Thursday, January 31, 2008

Friends of Mine

Ketika melihat teman2 berbahagia dengan kesuksesannya, sesungguhnya aku merasa bersyukur sekali. Teringat aja masa-masa waktu susah bareng, ngerjain tugas ampe begadang, makan di warung parkiran, ketawa bareng2 and so forth.

Tadi pagi sempat aja ketemu temen yg udah jadi SUM(Senior Unit Manager) di Prudential. Senang sekali aku, meski aku tidak mengucapkannya di depan dia. Aku cuman tahu bahwa dia sudah menemukan apa yg dia cari selama ini, yaitu sesuatu yg membuat dia merasa nyaman dan berharga. Tentu dengan semua usaha yg telah dia kerahkan.
Mungkin dunia IT bukan tempat yg tepat, yang bisa memberikan apa yg dia inginkan, namun setidaknya cukup untuk membuat dia belajar bahwa hidup mungkin tidak semudah yg dibayangkan atau IT mungkin hanya salah satu alat menuju cita2 dia yg sesungguhnya.

Ketika dia menawarkan sesuatu yg mungkin bisa membantu aku menuju cita2ku, aku sangat berterimakasih dan aku berusaha utk menjalaninya dengan sebaik mungkin. Setahun merupakan waktu yg sangat cukup utk saling belajar dan mengajari dan kita akhirnya sama2 menyadari bahwa setiap orang berhak memilih jalan hidupnya masing2, jalan hidup yg menurut kita bisa membawa kebahagiaan meski terlihat sulit sekali di mata orang lain.

Apapun itu, sesulit apapun itu, segampang apapun itu, pada dasarnya semuanya berharga. Tidak ada celah utk menganggap sesuatu itu sia-sia, tidak ada kesempatan utk berkata “it’s sucked”.
Menjadi seorang programmer adalah cita2 yg terlaksana dan aku sangat menikmati pekerjaan ini, meski menguras seluruh isi kepalaku. Pernah menjalani hari2 sebagai agen asuransi di agency terbaik, adalah hari2 yg sangat berharga dan aku akan selalu berterimakasih utk hari2 itu. Hari2 sebagai pengangguranpun sangat aku nikmati, puas menikmati segala sesuatu yg gak mungkin bisa dinikmati ketika aku udah kerja ^^.

Life is so beautiful, but it’s not cool !!!

Monday, January 28, 2008

BMX Nyungsep!!!

Seneng juga kalau waktu kecil doyan main, jadi banyak cerita yg bisa diceritakan ^-^

Pagi ini, membuka pintu and hmmnnnmm jam 6 kok kayanya masih gelap ya, sama kaya di rumah Batungsel. Disana aktivitas baru dimulai sekitar jam 7-an – setelah ngopi atau sarapan pagi. Nyantai banget hidup di kampung. Kalau jam 6-an masih nongkrong di dapur, mencari kehangatan di sela-sela kesibukan ibu-ibu memasak – duduk di depan tungku maksudnya sambil nyruput teh hangat.

Terus membuka pagar dan kemudian melangkah menuju angkot2 yg ngetem, terlihat sepasang adik kakak yg sedang bermain sepeda. Si kakak ngawasin adiknya yg baru belajar mengayuh sepeda roda tiga. “Dik.. awas miring, awas jatuh” begitu teriak si kakak. Aku cuman tersenyum sambil teringat waktu aku diajarin naik sepeda ama kakak (Tut Ajus). Setiap pagi, sebelum siap-siap ke sekolah kita latihan naik sepeda di jalan raya. Pernah suatu pagi, aku udah mulai lancar, ngebut2 dikit. Gak kelihatan gotnya karena masih gelap. Dan aku nyungsep bersama sepeda BMX kesayanganku. Kalau udah kaya gitu keluar deh badungnya,hehehe. Gak ada kata2 menyerah. Terus aja kebut2an ama kakakku. Pas pulang kakinya udah kotor2 gitu, namun tetep aja gak berani bilang ama ibu kalau sempet nyungsep di got :d

Sepeda BMX itu adalah warisan turun temurun dan aku adalah pewaris terakhirnya. Aku sangat menyayanginya, tiap minggu dimandiin. Teman yg sangat setia selama aku mengemban tugas dari ibu. Biasanya sepulang sekolah udah banyak kerjaan menanti, dan setelah semua PR selesai dikerjakan, saatnya tiba berkeliling bersama si BMX tercinta.

Pertemanankupun berakhir dengan si BMX ketika bannya udah mulai bocor dan aku dapat warisan baru sepeda federal (secara kakakku udah hijrah utk menempuh ilmu di kota tetangga). Namun aku tetep sayang ama si BMX sampai suatu ketika ada anak kecil yg mau beli si BMX. Awalnya gak mau ngasih sih, krn bersejarah banget sepeda yg satu itu, tapi… setelah dijelasin ama ibu, akhirnya rela juga ngelepas si BMX.

Bersama si federal aku menjalani hari2 sore ku. Setelah anjings, burungs, si federal ini adalah salah satu sobatku, hehehe. Tiap sore hang out bareng dia, olah raga bareng dia, makan bakso ditemenin dia, dan banyak hal lainnya yg aku habiskan bersamanya ^-^ -- meski setiap hari kakiku biru krn beradu ama si besi ganteng ini.

Sangat menyenangkan mengingat masa kecil… ^-^

-Putu-

Thursday, January 24, 2008

Lovely Gift

Ketika membuka lemari, terlihat sebuah baju dogi menggantung, keren sekali….
Ketika membuka kotak perhiasan, terlihat dua buah liontin yg luar biasa.
Ketika melihat ke meja, ada kaca mata yg membuat aku jatuh cinta at first sight
Ketika melirik tumpukan baju, ada sebuah gaun yg hmmmnnn… boleh juga!

Cepat sekali waktu berjalan… Semua benda2 di atas adalah hadiah ulang tahunku yang ke-20 dari kakak2 tersayang. Semua benda2 itu merupakan benda2 yg sangat berharga buatku.

Dogi itulah yang menemaniku waktu PORDA pertama. Dari sekian banyak baju karate yg aku punya, itu adalah baju terbaikku. Pasti setiap atlet punya baju pusaka masing2 – maksudnya, hanya dikeluarkan ketika bertanding aja. Namun sekarang, baju itu hanya menggatung diam, tidak tahu kapan akan dikenakan lagi. Mengingat aku gak mungkin lagi ikut kejuaraan. Mungkin suatu hari nanti, aku memiliki penerus yg bersedia menerima warisan berharga ini.

Liontin, benda berharga yg menurutku lebih berharga dari perhiasan manapun. Bukan karena bahannya, bukan karena harganya, tapi karena makna dari liontin itu sendiri – gak ada yg jual liontin seperti itu sampai saat ini (di pasaran). Sekarang aku lagi mengenakan salah satu dari liontin itu -- so nice di combine ama kalung kayu tulasi

Apapun yg orang berikan ke-aku, aku selalu menyimpannya. Mungkin krn itu juga bawaanku selalu banyak ya (kalo pindahan kos) – tp aku sangat menghargai semuanya.

Meski hanya secarik kertas atau sebuah kipas kertas atau hanya a small gift atau hanya sebuah makanan/permen/coklat kecil atau sebuah barang yg mahal (menurutku) atau sebuah benda yg sangat aku inginkan atau hanya sekedar senyuman, aku akan sangat bahagia menerimanya.
Karena sebetulnya, orang memberikan sesuatu ke kita tentu dengan niat baik. Terserah kita aja mau melihat dari sisi baiknya atau dari sisi yg lain.

Tuesday, January 22, 2008

Fakta, Mimpi dan Khayalan

Apa yang pertama kali terpikirkan jika tiga hal yg berbeda bersatu menjadi sesuatu yg baru yg samar samar yg tidak jelas yg mana sebetulnya tidak bisa dipahami manakah yg menjadi dasar

Ketika fakta berjalan di jalurnya sendiri, ketika mimpi beterbangan di alamnya dan ketika khayalan menyelinap di sela2 benak manusia. Di suatu titik mereka bertemu, dimana fakta, mimpi dan khayalan menyatu bagaikan gulungan benang dengan tiga warna yg berbeda.
Sebetulnya apa warna gulungan benang itu ? apakah merah atau putih atau biru atau merah putih biru. Semuanya benar… semuanya mungkin salah…

Ketika fakta seperti mimpi, ketika mimpi terjadi selayaknya realita dan ketika khayalan berubah menjadi mimpi kemudian menjelma menjadi fakta. Akankah kita menyadari bahwa fakta itu adalah mimpi, atau mimpi itu adalah fakta yg sesungguhnya, atau pula khayalan2 itulah yg sebenar-benarnya.

Ketika berjalan serasa terbang, ketika terbang serasa menyelinap, ketika menyelinap serasa berjalan lalu apa sebetulnya yang kulakukan. Apakah terbang dengan sambil berjalan dan menyelinap-linap ? Mungkin saja !

Sesungguhnya apapun itu, terserah mata memandang dari mana, terserah pikiran mau memikirkannya dari mana, terserah perasaan mau merasakannya dari mana. Karena sebetulnya tiada batas antara fakta, mimpi dan khayalan !!!

- Inspired by my own self -

Kataku

Kangen rumah euy…. – tp mau gimana lagi, namanya juga anak rantau. ^ - ^
O ya, untuk memperingati Galungan kalo gak salah nih ya menurut kompas, di Bali sekolah libur sepekan. Wah…. Asik buanget!!! Jarang2 tuh kaya gitu. (muka mupeng ;p)

Meski judul title blog ini mengenai memories, kali ini aku lagi mau nulis yg lain.
Aku mau cerita neh…. Hehehe

Hari ini iseng aja lihat2 ramalan di internet, masa semuanya mengatakan hari ini akan ada sesuatu yg… ya membuat aku rada2 gak jelas. So, prepare yourself!!

Wao! Kesan pertama.
Sebetulnya sih kata orang2, kalau kita berpikiran positif pasti kita akan menerima yg positif. Hmmnn, setelah bereksperimen ternyata betul sekali pernyataan itu. Tp ada juga yg berkata, kita harus selalu waspada terhadap apapun. Terlalu positif thinking malah kita gak aware ama bahaya yg mengintai. Hmmmnnn lagi, betul sekali juga pernyataan itu (setelah bereksperimen juga, hehehe)

Kalau kataku sendiri ya,
pertama, apapun yg telah terjadi, yg sedang terjadi dan yg akan terjadi semuanya udah ada yg ngatur.
kedua, positif thinking adalah hal yg sangat bagus kalo kita lakoni dengan ikhlas
ketiga, sebagai manusia kita dikasi kemampuan utk berpikir, jd tahu dong bedanya sesuatu itu baik atau buruk. Kalau baik diikutin, kalo gak ya ditinggalin aja. Kan gak ada yg protes toh
keempat, sikap waspada dan mempersiapkan diri utk kondisi terburuk merupakan kewajiban. Namanya juga kita menjalani hukuman di dunia fana ini, pasti adalah hal2 yg membuat kita berduka – intinya gak selalu senang lah….
kelima, sabar sabar sabar !!! humble humble humble !!! rajin2 senyum dan berterimakasih !!!
keenam, ikutin aja dasa darma pramuka, hehehehehe

nb : Cinta membutuhkan sayap utk terbang bebas bukan sangkar emas yg akan mengurungnya – rada gak nyambung ya…. Hehehe

Kalimat itu aku dapat dari figure yg selalu menjadi pembimbing dalam setiap langkahku dalam menjalani kehidupan ini.

-Putu-

Monday, January 21, 2008

Terminal Kenangan

“Permisi dik…” seorang bapak tua mendekatiku. Aku tersenyum sambil menyahut “O ya Pak, silakan”.
Hari itu adalah hari dimana aku belajar sesuatu dari seseorang yg sangat aku hormati, seseorang yang akan selalu kukenang kapanpun dan dimanapun.
Hari itu adalah hari dimana hujan deras menerjang dan mengguyur seluruh kota dan orang2 yg beraktivitas di dalamnya.
Hari itu adalah hari dimana aku bertemu orang misterius yg ingin berkenalan ketika aku nyasar dalam perjalanan menuju terminal bis. Waspada waspada lah!!! – pada stranger.

Tepatnya pada saat bulan puasa thn 2005, berlokasi di terminal bis Safari Darma Raya – Kebayoran Lama, waktu itu aku pulang kampung karena ada cuti bersama Idul Fitri. Seperti biasa aku traveling sendirian, nyari bis sendiri, nyasarnya juga sendiri J . Senang sekali ketika di perjalanan bertemu orang2 yg senasib, lumayan sekali utk menambah pengetahuan.

Bapak yang duduk di sebelahku – di ruang tunggu bis – bercerita mengenai keadaan kota Jakarta yg sudah beberapa hari diguyur hujan deras, kemudian ceritapun merambah sampai ke kota Surabaya dan kota2 lainnya sepanjang pulau Jawa. Aku sangat senang mendengarkan orang bercerita, apalagi orang2 tua – kakek atau nenek – karena mereka memiliki pengalaman hidup yg sangat berharga buatku, entah pengalaman baik atau buruk. Pembicaraanpun berlangsung kurang lebih selama 1 jam (gak kerasa!) dan aku sangat senang ngobrol dengan bapak yang satu ini.

Tiba2 dia nanya mengenai kartu nama “adik punya kartu nama?”. “Maaf Pak, saya belum punya. Karena saya baru mulai kerja, masih masa percobaan 3 bulan pertama” balasku. “Kalau begitu ini kartu nama saya” sambil tangannya menyodorkan sebuah kertas kecil ke aku. “Wah.. terima kasih banyak ya Pak”aku tersenyum sambil membaca nama yg tertera di kartu kecil itu.
Satu kalimat, dua kalimat, tiga kalimat terlintas di benakku dan akupun mulai menatap dia dan bertanya “Anda orang Karate ya?? Sihang ya…” aku langsung cium tangan dia, aku terharu banget. Dia tersenyum sambil menatapku “saya gak kelihatan kan seperti seorang Karateka?”. “Gak Sihang, gak gak” aku terpukau2 sendiri. Dia bercerita banyak mengenai pengalaman dia mulai dari jaman penjajahan Jepang yg membuat dia harus pergi ke negeri matahari terbit itu, belajar di sana dan berlatih Karate di sana dan kemudian membawa Karate utk pertama kalinya ke Indonesia. Dia ngasi nasihat utk selalu rendah hati dan ngasi tahu apa inti dari ilmu beladiri itu. Aku terharu sekali ampe air mataku mau jatuh. Aku sangat bersyukur, sebelum Beliau meninggal, aku diberi kesempatan utk bertemu dia, Sihang Baud.
Waktu itu aku janji akan mengunjungi Beliau dan berlatih di sana. Namun, seperti alam sudah mengatur semuanya, setiap kali aku lewat wartel, aku gak ingat utk nelp dia. Teringatnya malah sebelum tidur. Begitu seterusnya, sampai suatu ketika, sepulang latihan di Tangerang, aku menelpon ke rumahnya dan yg mengangkat seorang mas mas, “Maaf, saya bisa bicara dengan Sihang ?”. “Dik, mohon maaf. Baru tadi pagi Sihang dikuburkan“ dia membalasku dengan suara datar. “Oh…”aku bengong. “Tapi saya udah janji mau latihan di sana. Kemarin kan Sihang masih sehat” lanjutku. “Maaf. Sihang tidak sakit dik, tapi mungkin ini sudah saatnya. Kalau adik mau kesini silakan datang” dengan suara ramahnya berusaha nenangin aku yg rada gak jelas. “Baik terima kasih” aku meletakkan gagang telp sambil melangkah keluar lemas, full of regret.

Aku salah satu orang yg belajar banyak dari feeling dan selalu peduli akan kata hati sendiri। Itu merupakan pengalaman yg membuat aku belajar, dan kenangan bersama Sihang adalah kenangan yg aku inginkan sedari aku kecil, bertemu dengan perintis Karate di Indonesia. Istri Sihang juga sangat baik, dia seperti nenekku di Bali.

Kalau memang masanya sudah tiba, kita hanya bisa menerima dan bersyukur sebetulnya.

Tuesday, January 15, 2008

Ujian Karate Vs Acara 2-8

Tahun 2000 merupakan tahun yang bisa dibilang sangat menyenangkan, betul2 ngerasain suka-duka nya anak SMU.

Tepatnya bulan Mei 2000, hari Minggu kalau gak salah, aku selaku salah satu member two eight alias kelas 2-8, wajib ikut acara perpisahan kelas, secara kita udah pada mau naik ke kelas 3. Waktu itu perpisahannya di restoran Sekar Wangi (kalo gak salah, krn sekarang udah ganti nama), dekat pakelan di Magelang. Disana kita bisa mancing terus minta para pelayannya ngemasak ikan hasil pancingan kita. Atau kita bisa langsung membeli ikan kiloan dengan harga yang sudah terdaftar. Harganya gak terlalu mahal, masih bisa dijangkau anak2 SMU – itu juga hasil nabung tiap minggu :p . Tapi bener kok, murah… Magelang gitu lho!!

Namun, di hari yang sama juga, aku ada ujian Karate yang udah aku tunggu2, udah aku persiapin ampe elek, ampe jelek, ampe kaki rusak :d
Dan…. Yang nguji adalah Sensei Rusmit! Wao!!!… kapan lagi aku bisa diuji ama dia.

Akhirnya aku harus membagi waktu dengan sebaik mungkin neh. Pagi, ikut perpisahan dulu ampe siang, terus pulang ke kampus ikut ujian karate. Waktu itu Yon (ketua ekskul Karate) ngasi tahu kalau yang tes di pagi hari adalah anak2 sabuk putih. Aku udah seneng neh, krn aku kan mau tes naik ke sabuk biru kyu 5 waktu itu, jadi bisa siang2.

Acara di Sekar Wangi berlangsung dengan meriah dan gembira. Seperti biasa, anak2 2-8 yg terkenal dengan segala kelebihannya dan keunikannya sampai berhasil merobohkan jembatan bambu di Sekar Wangi, ampe pada nyemplung ke kolam semua… :d Untung aku udah cabut duluan, hehehehe. Peace!!
Tapi, aku juga sedih waktu itu… gak sadar air mataku menetes sepanjang boulevard yang aku lewati. Aku pulang duluan dari Sekar Wangi untuk ikut ujian Karate jam 2 siang. Turun dari angkot, aku ngelihat Indra mau pesiar. Aku kaget aja, “Indra kamu mau kemana ? kita kan mau ujian?” . “Kamu telat Sri. Ujian utk sabuk berwarna pagi ternyata. Keputusannya mendadak” sahutnya. “hah!!” Aku langsung lari ke GSG, aku gak mau kehilangan kesempatan ini.
Sesampai di GSG, aku ketemu Yon, dia minta maaf krn gak ngasi tahu aku. Kebetulan aku pagi2 pergi ke pura, jd emang gak ketemu Yon dari pagi. Air mataku netes waktu ketemu Sempai. Kemudian Sempai tersenyum sambil berkata “Kamu pulang dulu ke graha terus makan siang. Setelah itu datang kesini jam 2 utk ujian. Ujian sendiri gapapa kan?”. “Osh Sempai, terima kasih banyak” aku membungkuk dan kemudian pergi menuju graha.

Jam 2 tiba….. Karateka yoi…!!! Suara lantang yg tegas memenuhi gedung ujian, meski dari suara itu kita bisa menebak berapa usia orang yg menyuarakannya. Sensei Rusmit adalah satu Karateka Senior di Semarang utk Inkai. Usianya mungkin sekarang udah 70-an kali ya. Tapi jgn macem2 ama dia, kalo gak mau disemprot ampe tumbang :d – dimarahin maksudnya!
Seperti perkataan Sempai sebelumnya, aku ujian sendiri utk kategori sabuk berwarna. Mulai dari kata 1, kata 2, kata 3, kata 4. Lewat semua dengan memuaskan
Tiba2 Sensei Rusmit nanya, kata 5 bisa ?
Osh Sensei! Akhirnya aku bermain kata 5 meski harus mengulang 2 kali. Secara kata 5 adalah hasil belajar sendiri, bukan persyaratan utk naik ke sabuk biru kyu 5.
Kemudian aku tes kumite. Aku kan sendiri seperti biasa, gak ada ceweknya. Akhirnya dipanggillah si cepot (anak SOS paling puintar tp kocak abiss…) utk jd sparing partner ku. Wuih wuih… lumayan juga adu mae geri ama tuh anak. Kakinya keras juga, untung kakiku udah biasa dihajar juga, jd it’s ok

Akhirnya semua tes aku lewati dengan peluh menetes di sekujur badan, namun senyum selalu menghiasi bibirku. Thx God!!!! Aku bisa ikut ujian ini.
Selanjutnya ada demo kata Unshu dari Sensei Leo Chandra (ternyata dia pamannya muridku di UPH, glek!), Sensei Toyung. Kuerennya pol!!!!! Ampe aku terbengong2

Pengumuman tiba…. Biasanya dijelaskan hasil ujian, siapa terbaik, siapa yang her, dll. Aku seneng banget ketika Sensei Rusmit mengumumkan kalau aku bisa langsung loncat ke sabuk biru kyu 4. Wao…. Aku langsung cium tangan Sensei Rusmit, dan kita foto2 bareng. Usaha emang gak ada yg sia-sia. Percaya deh ama aku!!!

Hari itu merupakan hari yg sangat penting buatku dan akan teringat selamanya!!

Monday, January 14, 2008

Lovely Father

Don't know why,suddenly, I wanna write something about my father.My lovely father.!.
I have a lot of memories mith him.
Actually, one thing I like from him is he never judging me. He always has a reason for what he did or what he said.

I remember when everybody asked about my English course. Of course they asked about the cost, what they served for the student, and so forth.
Most of people had same reaction when I told them how much I paid for that course -- they were surprised.
But my father had different opinion, he smiled at me and said "It's good for you. You should prepare your self for your future and your family"
Wao... !! I love you pap.

When nobody believed in me,might be only my parent could understand me.
When nobody believed in what my father's said, I believed it. Because I knew what the reason.
When nobody allowed me to ate chocolate, my father gave me my favourite chocolate with a note of course :)

Even he could be stuborn sometimes, it's not a big deal for me. But might be a big problem for someone else, hehehe.

One sentence I wanna say is "I love you and thank you" :)