Monday, March 31, 2008

Gila vs Waras

Makan siang mungkin salah satu aktivitas yg cukup lumayan utk melepas ketegangan otak, meski kadang2 aku lebih nikmat jika makan siang ditemani komputer, alias makan di kantor (gak turun ke food court).
Pembicaraan ringan, terlepas dari segala program2 dan permasalahan dunia komputer, cukup memberi ide utk membahas definisi gila dan waras ^^

Gila, hmmm mungkin ada 1001 definisi dari sebuah kata gila. Ada yg mendefinisikan bahwa orang disebut gila jika melakukan hal2 yg diluar norma. Namun apakah tidak ada kemungkinan bahwa orang yg menjalani norma2 itu adalah orang yg gila ? krn sebetulnya norma itu mungkin saja dibuat oleh orang gila. Jadi semuanya adalah pengikut orang gila, alias semuanya adalah orang gila!!
Apakah orang yg senyum2 sendiri bisa dikatakan gila ? – belum tentu.!
Dia tersenyum karena mungkin merasa bahagia dan ingin menikmatinya sendiri. Oleh krn itu dia cengar cengir sendiri.
Dan muncullah pertanyaan di akhir perbincangan yg menimbulkan gelak tawa yg menyedakkan ini, lalu sebetulnya adakah orang gila di dunia ini ? atau adakah orang waras di dunia ini ?
Memang gila dan waras beda tipis, tergantung kita memandangnya dari sisi sebelah mana.

Tidak heran kalau aku adalah salah satu orang yg sangat senang berbicara mengenai hal2 kaya gini, secara dari kecil suka membahas hal2 yg jauh dari logika. Mungkin krn sudah capek juga berpikiran logis kali ya…, jadinya mencari celah lain utk menetralkan otak, hehehe. Tidak banyak orang yg bisa diajak dan senang berbicara mengenai hal2 yg kedengarannya sepele (atau mungkin malah terlalu berat). Oleh karena itu bermunculanlah komunitas2 yg orang2nya bisa dikatakan sedikit berbeda (katanya…). Dan tentunya, aku jg mempunyai teman2 yg bisa diajak ngobrol khusus mengenai hal2 yg mungkin kebanyakan orang gak mau dengerin…

Sometimes, kalau kita berada di lingkungan yg berbeda, memang sudah wajar kalau kita mungkin dikatakan orang yg aneh, meski bisa jadi bahwa orang yg mengatakan kita aneh itu adalah orang yg aneh sesungguhnya. – muter2 ngomongnya… :d
Oleh karena itu kita diharapkan sekali utk selalu belajar menyesuaikan diri (mengutip dari nasihat orang tua).

Melihat, mengalami, melakukan banyak hal dalam rangka menyesuaikan diri dengan kebiasaan orang lain memang sangat menyenangkan meski ada jg masanya untuk jenuh. Dan bisa jadi dikala kita tidak mampu menyesuaikan diri lagi dengan kebiasaan orang di sekitar, alhasil kita dibilang orang yg gila. Padahal sebetulnya waras waras aja.

Jadi…, sebetulnya apakah diri anda waras ?? atau gila ?? – silahkan direnungkan sendiri!! ^^

Thursday, March 13, 2008

When the word is yours

Word dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kata. Sebetulnya kata itu apa sih artinya. Mungkin kalau ingin melihat arti harfiahnya, silahkan saja cek di kamus besar bahasa Indonesia. Namun menurutku, kata adalah sebuah cara utk mengekspresikan diri atau sebuah cara menyampaikan pikiran dan perasaan.

Ketika kita memiliki kemampuan utk mengucapkan kata-kata, dalam artian kita punya mulut yg bisa mengeluarkan suara dalam bentuk rangkaian kata-kata, ada baiknya jika belajar utk mengungkapkan isi kepala maupun isi hati dalam kata-kata -- Meski terkadang kita tidak ingin.
Mungkin ada yg mengatakan, action atau tindakan lebih memiliki nilai daripada sekedar perkataan. Ya!! Aku setuju sekali.
Namun, tidak banyak orang yg memiliki kebiasaan ‘sedikit bicara, banyak kerja atau menunjukkan sesuatu lewat action’. Ada yg memiliki kebiasaan ‘sedikit bicara, tp action nya juga alon-alon’ sehingga membuat orang bertanya-tanya ‘sebetulnya orang ini maunya apa sih… gak jelas!!!’

Memang ada hal-hal yg dengan mudahnya kita ucapkan lewat kata, ada hal-hal yg dengan mudahnya bisa kita tunjukkan dalam tindakan. Namun tidak sedikit hal-hal yg membutuhkan pemikiran dikala kita ingin menyampaikannya lewat kata maupun lewat tindakan. Namun, tidak ada salahnya belajar utk tidak membuat orang lain kebingungan akan sikap kita. Tidak mudah dan tidak gampang memang.!.

Selagi bisa mengucapkan kata-kata, katakanlah apa yg ingin dikatakan. Selagi bisa menulis, tulislah apa yg ingin ditulis. Selagi bisa berjalan, melangkahlah sejauh mungkin yg diinginkan. Selagi bisa bercita-cita, bercita2lah setinggi langit. Selagi bisa berharap, berharaplah sebanyak mungkin.

Sunday, March 09, 2008

Where’s the True Love


Pembicaraan singkat bersama seorang teman mengingatkan kembali akan sebuah resume dimana status orang yg namanya tertulis disana adalah ‘never married’. Pertama kali mengetahui hal itu hanya bisa bertanya, kenapa?

Seiring berjalannya waktu, aku mulai menyadari bahwa ada orang2 yg sangat menginginkan akan terlaksananya suatu pernikahan, namun ada juga yg tidak menginginkannya lagi. Ketika kita hanya melihat sekilas, tentu akan banyak sekali persepsi yg bermunculan. Namun ketika kita menilik jauh ke dalam, ke balik semua itu, tentunya ada alasan2 yg sangat signifikan.

Pada dasarnya setiap mahluk hidup menginginkan kebahagian, dengan standardnya masing2 tentunya. Untuk sebagian besar kategori manusia, tentu akan merasa bahagia jika kebutuhan materil dan immateril terpenuhi. Seperti halnya konsep dasar kehidupan yg dikatakan tidak pernah sempurna, kadang kala ada orang yg sangat bahagia dari segi materil, namun dari segi batin mereka menangis, namun ada jg yg sebaliknya. Di lain sisi ada yg berpendapat bgmn kalau bahagia dikeduanya.... memang itulah cita2 manusia yg mana terlihat cukup sulit utk dipenuhi (kalo emang dianggap sulit!)

Kata orang, mencintai seseorang adalah kebahagiaan, begitu pula dengan dicintai. Namun tidak sedikit yg merasakan kebalikannya. Sehingga tidak heran jika ada yg putus asa dengan sesuatu yg bernama cinta dan juga bermunculan istilah2 seperti cinta buta(atau lebih tepat cinta membuat ‘buta’), dan saat ini aku menemukan kata baru ‘cinta pshyco’ (istilahku sendiri ketika melihat banyak orang yg jadi pshycopat krn cinta).

Tanpa aku sadari, entah aura apa yg menyelimuti, sehingga banyak sekali orang yg bercerita mengenai kehidupan asmara mereka ke aku, tentu aku dengan setia selayaknya consultant asmara mendengarkan mereka(sangat senang bisa sebagai tempat berbagi ^-^ ) dan semuanya terjaga kerahasiaannya (jika mereka menginginkan seperti itu). Dan aku selalu berusaha mempelajarinya in case mereka minta saran.
Tanpa aku sadari juga, setelah aku perhatikan, banyak sekali aku menemukan qualified jomblo, over malah (apakah diriku sendiri adalah salah satunya ??.. hmmm :d ). Dan tentu semua orang di sekitar mereka akan bertanya-tanya, kenapa masih men-jomblo ? – pertanyaan yg mungkin paling males untuk dijawab.
Kenapa aku menyebut mereka qualified jomblo, krn secara lahiriah apa lagi yg kurang, namun aku tidak akan pernah mengetahui seberapa siapkah mereka utk menghadapi ‘penderitaan’ baru.....

Apapun pendapat orang, apapun pemikiran mereka, mungkin bisa benar bisa tidak. Hanya orang yg mengalaminya sendiri yg tahu kebenarannya dan hanya mereka yg tahu bgmn cara memecahkan permasalahan mereka. Karena mereka orang2 yg sangat paham akan hal tersebut sesungguhnya (meski mereka terkadang tidak menyadarinya).

Where is the true love? Mungkin itu sekilas pertanyaan yg muncul. Ketika dicari, kita tidak menemukannya, ketika kita tidak memikirkannya, mungkin saja dia nyamper dan menyapa kita, namun kita yg tidak ngeh.
Ada yg berusaha mengejarnya sampai ke ujung dunia (hiperbola dikit) namun dia merasa tidak menemukannya, padahal tanpa dia sadari the true love sudah berada di depan dia sejak pertama kali dia melangkahkan kaki utk mencarinya.
Ada yg mungkin berpikiran, masalah perasaan jauh lebih rumit daripada mengerjakan soal matematika yg njelimet sehingga mereka males mengerjakannya, bahkan sekedar mencobapun tidak berani – berpikir ampe ke hal2 yg sebetulnya tidak perlu dipikirkan.
Berpikir memang sangat penting, menganalisa sangat harus. Dan adalah wajar jika tidak ditemukan kecocokan. Dan sangat wajar pula jika tidak terburu2 dalam memutuskan hal yg berhubungan dengan masa depan. Dan sekali lagi akan wajar sekali jika setiap orang ingin menentukan jalan hidupnya masing2 tanpa harus ada campur tangan pihak2 yg tidak diinginkan.

For the last, apapun yg sebetulnya terjadi, semuanya pasti ada alasan yg benar2 adalah sebuah alasan. True love pasti ada dan akan menemukan pemiliknya, jadi jangan pernah putus asa yooo. Bagi yg sudah menemukannya, berbahagialah dan hargailah semua itu. Bagi yg sempat melupakannya, lihatlah di sekitar... dia pasti ada disekitar!

-Putu-