu pagi, aku terbangun dari tidur dan hal pertama yang aku rasakan adalah kepala pusing, mulut kering, karena aku lupa minum air yang cukup. Kenapa demikian, karena aku ketiduran alias tidur dengan tidak disengaja, sehingga kewajiban minum sebelum tidurpun tidak sempat ditunaikan. Niat awal adalah merebahkan punggung yang lelah setelah beraktifitas sampai tengah malam. Kerjaan berpikir, menganalisa, menulis serta menanggapi email-email yang berkunjung merupakan rutinitas yang harus diselesaikan dengan baik.

“Masih ngantuk…”, bisikku sendiri. Musikpun masih mengalun dengan aduhainya ketika tanpa tersadar akupun tertidur, lagi dan lagi. Dalam tidur akupun bermimpi, dimana ada seorang sahabat mengunjungiku di kos tercinta. Aku sedikit heran ketika dia bertandang sambil membawa bekal, yaitu sebungkus nasi campur yang dibelinya di warteg sebelah. Tidak biasanya dia jajan di warteg. Juga dia membawa satu buah botol teh “Nu Green Tea”. Di kamar yang sempit kami bercerita banyak, mengingat sudah lama tidak berjumpa. Tidak disangka-sangka, ternyata kakakku yang cantik juga datang bertandang ke kos-an. Tidak jelas apa tujuannya. Beberapa saat kemudian aku terasa berputar dengan cepat dan dibawa ke sebuah wilayah dimana aku sering sekali bermain disana, yaitu rumah nenekku di Bali. Tapi tidak jelas juga kenapa aku tiba-tiba ada di sana. Karena hari sudah petang, dan ada berita bahwa tadi siang ada upacara penguburan, akupun bergegas pulang. Sepanjang jalan aku berlari, makin cepat dan semakin cepat. Jalanan yang gelap, remang-remang tidak menjadi rintangan. Karena aku ditemani “saudaraku” yaitu Rogers dan Riko. Meski mereka terlahir mengambil wujud anjing, aku selalu merasa ada ikatan batin dengan mereka. Ketika kami melesat berlari, tiba-tiba aku dibawa kembali pulang ke kos-anku di Jakarta, tapi aku kehilangan jejak. Roger menyadari bahwa aku nyasar, dan diapun berhenti berlari dan memandangiku sejenak “jangan khawatir, aku akan menemukan jalan pulang”, begitulah aku membaca pikirannya. Ternyata Riko sudah menemukan jalan pulang ke kos-anku, dan Roger dengan instingnya membawaku kemana Riko berada, yaitu ke kos-anku tercinta. Ketika aku tiba di kos-an, merekapun menghilang dan aku terbangun sambil tersengal-sengal mengatur nafas, mengingat aku baru selesai lari marathon dengan super speed.





Sekarang, Roger dan Riko, serta adik baru mereka Browny mungkin sedang makan pagi sambil menemani orang tuaku beraktivitas. Bagaimanapun juga, mereka bertiga adalah bagian dari keluarga kami yang sangat kami sayangi ^^.

-Putu-

Saturday, December 13, 2008

Romantisme

Sebuah lagu yang kata orang-orang merupakan lagu yang cukup "romantis" mengiang sekarang memenuhi kamar yang mungil ini.
Sebetulnya aku sendiri tidak memahami 100% sebatas apa sih, sesuatu itu bisa disebut romantis, atau seseorang dikatakan romantis. Apakah dengan memberikan seikat besar mawar merah sudah bisa dikatakan romantis atau sekedar mengucapkan "have a good night" sudah sangat romantis...

Suatu siang, seseorang datang ke meja kerja dan memandangi huruf-huruf yang bertebaran di layar komputerku. Kemudian dia melirik ke atas komputer, dimana sebuah miniatur capung bertengger dengan nyamannya. "Romantis juga ya, ada capung seperti itu", diapun nyeletuk. "Hmmmm...", jawabku singkat. Di suatu siang lagi, diskusi mengenai selembar tissue dimulai dengan pengantar "keren ya penemu tissue itu". Akupun bercerita bahwa ketika aku pusing menilik program2-ku, aku menyempatkan waktu membuat puisi mengenai tissue, betapa berharganya selembar tissue dan kenapa mostly berwarna putih. Lagi-lagi dia berkomentar, "romantis sekali ya". Ketika dia tahu bagaimana aku menggambarkan sosok anjingku, diapun lanjut dengan semua kalimat yg berisi kata "romantis". Di suatu malam, ketika asik mengunyah makan malam yang nikmat ada yang nyeletuk, "jangan salah ama dia, dia itu romantis buanget. Lihat aja tulisan2-nya". Akupun berhenti mengunyah dan melirik dua orang di depanku sambil tersenyum singkat, "kita harus balancing", akupun ngeles ^^

Akupun berpikir sejenak, kok banyak hal yang aku lakukan, meski kecil, mereka menyebutnya "romantis". Dari manakah standard-standard romantisme itu bermunculan. Sebetulnya, ketika mengerjakan atau mengatakan atau menulis atau menyanyikan semua itu, aku hanya berpikir untuk menumpahkan isi kepala dan isi hati. That's all.

Jadi, mungkin emang bawaanku kali ya seperti ini. Banyak hal yang aku sukai atau miliki atau lakukan, semuanya berbau romantisme. Mulai dari pencinta bunga mawar, ampe menggambarkan sosok selembar tissue dengan "se-begitu-nya".

Goodluck for all, hidup Romantisme!! ^^

Monday, December 08, 2008

Sunday, December 07, 2008

Twilight

Twilight, itulah sebuah moment dimana aku, Luki, n Wawa "sedikit" terburu-buru menyeberangi jembatan Benhil guna menuju lantai lima Plaza Semanggi, karena harus berebut tiket "Twilight" yang hendak habis (tayang jam 18:45). Syukur bisa mendapat tiga kursi, meski posisi rada-rada tidak menyenangkan, mencar-mencar jauh terpencar-pencar ^^

"Vampire vegetarian" itu mungkin dua kata yang paling membuatku tertarik dari film indah itu. Sedikit lucu juga, ketika si ganteng berkata "We're different with the other vampires. We only drink animals' blood. It's same like you're eating tofu, vegetarian." Aku baru tahu ternyata vampire juga ada yang vegetarian, meski definisinya berbeda dengan vegetarian-nya manusia. Terus ada yang sedikit unik lagi, vampire itu berbalik dengan manusia, selain sukanya gelap-gelap, udara dingin, dan hujan, ternyata mereka juga ada yang bisa baca pikiran manusia. Dan ketika dia mencintai seseorang, dia malah tidak bisa membaca pikiran kekasihnya itu. Kalau manusia, mungkin sedikit berbeda, ada kecenderungan bisa mengetahui pemikiran orang yang dicintainya.

Mengenai bagus tidaknya film ini, memang sangat-sangat relatif. Setelah film usai, aku bertanya pada Wawa, dan dia menjawab, "biasa aja tuh." Tapi kalau menurutku, film itu emang cocok ama diriku, dan emang bagus. Cara berpikir sebuah keluarga Cullen yang hidup di tengah-tengah manusia, cara mereka melindungi satu sama lain, cara mereka mengekspresikan cinta dan rasa peduli, aku menemukan sebuah seni di dalamnya yang memang terasa berbeda.

Ngomong-ngomong mengenai Wawa, dan Luki. Akhirnya kami bisa kumpul n makan bareng lagi ^-^ (sangat menyenangkan......). Setiap hari bergelut dengan tumpukan kertas dan tugas yang menggunung, sangat jarang kami bisa kumpul untuk sekedar makan dan ngobrol serta bersenda gurau.

goodluck for all ^^

Friday, December 05, 2008

Air dan Tanah(Bumi)


Dalam sebuah doa, terdengar suara gemericik air, terlihat sebuah sungai mengalir dengan tenang melewati celah-celah bebatuan, mengalir dari sumber menuju tujuannya. Di dalamnya tumbuh bunga teratai nan indah. Terlihat tanah di sekitarnya begitu bersih, meski banyak sekali hal yang tumbuh di atasnya. Tanah, air dan sungai itu terlihat begitu menyatu dan terlihat sangat indah. Sangat sederhana namun memiliki kekuatan yang luar biasa, kepolosan yang merupakan persatuan dua energi yang terkadang kasat mata.

Melihat dan merasakan dua hal itu, aku semakin menyadari bahwa memang tidak ada hal di dunia ini yang “kebetulan”, karena semuanya sudah memiliki peta, denah, rancangan yang memang seharusnya demikian. Mungkin hanya level yang membedakan setiap insan, sampai dimanakah mereka sanggup memahami semua itu.

Memiliki kesukaan mengenakan atau membeli benda-benda berwarna tanah, kayu, air, bagiku itu bukanlah sekedar kesenangan belaka, tapi sepertinya itu merupakan hal yang terlihat kecil namun memilki makna yang mungkin hanya aku yang menyadarinya. Mungkin gampangnya, aku bisa menyebut semua benda-benda atau apapun itu sudah berjodoh denganku. Tanpa disadari, ada seorang kakek tua yang memberiku sebuah liontin dari kayu, gara-gara aku memberikan selembar foto padanya. Aku sangat kagum ketika dia sangat terharu dengan selembar foto pemberianku. Dia berpikir bahwa itu adalah salah satu memori yang akan terkenang selama sisa hidupnya. Dan akhirnya dia memberiku sebuah liontin kayu yang memang menurutnya sangat berharga dan memang cocok buatku. Pada dasarnya dia tidak pernah tahu apa kesenanganku dan apakah aku pencinta kayu atau tidak.

Di sebuah gedung, di depan lift, aku sempat termenung sejenak. Dalam memilih pekerjaan, banyak melihat aku sebagai “exception”. Tidak biasanya orang dengan latar belakang seperti diriku masuk ke department ini, tapi seperti biasa… aku selalu menjadi orang yang “exception”. Di setiap lantai, di dinding-dinding terpasang gambar-gambar yang mencerminkan karakter perusahaan yang memang digambarkan oleh department yang “berkuasa” di lantai tersebut. Di depanku terpasang dua buah lukisan yaitu “air” dan “tanah”. Awalnya aku tidak pernah memperhatikan hal itu, tapi akhirnya aku menayadari, mungkin memang seharusnya aku berada disini, di lantai yang menurut mereka sesuai dengan karakter air dan tanah (namun mungkin saja banyak yang menganggap semua ini hanya kebetulan saja).

Ketika aku merasa takut, aku akan berbaring di lantai atau tanah. Ketika aku berjalan sambil “nyeker” nginjak tanah, rasanya sangat menyenangkan. Ketika aku mendaki bukit, aku selalu merasa pulang ke rumah. Sama halnya dengan air. Air itu sangat suci, Dia tidak pernah marah jika ada benda-benda yang mencemari, meski ada masanya dia bergolak, sehingga terlihat “marah” pada makhluk-makhluk yang mengotorinya.

Setiap nasihat yang masuk ke telinga, hampir semuanya berbunyi “jadilah seperti air dan tanah sayang..!!!..”

Menurut ramalan bintang, memang aku termasuk “unsur tanah”, dan pada dasarnya memang aku berasal dari air dan tanah ^^

Wednesday, December 03, 2008

Cerita Oktober - November

Tengah malam (00:20WIB) mataku terbuka dan aku terbangun dari tidur. Aku teringat kembali dengan sebuah hari di akhir-akhir Oktober -- awal-awal November. Mungkin tidak ada gunanya mengingat semua itu, tapi untungnya aku masih menganggap hari itu mungkin akan bermanfaat utk nanti. Jadi dengan menulis semua itu, at least aku masih menyimpan semuanya dalam bentuk tulisan.

Waktu itu memang masa-masa dimana aku struggled dengan pemikiran sendiri, pemikiran orang tua, dan pemikiran orang-orang di sekitar. Aku merasa sebuah impian ada di depan mata, yaitu traveling overseas, tapi tiba-tiba tercekal dengan sebuah alasan yang memang benar-benar sebuah alasan. Kecewa mungkin iya banget, tapi itu adalah realita yg harus aku terima. Di lain sisi aku dihadapkan pada kemungkinan-kemungkinan lain yang aku pikir semuanya sangat bagus, teramat sangat bagus malah, tapi aku tidak yakin mana yang terbaik untukku. Sekali lagi disinilah fungsi dari insting diperlukan, dan aku merasa bersyukur sekali akhirnya aku menemukan satu per satu jawaban dari semua pertanyaan atau alasan kenapa sebuah alasan muncul.

Sendiri menghadapi permasalahan bukanlah hal baru buatku, namun setiap manusia ada masa-masa desperate dan membutuhkan orang lain. Waktu itu tanpa aku sadari, tanpa aku inginkan juga, tiba-tiba aku teringat seseorang, yang mampu membuat otakku berputar-putar terus hingga subuh akhirnya mataku terpejam juga, meski jam tujuh pagi aku harus kembali bangun untuk bersiap-siap ke kantor. Di kantor, kembali semua bayangan itu muncul. Mungkin aku harus berlari dan melupakan semua itu tapi aku tidak bisa. Waktupun terus berjalan hingga malam tiba. Seperti biasa aku pulang dari kantor dengan menikmati serpihan-serpihan kota Jakarta yang merupakan perpaduan individualisme dan toleransi yang mampu membuatku tersenyum sesaat. Air mataku hendak menetes, senyuman seorang pengemis berhasil menahannya, meski sesaat. Aku merasa dia ada di depanku dan memanggilku, tapi nyatanya tidak. Ketika aku berusaha untuk menahan air mata agar tidak menetes(aku kangen, itulah satu kata yang terbersit), aku menatap langit dan saat itu aku menyadari sebuah tulisan "MANULIFE FINANCIAL" bertengger dengan megahnya di dinding sebuah gedung mewah. Aku tidak mampu lagi manahan semua itu, kalau bisa, aku ingin berlari jauh dari semua itu sehingga aku tidak akan pernah melihat kilauan lampu yang menyinari tulisan itu, yg akan mengingatkanku padanya. Aku merasa dia dekat tapi aku tidak bisa meraihnya...

Setiap hari berurusan sama logika dan realita, aku tidak mau terjerembab dalam semua bayang-bayang maya yang memang terlihat sangat nyata. Beberapa jam setelah semua itu, aku berdiri di halaman dan menatap kilauan cahaya tulisan mewah itu, lagi... untuk kesekian kalinya. Aku harus berani menatapnya, krn itulah kenyataannya. Kalau dia hendak pergi, silahkan pergi sejauh-jauhnya. Jika masanya tiba, dia akan pulang dan kembali. I wish!!

Sekarang, sudah saatnya aku kembali tidur, krn banyak hal yang hendak diselesaikan esok hari. Meski tertatih-tatih, every single thing gonna be ok. Yes, it wiil.

hv a good night

-Putu-

Monday, December 01, 2008

Traveler's memories

"Mbak tenang, gak usah cemas", seorang staff bandara tersenyum berkata ke aku. "iya, suksme" aku balas sambil toleh kanan-kiri. Itu mungkin pemandangan sekilas ketika aku berdiri di sela-sela pesawat Lion Air.

Ternyata, setelah aku renungkan dan lihat ke belakang, banyak juga kenangan yang sangat memorial selama aku melakukan perjalanan sendiri. Mari kita urutkan::

Tahun 2001 akhir pergi ke Surabaya, tidak disangka dan tidak diduga, aku berkumpul dengan pasukan mudik asal Madura. Hebohnya minta ampyunnnnnn!!! pusing aku dengerin semua percakapan itu, krn sometimes gak ngerti blassss. Kebetulan aku duduk hadap2an di kereta dengan seorang ibu yg bercerita mengenai kisah dia di Jakarta, selaku pedagang kaki lima yang sering kena gusur. "wao", itulah jawaban yg paling sering keluar dari mulutku. Dia jualan di depan kampus sebuah universitas, dan emang di TV sering ditayangkan acara penggusuran pedagang kaki lima di daerah tersebut. Ternyata aku sedang ngobrol dengan salah satu korbannya :D

Tahun 2004, bulan Mei. Ketemu dengan seorang bapak yg pertama kali datang ke Jakarta dan dia sungguh pusing melihat pemandangan kota besar ini. Dan.... untuk pertama kalinya aku muntah di bis Safari Dharma Raya. Tidak cuman aku, hampir semua penumpang saat itu muntah, dan mereka sendiri heran, krn itu pertama kalinya mereka muntah setelah bertahun2 naik bis yang sama.

Tahun 2005 akhir, aku bertemu seorang yang sangat sangat aku kagumi, almarhum Sihang Baud. Pesan yang selalu mengiang di kepala, mengalir sampai ke hati, dan aku selalu berusaha menunjukkannya dalam langkah nyata. Saat itu adalah ketika aku salah turun angkot dan hujan gerimis mengguyur Jakarta Barat. Dengan sedikit berlari aku menuju terminal bis dan denan nafas yg masih sedikit ngos2an duduk bersebelahan (di ruang tunggu) dengan seorang bapak yang sangat baik. Terima kasih banyak Sihang.....

Tahun 2006, bulan April. Secara kebetulan aku ditawarin tiket yg lebih awal oleh seorang staff airline, tapi aku malah ketinggalan pesawat tersebut. Sedikit lucu dan mengherankan, sampai-sampai staff airline itu bertanya "Mbak baik-baik aja? apakah Anda sakit?", dan segudang pertanyaan lainnya. "tidak, terima kasih", jawabku singkat. Ternyata oh ternyata, gara2 aku ketinggalan pesawat akhirnya aku ketemu ama super chief hotel2 berbintang di Indonesia. Dengan ramah dia ngajarin aku mengenai table manner gaya western yang notabene beda banget ama Japanese style. Nice trip ^^

Tahun 2006 akhir, aku bertemu seorang putra Bali yang "pintar" dan "nyeni" banget. Pak Dewa, itulah caraku memanggil dia. Pertemuan itupun sangat tidak disengaja, krn sebetulnya aku tidak menginginkan saat2 itu, yaitu ketika pesawat Mandala delay kurang lebih selama satu jam. Wuih..... melelahkan banget!! tapi gapapa ^^ -- dapat pelajaran berharga ngobrol ama Pak Dewa. Thanks a lot.!.

Tahun 2008, bulan Juli tepatnya. Ada seseorang melirik kemudian tersenyum di loket tiket bis Damri, Bandara Soekarno-Hatta. Seperti biasa akupun membalas senyum orang tersebut. Ternyata oh ternyata, dia adalah competitor perusahaanku saat itu. Ketika dia memperkenalkan dirinya dan mengetahui dimana aku bekerja, dia sempet berkata dan menunjukkan bahwa dia sudah memandang perusahaanku dengan sebelah mata. Ketika-ku bertanya "ok, so now, please let me know what u know about my company". Dan diapun beralih pandang ke bus yg sudah datang menghampiri, tanpa berkata sepatahpun. Tapi dia malah nawarin aku kerjaan baru, dan ngasi kartu nama :D

Tahun 2008, tgl 30 Nov. Wao...... terengah-engah memasuki pesawat dan semua mata memandangku. Thanks God, hanya itu yang bisa terucap, ketika aku menyadari bahwa aku salah naik pesawat. Sebetulnya gak salah2 banget sih.... (ngeles dikit), wong waktu boarding jurusan Jakarta dan Surabaya bersamaan, dan saat itu hanya dibedakan "jalur kanan utk jurusan Surabaya, dan jalur kiri utk jurusan Jakarta". Saat itu aku baru keluar dari toilet dan ibu nelpon, jd sambil tergopoh-gopoh angkat telpon aku menuju antrian di jalur sebelah kanan. Alhasil aku ikut rombongan Surabaya. Untung banget ketika mau naruh tas dan duduk, lho kok udah ada orangnya di kursiku. "Sorry", jawaban singkat keluar.. Dengan sigap berjalan ke arah pramugari yg ramah, dia mengecek tiket dan dia nanya "Mbak mau kemana?" "Jakarta", dengan cepat suara keluar. "Mbak salah pesawat", sahutnya masih ramah. "Ok, thank you", aku buru2 lari turun pesawat dan minta tolong staff bandara nganter balik ke pesawat Lion Air yang ke Jakarta, thank............ Angga ^^ . Setiba di pesawat, ada suara ramah menegur "buru-buru ya?", "ya mbak, takut telat, ternyata jam flight-nya dimajuin kan", jawabku sambil mengatur posisi duduk. Ternyata oh ternyata lagi, si mbak yang baik hati ini adalah seorang Dokter pakar kecantikan, yang udah melanglang buana. Bersyukur banget ketemu dia, aku berbisik. Banyak ilmu, cerita, dan pengalaman baru. Dan juga.... dia itu bekerja sosial untuk yayasan. Dia menasihati bahwa sangat baik berbuat sosial, tp tetep harus berpegangan ama norma2 dan peraturan2 yang ada. Wah..... perjalanan 1,5 jam-pun tidak terasa.

Traveling sendiri emang menyenangkan buatku, meski kadang2 nyasar, atau salah masuk, atau atau yang lainnya. Tapi semua itu akan meninggalkan cerita yang kan selalu ku kenang ^^ -- so nice........!!!