Friday, July 25, 2008

July 2005

Hari ini adalah tgl 25 Juli 2008. Pagi-pagi membuka email, aku udah disuguhin dengan inspiration e-book, how to manage your time alias time management. Diantaranya ada tips untuk menghilangkan kejenuhan dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Mungkin sebagian besar tips dan triks tersebut udah aku lakoni selama 25 thn ini.

Ketika jenuh menghinggapi, memang terkadang pikiran melayang jauh ke masa-masa antah barantah. Sangat bersyukur 4 thn yang lalu temen sekampus memaksaku untuk bikin account di friendster. Sehingga saat ini aku bisa memanfaatkan media tersebut untuk mengumpulkan serpihan memoriku yang terpencar-pencar.

July 2005, masa baru-baru lulus, masa pengangguran, masa mencari kerja, masa mencoba2 kerjaan, masa menikmati detik2 terakhir pengangguran. Selama kuliah, aku selalu memiliki kerjaan sambilan, namun di bulan July 2005 aku benar2 pengangguran, dan tentunya aku paling jenuh jika tidak punya kesibukan. Sebetulnya aku sudah apply kerjaan semenjak Desember 2004, namun sayang aku belum menemukan tempat yang cocok. Awalnya sempet mencoba banyak lowongan, tidak hanya fokus ama IT, sampai-sampai pernah interview di sebuah ruko kecil, gelap, dan malah aku ditagihin biaya administrasi. Gondok juga dibuat ama orang itu, ya ... dengan terang2an aja aku nolak bayar, tapi krn dia maksa, akhirnya aku kasi uang rokok 10ribu perak. Penipu banget perusahaan itu, kenapa Kompas bisa kecolongan ama perusahaan kaya gitu ya. Aku mikir itu adalah salah satu pengalaman yang berharga, meski habis sakit waktu itu, tapi itu mungkin adalah salah satu pengalaman yang nantinya akan bisa diceritakan pada banyak teman. Akhirnya benar juga, ada beberapa teman yang ngasi tahu aku kalau mereka juga diundang interview oleh perusahaan tersebut. Alamat perusahaan itu di daerah Manggarai(just as info)

Si kakek, yang melihat aku rada serabutan nyari kerjanya, akhirnya mengeluarkan ultimatum, "Buat apa kuliah di IT kalau semua lowongan dimasukin. Fokus sama IT dari sekarang kalau memang mau jadi IT Profesional". Akhirnya akupun mulai fokus pada lowongan yang berbau IT, meski rada uring2an krn lama tidak dapat kerja. Si ibu tidak pernah memaksa, dia tahu aku akan dapat yang pas buat aku. Kalimat sakti dia, "jgn terburu-buru nyari kerja, pilih yang cocok sama kamu, sabar, yakin kamu pasti dapat!!!", selalu mengiang di kepala.

Terus, aku senang sekali dengan tulisan2nya Gede Prama dan satu kalimat yang menjadi seloganku semenjak July 2005 adalah "seperti selayaknya bunga teratai yang akan sangat indah jika mekar pada masanya". Betul-betul memberi inspirasi dalam setiap elemen kehidupanku ^^ -- terima kasih Pak Gede.

Waktu memang sangat cepat berlalu, namun semua memori itu merupakan kenangan yang selalu mendasari masa sekarang. Apa yang aku alami pada bulan July 2005 memang sangat berperan akan kondisiku saat ini. Thx God.



-Putu-

Thursday, July 24, 2008

Penampilan dan Profesi serta Status :)

Hari ini, terus terang kerjaan gak banyak2 amat, namun ada beberapa hal yang benar2 mengingatkan akan kehidupanku semenjak masa anak2.

Pertama, krn penampilan, yang sedikit berbeda dengan sodara2ku yang lain, alhasil tidak ada orang yang menyangka kalau sebetulnya status kami adalah bersaudara.
Kedua, di kampus, karena aku sering guyon ama anak2 Nasrani, alhasil aku selalu dapat undangan retret atau kebagian buku rohani -- gak disangka kalau aku Hindu :)
Ketiga, awalnya tidak ada satpam yang percaya kalo aku ikut UKM Karate, apalagi jadi ketua UKM-nya, sebelum mereka melihatku pakai "dogi" dengan mata mereka sendiri.
Keempat, sering mereka bertanya-tanya dan tidak percaya kalau kerjaanku programmer, krn mereka melihat caraku bergaul. Mungkin mereka juga gk ngeh kalo aku orang teknik awalnya, krn aku rajin pakai rok dan high heels :)
Kelima, di toko-toko, SPG sering nyangka aku udah berkeluarga, krn aku sering ke counter ibu-ibu atau anak2, padahal aku kesana nyari benda untuk ibuku atau lagi nemenin tante atau mbok geg, hehehehe
Keenam, sering orang berpendapat kalau aku gak pernah sedih, krn selalu tersenyum dan rajin menyemangati orang-orang. Padahal semua manusia punya masalah yang gak perlu disebar-luaskan sebetulnya.
Ketujuh, banyak yang nyangka kalau aku tidak bisa buat banten atau memasak, krn aku cenderung suka kegiatan yang kecowok-cowokan alias disebut tomboy. Padahal aku sukanya(saat stress terutama) memasak atau pergi ke pura, bantu-bantu orang disana.

Mungkin tujuh hal di atas yang paling sering membuat orang pusing dan bertanya-tanya. Dan, tadi aku sempat ketemu dengan seseorang yang membuat aku senyum2 sendiri, krn aku tahu aku salah. Pertama ngelihat, dari caranya menyapa, aku menyimpulkan kalau anak ini anak muka komputer, sukanya yang serius2. Eh.. setelah ngobrol kesana-kemari, ternyata dia anak sastra Inggris yang juga suka ama bahasa Jepang, dan sebetulnya meski mukanya serius pisan, konyolnya boljug!(boleh juga, hehehe).

Dari dulu aku punya konsep bahwa penampilan tidak pernah menjamin kebenaran akan sesuatu. Menurutku malah bahasa yang lebih penting. Bahasa menentukan budaya, itu adalah salah satu acuanku. Krn semuanya bisa terlihat dari cara bicara dan apa yang dibicarakan. So, hati-hatilah :) -- just joking, hehehe

Apaun yang terlihat, apapun profesinya, apapun statusnya, kamu adalah kamu dan aku adalah aku. Jadi, sebelum menebak2 gak karuan mengenai profesi atau status seseorang, lebih baik jika bertanya dengan baik-baik!!


-Putu-

Tuesday, July 22, 2008

Past, Present, Future

Sering aku melihat kehidupan saat ini, masa depan, maupun masa lalu. Ternyata memang setiap hal yang aku kenal itu memiliki hubungan satu sama lain yang memang seharusnya berhubungan, semuanya ada benang merahnya. Mungkin salah satu yang paling sering terpikirkan adalah orang-orang yang paling berperan dalam karirku.

Waktu kecil, aku sering sekali menemani nenek memasak atau membuat sesajen. Selayaknya anak yang baru belajar, aku sering sekali mendapat teguran "ini kurang tepat, harus seperti ini, harus seperti itu, jangan asal-asalan". Selayaknya anak kecil yang menghormati orang tua, akupun selalu menuruti ucapan mereka dan berusaha melakukan sesuatu sesuai dengan standard mereka. Sehingga tanpa aku sadari aku sudah menyerap satu standard yang nantinya menjadi pembentuk diriku di masa depan.
Kemudian, aku mulai memasuki dunia sekolah, dimana tanpa aku sadari awalnya, aku bertemu para pendidik yang cocok dengan diriku, maksudnya mereka adalah orang-orang idealis yang memiliki standardnya tersendiri. Dan akupun mengikuti mereka. Bertambah banyaklah standard kehidupan yang aku miliki. Menjalani kehidupan sosial, tanpa disadari juga, aku bergaul dengan orang-orang yang menurutku mereka memiliki standard kualitas kehidupan yang tinggi. Dalam artian, sepanjang pengetahuanku, mereka selalu mengutamakan objektivitas, qualitas, dan kemampuan. Aku merasa beruntung sekali sebetulnya, tapi ada beberapa hal yang menjadi pemikiran selanjutnya.

Aku memandang mereka semua pada awalnya adalah dari segi profesi yang mereka tekuni, memang semuanya membutuhkan karakter "teliti, detail, high standard, high performance, objective, low risk", ada yang sebagai Quality Assurance Manager, Auditor Advisor, Analyst, Strategy Performance Manager dan yang lainnya. Namun ternyata, mereka sukses dalam karir tersebut karena mereka memang memiliki karakter yang sesuai dengan yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu. Secara otomatis, standard2 yang teraplikasi dalam pekerjaan juga diterapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Misalkan, seorang quality assurance. Karena sudah terbiasa dengan segala sesuatu berbau kualitas dan harus selalu menunjukkan yang terbaik, ketika membeli baju atau sandal jepit di pasar, mereka secara tidak langsung meneliti benda-benda itu dengan teliti sekali sebelum memutuskan untuk membelinya. Terus seorang analyst, memang dalam pekerjaan dibutuhkan sifat kritis dan mampu memandang ke depan (masa depan maksudnya...), nah dalam kehidupan sehari-haripun mereka akan selalu mempertimbangkan segalanya sampai sedetail-detailnya, untung ruginya, dan lain sebagainya. Terus bagi yang ahli security computer, akan selalu memandang seberapa besar risiko yang akan terjadi.

Wao..... semuanya tergabung dalam bundelan yang terlihat sempurna, namun mungkin ada sedikit bug di dalamnya. Secara garis besar, terkadang permasalahan yang mereka hadapi adalah ketika berurusan dengan orang yang memiliki kemampuan tidak se-level. Contoh gampang, seseorang yang selalu memperhatikan kualitas, lalu ketemu orang yang seronok atau gampangan atau tidak teliti atau berantakan, pasti dia akan ill feel duluan ^^
Terus, bagi orang-orang yang selalu berurusan dengan performance. Mungkin saja akan sedikit sensitif dengan hal-hal yang kurang perform.

Ketika aku mengingat kembali film "The Love Guru", mungkin tidak perlu pusing-pusing untuk melihat dunia. Kuncinya hanyalah "terimalah dirimu apa adanya" dan "terimalah orang lain apa adanya" karena sebetulnya tidak ada yang sempurna. Mungkin saja kita sangat advance di satu hal, namun seseorang yg kita anggap tidak kompeten, malah jauh melebihi kita di sisi lain, dimana itu sebetulnya bisa melengkapi diri kita.
Terlihat simple, namun sesungguhnya sangat sulit utk diterapkan dan memunculkan banyak pertanyaan lagi dalam benakku(tapi tidak usah dibahas dulu disini, hehehe).

Intinya adalah aku sangat bersyukur bisa memandang dan memikirkan semua itu selama ini. At least aku tahu bahwa jika seperti mereka, kira-kira apa saja hal yang perlu diperhatikan. Dan aku yakin sekali, mereka semua sudah menyadari semua "bug" itu, namun setiap orang memiliki cara pandang tersendiri akan satu hal(mungkin saja sesuatu yang aku anggap "bug", bagi orang lain bukanlah "bug").

Always do the best and hope for the best!! ^-^

Sunday, July 20, 2008

Perpisahan dan Pertemuan

Apakah setiap perpisahan harus meninggalkan duka dan meneteskan air mata? May be yes may be no, hehehehe. Namun biasanya, perpisahan selalu meninggalkan jejak yang ya... cukup susah dihapuskan.

Apakah setiap pertemuan harus disertai dengan senyum dan canda tawa serta kebahagiaan? Jawabannya juga may be yes may be no ^^. Tapi biasanya juga, pertemuan selalu diawali dengan senyuman dan cerita bahagia serta tawa yang membahagiakan.

Kenapa berpisah? Banyak alasan. Berpisah memiliki banyak definisi, tapi memiliki inti yang sama, yaitu tidak ada laginya hubungan yang langsung satu sama lain (menurutku...). Mungkin salah satu alasan dari sebuah perpisahan adalah karena perbedaan visi dan misi, sehingga benih-benih ketidakcocokan mulai bertumbuhan, subur dan semakin subur. Ada kalanya perbedaan itu bisa dijadikan bumbu-bumbu dari persamaan, tapi jika perbedaan itu sangat esensial, maka apa boleh dikata. Dari pada semuanya menjadi orang yang unik, alias aneh, lebih baik cari tempat lain sebagai tempat mengisi sisa hidup ini.

Pertemuan mungkin memang sudah diatur oleh alam, karena emang skenarionya sudah ada dari sononya. Mungkin kecocokan serta kesamaanlah yang membuat kutub-kutub + dan - kedua belah pihak itu saling tarik menarik dan bertemu pada akhirnya(meski mereka berada di belahan dunia yang berbeda). Oleh karena itu terkadang kita merasa heran ketika tanpa disadari, kita bertemu orang yang tidak kita duga, ternyata cocok sekali dengan diri kita.

Namun, seperti kata pepatah, ada pertemuan pasti ada perpisahan dan ada pertemuan lagi selanjutnya. Jadi, ketika bertemu sesuatu yang indah ataupun yang jelek, bersiap-siaplah untuk berpisah dengannya. Karena semua ini hanya masalah waktu, bukan yang lainnya!


-Putu-

Friday, July 18, 2008

Sungaiku

Sungaiku... ketika sepi menyelimuti dunia ini, aku selalu datang padamu, aku akan berjalan menyusuri setiap jengkal tepianmu. Aku tahu aku akan menemukan sesuatu di ujung jalan itu, aku akan menemukan lautan yang sangat luas, luas sekali. Kamu mengajariku tentang cara menghargai sepi. Gemericik suaramu yang menenangkan jiwa, kemurnianmu yang menghapuskan segala mala, serta kepolosanmu yang mampu menumbangkan tembok-tembok kokoh.

Sepi... bukan lagi sesuatu yang menyeramkan, namun itu adalah bagian kehidupanku yang ternyata sangat berarti. Berarti selayaknya sungai itu... sungai yang mengalir dalam jiwa kecilku. Kemanapun kamu mengalir, akan selalu tersedia celah untuk kau lewati. Apapun yang mereka tumpahkan padamu, kamu akan melumat segalanya tanpa mencemari kemurnianmu.

Sungaiku... teruslah mengalir, menebar kesegaran pada setiap kekeringan di dunia ini. Kekeringan yang tak pernah berujung!!


-Putu-

Tuesday, July 01, 2008

Dunia IT dan Wanita

"Pekerjaan anda apa?", ada sebuah pertanyaan menyapa. "Saya programmer", sahutku sambil tersenyum. "Oh", sambutnya. Senyumpun berlanjut dan berlanjut disertai dengan sedikit wajah heran. Ada apakah gerangan? biasa aja kali... hatipun bergumam.

Saat ini dunia IT bukan lagi hanya dunia para lelaki, namun sudah wajar jika para wanita juga ikut serta dalam perkembangan teknologi. Malah mungkin wanita memegang peranan penting sekali, terutama dari sisi ketelitian dan kerapihan dalam membuat program. Namun mungkin dari sisi logika dan kuat-kuatan begadang, terkadang kalah juga dengan para pria.

Saat ini, aku hampir 3 thn menekuni dunia programmer, apakah ini cita2ku? tidak, jawabannya. Namun kenapa dilakoni?. Karena ini adalah salah satu jalan yang harus aku lewati ^^. Semuanya butuh proses, dan kita harus belajar menikmati setiap pemandangan yang kita lewati untuk mencapai tujuan terakhir. Seperti mendaki bukit, kegiatan yang sangat aku senangi, capek mungkin sekali, haus lapar pasti tentunya, namun cobalah hirup udara segar di sekitar, segar sekali rasanya.... begitu menerangi pikiran yang kusut setelah meratapi jalan yang berliku dan menanjak. Ketika sampai di puncak bukit, senang sekali rasanya memandangi awan di bawah kaki kita. Namun, jangan terlena terhadap awan itu, jangan sampai berpikiran kalau itu awan kinton yang bisa sebagai pijakan dan membawa kita terbang kemanapun kita ingin. itu hanya gumapalan asap yang terlihat sangat indah.

Ketika aku melihat sekitar, ketika aku meeting dengan client, aku merasa seperti arisan ibu-ibu. Ternyata yang meeting, wanita semua. Keren ya.... kepikiran sejenak. Para pria pada kemana... sibuk mengerjakan hal yang lainnya ^^. Dengan kata lain, arisan di kantor isinya bukan gosip lagi, makan siang gak ngerumpiin gosip lagi(jarang sekali), karena pembicaraannya udah seputar projek dan coding. Namun, ibu-ibu yang aku ajak bekerja sama sesungguhnya adalah wanita biasa, wanita yang memiliki kehidupan normal sebagai ibu rumah tangga, sebagai istri dari suaminya tercinta, sebagai ibu dari anak2nya, sebagai tante dari keponakan2nya, dan sebagai menantu dari mertuanya.

Hari ini, aku melihat semua orang keren-keren banget. Ada teman yang sedang menulis buku Java, ada yang lagi buat presentasi dengan cara yg kueren abiss, ada yang lagi S2 Teknik Mesin di Riyad, ada yang lagi sibuk kerja, dan lain sebagainya....

-Putu-