Friday, October 30, 2009

Lika Liku, Suka Duka Interview – Polos!

Cepat sudah waktu berlalu.... tidak terasa hidupku penuh dengan interview. Dan setiap interview pasti ada suka duka senang seru lika liku.... dan cerita unik lainnya. Pertama kali interview kalau tidak salah adalah waktu.... hmmm.... jadi Ketua OSIS kali ya... sekitar 12 tahun silam. Kemudian dilanjutkan dengan interview-interview dengan level lebih “seram” dengan orang yang lebih “seram” dari level to level, SMA, Kuliah, part time, sampai akhirnya bekerja dan berbalik malah menginterview orang lain.

Setelah diamat-amati ternyata unik sekali proses interview itu. Sebagai pihak interviewee, aku bertemu banyak sekali karakter interviewer yang sangat amat beragam. Dari yang aneh ampe yang membuat aku terkagum-kagum, dari yang nyeleneh ampe yang bijaksana sekali.

Selaku interviewer, aku juga bertemu banyak sekali karakter interviewee. Dari yang kreatif ampe yang mati gaya, he he he. Dari yang pinter ngomong ampe yang gak bisa ngomong lagi. Dari yang sangat memukau ampe yang nyeleneh bin aneh. Wao wao wao..... just enjoi! (kalimat penutup selalu terulang)

Setiap posisi yang ditempati, entah selaku interviewee atau interviewer, satu hal yang akhirnya aku dapat adalah harus pintar menempatkan diri. That’s it.

Selaku orang yang diwawancarai hendaknya menghormati sang pewawancara dan tepat waktu, serta memberikan good impression at first sight, juga berbicara sesuai tema to the point (sesuai pesan ibuku bertahun-tahun silam). Polos, mungkin itu satu kata mujarab yang bisa diterapkan. Namun kita harus pintar menjadi “polos”. Polos dalam menjelaskan kemampuan diri sendiri, polos dalam berbicara, polos dalam berpendapat, dan polos dalam menerima saran serta kritik. Ternyata menjadi “polos” tidaklah mudah ^-^

Selaku tukang interview, kadang-kadang kaya tukang tenung dan psikolog. Secara dalam waktu singkat harus memahami isi kepala orang yg diwawancarai, padahal kita baru kenal mereka. Jadi disini seninya yang aku peroleh adalah kepintaran dalam bertanya adalah parameter yang sangat penting. Juga, keberanian dalam memutuskan menerima atau menolak semakin teruji disini.

Apapun yang sudah aku peroleh selama 14 tahun ini, hanya sepenggal dari pelajaran dari bongkahan besar pelajaran yang harus aku pelajari. Ternyata dunia itu beragam dan cepat sekali berubah, namun tetap disana ada sebuah titik yang selalu sama dari waktu ke waktu, “kepolosan”.

Be polos!! ^-^

Monday, October 26, 2009

More Than a Game

"Makan gaji buta di hari Senin...!!", itulah sebuah kalimat yang nyaris terucap di akhir jam kantor tiba. Bagaimana tidak makan gaji buta, wong setengah hari gak kreatif, mendem, ngantuk ampe mata susah dibuka, meski udah ditunjang pake Moccacino-nya Mas Dika. Kagak mempan Mas..... bisikku lirih, sambil mengusap-usap mata sambil checking blogs.

Ternyata salah satu sobat dunia maya meninggalkan sebuah komen di blog catatanku, dan merujuk ke link lain yang bercerita sama, Pesta Blogger. Tak menarik... kurang menarik pikirku, krn ada hal lain yang lebih memikat mataku, yaitu sebuah kalimat "More Than A Game" Wajib Ditonton Anak Bangsa!!!

Berusaha mencari info yang tidak membuahkan hasil dari para tetangga tentang kisah dalam film "More Than A Game", akhirnya akupun memutuskan untuk nomat alias nonton hemat di Grand Indonesia. Karena film itu hanya diputar di blitzmegaplex.

Sebelum jam kantor usai, short conversation di aulait cafe sambil ditemani secangkir Honey Coffee yang ternyata nikmat sekali berhasil membuat otakku bekerja dan bekerja lagi. Pembicaraan yang terlihat santai dengan tema serius membawa memoriku berkelana 1,5 tahun silam, ketika seseorang menantangku "Putu, if you could control all the entities, than u are the winner!". Till now I'm still looking for the meaning of that sentence, and I always have question "how to?" But both of us agreed that there must be a way to find the answer of the question. Thanks Mr.Goh :)

Experience is the best teacher stil be my slogan till now, dan hari ini aku belajar sesuatu mengenai tugas dan kewajiban serta pentingnya pengalaman yang membuat kalimat "makan gaji buta" terhapus dari pemikiranku. I got something today, n I've finished my target at last (before 5 o'clock). Then... cita-cita nomat pun terealisasi.

More Than A Game, memang pas banget aku rasa, dengan diriku sendiri. Not only for the basket ball, but for all things I've met in this life. Audio luas yang hanya dinikmati oleh 6-7 orang penonton tidak mengurangi kenikmatanku menikmati cerita dokumenter tentang club basket itu. So nice...!! kesan pertama dan terakhirku. Bagaimana suka duka hidup dalam berjuang di arena pertandingan, bagaimana menjadi pelatih dengan beban moral untuk mensukseskan anak-anak didik, bagaimana kerjasama menjadi modal yang tak bisa ditawar lagi.

Hidup dari kecil bersama teman dalam nuansa kompetisi memang memberi pelajaran dan warna tersendiri bagi hidupku. Fairness dan bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil merupakan pola hidup yang harus selalu dipegang, krn itulah pelajaran yg aku terima sejak pertama kali mengenal pelajaran. Faced the broken dream and disappointment menjadi bunga-bunga yang membuatku merenung dan terus belajar tentang the meaning of my existances. Change the direction, itu pula hal yang membuat hati selalu dag dig dug... cause I've never know what's the next? Diremehkan, dipuji, diledekin, dicuekin, disayangi, semuanya adalah hal lumrah yang selalu datang kapan saja. Ketika mereka senang, mereka akan tersenyum dan menyanjung. Ketika mereka merasa kurang cocok, mereka akan mengkritik dan berbicara aneh-aneh. ya... itulah dunia yang harus aku hadapi, but never mind... it just a matter of life style. Dalam "More Than A Game" juga diceritakan hal serupa.

And.... do not forget the number 23 (my absence number in two eight he hehe e). It's the back number of James Lebron -- King James :)


-Putu-

Thursday, October 22, 2009

The One You Love – Glenn Frey

Judul itu adalah judul sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Glenn Frey. Sangat memorial lagu ini. Awalnya bukan karena liriknya, tapi karena musiknya, Indah sekali…. 3.5 thn yang lalu selalu menjadi teman tidurku, sometimes lagu ini mengalun dari sebuah cafĂ© ketika aku berjalan di depannya, di bawah pohon sakura. So nice….

Sempat aku kehilangan lagu ini, sampai akhirnya ada teman kantor memberikan koleksi lagu jazz, dan disanalah aku menemukannya kembali ^^

Berikut adalah liriknya, lumayan OK ::

I know you need a friend, someone you can talk to
Who will understand what you're going through
When it comes to love, there's no easy answer
Only you can say what you're gonna do
I heard you on the phone, you took his number
Said you weren't alone, but you'd call him soon
Isn't he the guy, the guy who left you cryin'?
Isn't he the one who made you blue?
When you remember those nights in his arms
You know you gotta make up your mind

Are you gonna stay with the one who loves you
Or are you goin' back to the one you love?
Someone's gonna cry when they know they've lost you
Someone's gonna thank the stars above

What you gonna say when he comes over?
There's no easy way to see this through
All the broken dreams, all the disappointment
Oh girl, what you gonna do?
Your heart keeps sayin' it's just not fair
But still you gotta make up your mind

Are you gonna stay with the one who loves you
Or are you goin' back to the one you love?
Someone's gonna cry when they know they've lost you
Someone's gonna thank the stars above


Malam ini di kantor yang masih tetep ruame, ketika otakku blentek karena error blm terpecahkan, kembali lagu itu berhasil menghibur dan merelekskan syarat otakku yang mulai njelimet.

Lagu itu selalu Indah bagiku, meski sometimes membangkitkan banyak cerita, entah cerita diri sendiri, orang lain, atau yang lainnya. But in the end…. lagu tetaplah merupakan salah satu karya terindah di dunia ini.

-Putu-

Monday, October 19, 2009

namanya Lucky "jazzy"

Pagi ini, ketika di kepala terngiang-ngiang sebuah lagu yang ber-genre jazz, aku hanya teringat pertama kali aku ngeh akan musik jazz, dan belajar mendengarkannya, serta belajar menyukainya.

Malam itu di salah satu pojok kota Jakarta terdengar suara musik mengalun. Indah setelah ditelaah, membuatku ngantuk... kesan pertamaku. Disanalah, di sebuah kos-kosan di daerah Jalan Jaksa sang seniman memutar musik kesukaannya, jazz.!.

Namanya Lucky, aku sering menyebutnya Lucky Bali atau Lucky Jazzy, karena dia besar di Bali dan mencintai musik Jazz. Entahlah nama sesungguhnya siapa, krn aku tak pernah bertanya.

Malam yang sepi dan sendiri, karena lingkungan sekitar yang tidak familiar dengan orang-orang di sekitarnya, membuat buku menjadi tempat pelarianku. Sampai akhirnya seseorang ngetok pintu and say "hi...", ya dialah Lucky, tetangga sebelah kamar yang kelaparan di tengah malam. Sebetulnya akupun lapar waktu itu. Sehingga pas sudah, malam perburuan kacang rebus dimulai. Dan saat itu kami pun sangat mencintai Jalan Jaksa. Karena di tengah malam masih banyak dagang makanan yang buka.... he he he

Sambil menikmati berbungkus-bungkus kacang rebus, kembali terdengar alunan musik lembut nan lambat, jazzy.... Diapun menjelaskan panjang lebar tentang musik jazz, dan akupun menyimaknya, meski aku masih tertatih-tatih memahaminya. Dia, seorang pemain drum untuk jazz, sering tampil juga di acara-acara TV. Gak heran koleksinya berjubel di kamar kecil itu. Mulai saat itulah aku belajar menikmati musik jazz, yang ternyata sangat indah. Thanks pal...!!

dimanakah sekarang Lucky... secara pindah kos ama sang ayah gak bilang-bilang....

goodluck aja deh... dimanapun berada.... n hv a great days...

-putu-

Friday, October 16, 2009

Dunia ini memang Kejam..!!!

“Dunia ini memang kejam..!!”, tanpa sengaja kalimat itu mengalir ketika dia keluar dari mobil mewahnya sore itu. Sempat beberapa wajah terlihat kaget dan tegang, namun mereka tidak berani berkomentar. Dia mungkin kesal dan sudah tidak “rela” lagi untuk menahan semuanya seorang diri. Memang dia orang yang sangat regar dan kuat serta sabar, namun ketika permainan sudah tidak “nyaman” lagi, semuanya menjadi buyar dan reduplah cahaya kesabaran di hatinya.

Ketika melirik diri sendiri, aku terdiam dan berpikir, akankah bolehkah aku mengucapkan hal serupa. Mengingat aku sudah melupakan, berusaha melupakan, tidak menganggap kejam semua hal yang terlihat kejam itu. Sebetulnya sah sah saja dan boleh boleh saja... tidak ada yang melarang.

Setiap detik dunia selalu menunjukkan kekejamannya, setiap detik pula dia selalu menunjukkan kasih sayangnya. Krn sebetulnya kejam dan sayang itu beda tipis. Hanya kita yang menerimanya saja yang bisa menilai, apakah hal itu kejam atau tanda sayang.

Be grateful for this life... even it’s not cool.!.

Thursday, October 15, 2009

Lunch “Power”

Lega rasanya…….. satu tugas tertuntaskan, yaitu ngurusin acara kumpul-kumpulnya anak-anak IKASTARA SCBD + BKPM + Pajak + Kuningan + Semanggi. Ngumpul terus……….. !!!

Dulu, memang jarang sekali kita bertatap muka, meski Gedung hanya dipisahkan oleh beberapa batang pohon dan sebuah pagar besi. Namun sekarang, pembatas-pembatas itu hendak dirubuhkan satu persatu, dan berhasil berhasil berhasil…. Makan siang bareng lintas Gedung. Menyenangkan sekali rasanya…. Cara baru guna menambah keakraban dan persaudaraan :)


Meski yang hadir hanya 12 orang dari puluhan yang ada, itu sudah lebih dari cukup. Mengingat mereka adalah orang-orang dengan jam terbang sangat padat dan selalu dibutuhkan sehingga tak sempat beranjak dari singgasana (lebay dikit… he he he ).
Yang hadir pun sangat beragam, mulai dari banker, ahli telekomunikasi, dan ahli perpajakan, juga dari angkatan 2, 3, 5, 8, 9, dan 11. Pastinya pembicaraan ngalor ngidul dengan tema dari A to Z. Maklumlah budaya tetep nempel….


Red Crispy, itulah nama sebuah restoran di sky dinning Semanggi yang kita paksa untuk buka lebih awal, karena kita booking-nya 20 kursi. Karena kelihaian sang negotiator, alhasil si pengelola resto nyerah juga, dan jadi deh kita makan siang private disana *_*

Menu makanannya cukup beragam, dan aku suka. Di Karawaci resto ini merupakan salah satu tempatku nongkrong, krn aku bisa beli nasi goreng uenak by request, dan Ma Cha tea nya OK juga.... Mostly makanannya western style, french fries nya enak, pakai tepung crispy, dan mereka semua pada pesen steak atau ayam goreng. Katanya sih enak...... ya gak bang ??

Namun yang seru dna unik kali ini adalah setiap kita bertanya, sang pelayan hanya punya satu kalimat jawaban ”sedang dibuat...”. Mbak, minumnya mana? ”sedang dibuat...” Mbak kok lama sekali ya?? ”sedang dibuat...” Mbak nasi gorengnya berapa lama lagi ya?? ”sedang dibuat...” Mbak tolong bon-nya ya.... ”sedang dibuat....”

Untung kita gak nanya toiletnya dimana? Kalao sedang dibuat juga gimana dong... masa semuanya ”sedang dibuat”. Lucu dan segar juga siang ini.... cukup ”powerful” breaking the iceberg.

** tugas lain masih menunggu, target awal November…. Puff… semangat!!!

-putu-

Friday, October 09, 2009

Friday Night

Hari Jumat yang sungguh "melelahkan", tapi karena semua target tertuntaskan, minimal bisa tersenyum lepas merayakan Friday Night :)

Awalnya berniat tuk merayakan Friday Night di tempat cuci, namun... mengingat udara yang kurang bersahabat, akhirnya niat itu pun masih ditimang dan ditimang. Di tengah masa menimang-nimang itu tiba-tiba ada "pluk" email masuk dari sobat di gedung sebelah, "woi........ entar malam pada dateng gak kondangan?" O iya, nyaris lupa kalo salah satu sobat merayakan resepsi pernikahan di Balai Sudirman. "Kalo kalian pada dateng aku juga ikutan," sahutku dengan cepat (via email).

Perjalanan menuju Balai Sudirman pun dilalui dengan perut lapar di tengah kemacetan, juga keinginan besar untuk menyaksikan acara Pedang Pora, acara favoritku kalo menghadiri resepsi ^^

Acara yang dipenuhi oleh bapak-bapak dari pangkat cleaning service sampai jendral itu terlihat begitu meriah dengan nuansa mawar dimana-mana. "wao... cantik juga, jadi inget waktu nikahannya Cici," gumamku. Tapi sayang sindrom kondangan muncul lagi, yaitu gak minat makan karena melihat banyak makanan yang tidak bisa dimakan. Alhasil hanya merogoh salad buah dan agar-agar, serta semangka, tentunya dengan berbekal air mineral. Lega rasanya... perut lapar sudah terganjal untuk sementara.

Berada di tengah bapak-bapak dengan bintang berderet di pundak, juga ibu-ibu dengan sasakan tinggi dan gaya berpakaian khas, aku memiliki perasaan tersendiri. Kalo boleh dibilang "lempeng-lempeng aja, nothing special". Terbersit dalam benak, kenapa seperti itu? Mungkin karena aku tidak mengenal mereka lagi, atau malah karena udah jenuh akan situasi kehidupan seperti itu. Meski sebetulnya aku selalu merindukan masa-masa dengan mereka yang sudah aku anggap orang tua sendiri.

Bersama para sobat SMA, aku bisa tertawa lepas dan rasa kangen pun tertumpahkan, secara sudah teramat cukup lama kami tidak hang out bareng. Maklum sekarang udah pada sibuk dengan urusan masing-masing.... (sok sibuk juga sih....... :p )

Selesai acara makan-memakan, salam-salaman, serta foto bersama, akhirnya jam pulangpun tiba dengan dilanjutkan mengunjungi rumah Pancoran... lega juga rumahnya, gede... tapi kasian kalau si kwat ngepelnya ampe gempor... :d
Perjalanan dari Balai Sudirman menuju Pancoran terasa seru juga ketika sang sopir adalah pengendara kendaraan baru di kota Jakarta. Ya gitu deh.... srut... eh salah salah, belok kiri woi... berenti berenti.... wao... tahan... dan kehebohan-kehebohna lainnya. Syukur slamat sampai tujuan :)

Ternyata, tidak hanya aku yang merasa kelaparan sepulang dari kondangan. Para sobat di sekitar pun berpikiran sama, jadi deh kita keluar kelayapan lagi nyari-nyari tempat makan. Dan............ mereka ngajak aku ke jalan Sabang. Wao......... asiknya...... secara aku udah kangen banget makan di jalan Sabang, nostalgia masa lalu he he he... Makanlah kami di resto itu, Lebanon & Arab Cafe. Pusing euy baca menunya... kagak bisa nyebutnye.. boso Arab wakeh tenan, malah kalo disebutin boso Inggrisnya si pelayan ora mudeng. Piye toh cah? Kalo gitu boso Indonesia aja deh mas, "saya pesan sop sayur tok ya mas, dan air mineral" jelasku secara singkat. Syukur dia paham #_@

Menu yang ada di cafe itu enak dan tidak terlalu mahal. Untuk satu porsi mixed vegetable soup seharga 18000, pastri isi keju (3 biji satu porsi) seharga 15000, air minum gak jauh-jauh amat ama cafe pinggir jalan di seberangnya yang dipenuhi pengamen itu. Roti Maryam alias roti jala, atau aku sering nyebutnya roti cane, lumayan uenak... tapi kok masih kalah ama Penang Bistro ya (menurut lidahku). Terus roti yang lainnya juga uenak... bahan dasarnya yang pas, juga sauce-nya.

Terlepas dari lepasnya semua rasa kangenku selama ini, entah terhadap jalan Sabang, makanan yang ada di sana, pada para sobat, aku - kami mendapat rejeki yang tiada tara, yang sudah dinanti-nantikan selama 5 tahun di keluarga kami, yaitu lahirnya keponakanku, keponakan perdana, cucu perdana, anak perdana di malam Kajeng Kliwon :) -- meski dengan cara sesar krn badannya kegedean. Thanks God for every single thing, I love You!

Have a nice Friday Night for the world.... :)

-Putu-

Tuesday, October 06, 2009

Ku tak Butuh Dirimu........!!!

Pergi…. Jangan pernah kau kembali
Jangan pernah katakan sepatah katapun
Pergi... pergi.......... (sambil berteriak histeris)

Sakit ini, perih ini....
Tak terpelakkan lagi..... lagi dan lagi..........
Aaaaaaaaahhhhhhhhhh.......... ku tak tahan lagi

Kau menyakitiku...
Aku tak butuh air matamu
Aku tak butuh sentuhan sayangmu
Aku tak butuh.....................!!!!

Aaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh............. pergi........!!!

(setelah dia pergi)
...
...
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Oek........... oek......... oek.......
Suara lirih terdengar memekakkan telinga

Senyum letih dan cerahnya wajah seorang ibu begitu memukau para malaikat setelah dia berhasil melewati gerbang kematian untuk keselamatan anak tercinta

Ya, dialah seorang ibu yang berada di ruang bersalin, yang sedang berjuang melahirkan anaknya, namun sang suami gak mau beranjak dari sisinya, padahal sebetulnya dia tak bisa melahirkan dikala ditemani suami.... memang aneh, tapi nyata.... #_@


**buah benak dalam rangkaian tawa dan canda di siang bolong! (ketika si babe hendak berangkat menuju kota kembang)

Sunday, October 04, 2009

Karma

Satu kata itu mungkin yang paling pas saat ini, yang merupakan jawaban dari semua pertanyaan di kepala.

Kenapa sepatuku tiba-tiba rusak, bersamaan lagi…. Kenapa anjingku meninggal kedua-duanya dalam waktu berdekatan tanpa sebab yang aku ketahui. Kenapa tiba-tiba aku mendapat 3 anak anjing yang lucu n imut. Kenapa tiba-tiba pagi ini ada tetangga meja yang dengan cerianya mendatangiku sambil berkata “Putu… aku punya oleh-oleh untuk kamu…. Chocochip Harvest favoritmu” wao…. Thank u so much. Kenapa hari ini aku baru tahu bahwa temen di IT adalah sobat karibnya seniorku waktu SMA dulu. Kenapa aku bertemu banyak orang yang dulu hanya dalam angan-anganku saja. Kenapa akhirnya aku lost connection dengan orang-orang yang dulu begitu dekat. Kenapa aku bertemu bapak misterius di terminal itu. Kenapa akhirnya aku terdampar di kantor sekarang. Kenapa … Kenapa…. Kenapa…. Kenapa..?

Jawabannya hanya satu, seperti yang orang-orang sampaikan padaku, “karma”.

Karena ”karma” lah perjalanan itu dimulai dan diakhiri, karena ”karma” lah pertemuan dan perpisahan terjadi. Karena ”karma” lah sesuatu itu terjadi dan terjadi.....

Sometimes, ”karma” menghasilkan tangisan dan senyum bahagia, namun sesungguhnya memang semua itu harus terjadi, karena ”peta” nya sudah tercipta sejak dahulu kala.

Then... we just need to be ”enjoi” for every moment with every creature in this world :)

-Putu-