Friday, February 29, 2008

Buku Diary Pertama ^^



Waktu berbenah-benah, tiba2 terlihat sebuah buku kecil berwarna yellowish, light pink, peach. Pertama kali melihatnya, hanya bisa tersenyum. Ternyata itu buku diary pertama yg merupakan pemberian orang, diberikan oleh sepupu tersayang, Tu Dama, waktu ulang tahun ke-11.
Waktu membuka halaman pertama, senyumanpun berubah menjadi tawa2 kecil, hehehe. Banyak tulisan mengenai biodata, entah biodata diri sendiri maupun biodata teman2, entah teman sekolah maupun teman nemu di tempat lain ketika ada kegiatan di luar sekolah.
Sungguh menyenangkan membaca tulisan masa kanak-kanak.
Nama : Ni Putu Sri Artati
Makanan favorit : mi goreng, bakso (secara dulu aku masih makan daging sapi ^^)
Minuman favorit : teh, air putih
Cita-cita : menjadi orang sukses
Semboyan : Experience is the best teacher
Cowok idola : ganteng, keren, pinter, gak ngerokok, gak minum (suka mabok2an maksudnya), baik, sabar, penyayang dll

Seru emang… hehehehe. Apalagi habis ngebaca biodata temen2 yg lain, jd kangen ama mereka. Dimana aja ya mereka sekarang.?.
Cuman sekarang jd sempat berpikir lagi, polos banget ya anak kecil itu…. Apakah dulu aku paham definisi orang sukses… Tapi, seingatku itu adalah hasil merangkum semua cita2ku. Krn dulu aku punya banyak cita2, mulai dari polwan, astronot, peneliti dll pokoknya yg berhubungan ama science gitu… -- gak mungkin punya cita2 jd guru atau jd artis ;p (sudah tahu kemampuan diri sendiri dari kecil, gak suka yg gitu2an!! – atau gak sanggup kali ya… :d ).

Dan waktu ngelihat kategori cowok idola, kayanya idealis banget deh. Lucu tapi… Setelah bertumbuh kembang, aku menyadari dengan sesadar-sadarnya kalau diriku emang idealis, banget malah ^^ . Tapi kalo dilihat2, idealis emang sangat dibutuhkan di jaman sekarang, di jaman dulu juga kali…, hehehhe. Namun sekarang aku udah mulai bisa melihat kenyataan (kayanya…), gak terlalu berpikiran yg muluk2 dan tentunya kan tidak ada yg sempurna di dunia ini dan hal2 yg disebutkan di atas sudah masuk urutan yg ke-sekian sebetulnya, krn tanpa aku sadari ternyata ada yg lebih mendasar dan lebih penting.

O ya, sebetulnya kebiasaan untuk menulis adalah hasil pembelajaran. Dulu kayanya aku punya banyak cerita, namun gak tahu bgmn caranya menuangkan isi kepala ke dalam tulisan. Nah, mulailah waktu SD belajar menulis kegiatan sehari2, meski awalnya cuman 2-3 kalimat dan seringnya bolong2, kadang2 seminggu sekali. But it’s fine. Cuman ya gitu deh… bahasanya kaku abis… hehehe . Gapapa tapinya, namanya jg belajar… ^^. Setelah terbiasa menulis, mulailah membeli buku diary yg rada tebelan dan bagusan dikit, dimana di dalamnya tersimpan banyak kisah… kisah perjalanan hidup seseorang yg bernama Ni Putu Sri Artati !! ^-^

Wednesday, February 27, 2008

Be Without You!

Menulis mengenai sesuatu yg sudah terjadi mungkin merupakan hal yg bisa dikatakan cukup penting buatku. Mungkin krn itulah blog ini tercipta. Tercipta dikala aku tidak mau kehilangan semua kenangan itu... Meski aku mungkin sudah tidak bisa meraih semua kenangan yg sudah terlewatkan, at least ada sisa2 yg masih menempel dalam ingatan, ada sisa2 yg masih bisa dibaca dan tidak ada penyesalan krn tidak ingat akan apa yg telah terjadi :)
Be without all those things ya merupakan sesuatu yg memang begitu seharusnya.

Saat ini aku lagi dengerin lagu "Be Without You"-nya Mary J.Blige. Bisa dikatakan bahwa lagu ini salah satu lagu kenangan, hehehe. Setiap melihat video lagu ini atau mendengarnya, pasti deh diputer berulang2 more than 5 times :).

Pernah tidak, hanya dengan melihat sesuatu, semua hal2 dimasa lalu tiba2 bangkit dari alam tidurnya. ? . Semuanya seperti sinar matahari pagi yg bersinar cerah, menyilaukan mata, sinar2nya menghujam mata sehingga kita mau gak mau harus menutup mata dan berlari kebalik atap utk berlindung...
Mungkin kalau kita mengenakan kaca mata hitam, anti radiasi, kita tidak akan merasakan apa2 alias kebal alias gak ngeh akan silaunya sinar matahari itu.

Apapun yg sudah terlewatkan, itu merupakan bagian kehidupan kita yg menurutku tidak layak utk dilupakan ataupun dihapuskan. Biarkan saja menjadi salah satu aksesoris yg menambah keindahan dinding kehidupan kita. Apapun itu, tentunya memiliki keunikan serta kesan tersendiri :)

That's all for now.

Monday, February 25, 2008

Pagi Misteri.

Pagi ini kota Jakarta dan sekitarnya terlihat suram, mungkin karena cuaca yg kurang bersahabat. Ketika membuka pintu kamar, telingaku mencari-cari sesuatu yg bisa membuktikan kebenaran sesuatu yg aku dengar ketika pertama kali membuka mata, tepatnya pada pukul 04:30 WIB.

Dua hari terakhir ini aku mendengar suara burung yg kata orang-orang itu adalah pertanda kalau ada orang yg akan meninggal. Dulu waktu kecil bapakku jg mengajarkan hal yg sama. Ternyata Bali and Jawa mirip jg ^^. Aku terkadang berpikir, mungkin benar jg mitos yg beredar selama ini, dan heran gak sie ketika seekor burung tidak henti-hentinya bersuara… apa dia gak kehabisan nafas… namun emang begitulah adanya. Dua hari ini burung itu gak henti-hentinya bersuara dan membuat aku bertanya2, emang siapa yg sedang sakit ya.. atau emang ada yg mau meninggal.. atau ada apakah…

Seperti biasa pula kota Tangerang dihiasi oleh gerimisnya hujan yg membuat bulan purnama tidak pernah berani menampakkan wajah riangnya. Ketika mata terbuka dari tidur yg lelap, suasana sepi memenuhi kepala, tidak ada lagi suara burung itu namun aku mendengar banyak orang mengucapkan doa utk orang meninggal, doa-doa untuk umat Muslim. Yg pertama kali terpikirkan adalah ternyata betul ada orang yg meninggal, tapi siapa ???? kenapa terdengar begitu dekat ???
Sebetulnya saat itu adalah waktu utk sholat subuh. Seperti hari2 sebelumnya, Pak Haji membangunkan orang2 melalui microphone dan mengajak mereka utk sholat berjemaah. Aku mendengar dengan jelas suara adzan dan doa-doa utk sholat. Namun di sela-sela doa sholat itu masih terdengar dengan jelasnya doa-doa utk orang meninggal.

Biasanya, kalau ada orang yg meninggal, pasti akan ada pengumuman. Namun pagi ini aku tidak mendengar sepatah katapun pengumuman kalau ada orang yg meninggal. Aneh banget!!!
Ketika membuka pintu berangkat ke kantor, mataku menapaki setiap pelosok, mencari tahu apakah ada sehelai kain kuning berkibar. Ternyata tidak ada!! – Tambah aneh!!
Suasana memang muram sekali pagi tadi. Berniat bertanya ke tukang becak, takut malah dikira yg enggak-enggak, krn emang tidak terlihat ada orang2 yg berkumpul, selayaknya ada kematian.

Apapun yg sebetulnya terjadi, semoga bukan hal yg menyeramkan atau menakutkan atau mengerikan. Semoga semuanya berjalan dengan semestinya aja…

Sunday, February 24, 2008

Schedule

Banyak orang yg berkomentar mengenai kehidupanku yg penuh dengan jadwal. But it’s fine. At least they still care of me ^^
Basically, kebiasaan utk menjadwal merupakan hal yg sangat penting dan sebetulnya itu adalah hasil pembelajaran dari jaman SD dulu. Saking banyaknya hal yg harus dilakukan, termasuk yg orang lain anggap penting gak penting, akhirnya terambillah kesimpulan bahwa segala sesuatu yg dilakukan hrs di jadwal dengan sebaik mungkin, terutama hal2 yg menyangkut kesenangan.!!.

Kebiasaan hidup dengan melakukan banyak hal, terkadang emang merasa pusing jg dikala gak ada yg dikerjakan. Namun kalau kebanyakan kerjaan jg kadang2 rada kangen ama hari libur. Tp gak jg sie, krn di hari libur, kerjaan lebih banyak malahan.

Jadwal yg dibuatpun jenisnya beragam, ada daily, weekly, monthly dan yearly. Kalau daily cenderung ke arah aktivitas dari bangun tidur, kerja, belajar, pulang ke rumah, nonton film and ampe tidur lagi.
Kalau weekly, mungkin ada istilah kumpul-kumpul di sela-selanya, atau ada kegiatan utk window shopping, atau hunting buku.
Terus kalau monthly, akan ada aktivitas untuk berkunjung ke orang-orang tersayang.
Nah kalau yearly ini yg kayanya di set up di awal tahun krn sering berurusan ama isi kantong, hal-hal yg tercantum di dalamnya berkaitan dengan aktivitas ke luar Jakarta, entah itu pulang kampung ke Bali, entah main ke Jawa, atau mungkin ada kegiatan kantor ke luar kota, meski ada juga hal-hal yg berkaitan dengan cita-cita yg harus terlaksana di tahun tersebut.

Sebetulnya hidup penuh dengan jadwal bisa dikatakan enak gak enak, cuman kalau untuk diriku banyakan enaknya, karena segalanya udah jelas dan aku gak bakal merubahnya kecuali ada hal yg sangat significant. Cuman mungkin terkadang rada susah jika harus menolak ajakan para sobat yg datangnya tiba-tiba... ya, harus kreatiflah menjelaskan agar mereka gak tersinggung. Krn kalau urusan jadwal aku rada saklek juga.
Dan syukurnya teman2 (yg biasa diajak hang out) jg punya kebiasaan yg gak jauh beda, jd utk makan siang aja kita udah bikin janji minimal seminggu sebelumnya, malah kadang2 dua minggu sebelumnya.
Utk tinggal seharian di rumah juga harus di jadwal. Kapan kira-kira bisa sengaja utk tidak pergi kemana-mana, just stay at home.!. Namun make sure aja dengan seharian bersantai-santai di rumah, segala hal yg harus diselesaikan di luar ya memang harus udah selesai.
Namun terkadang sulit sekali menemukan kata ‘santai’, krn meski tinggal di rumah seharian, pasti banyak hal yg dilakukan, entah kurvey, entah membaca semua buku yg belum sempat dibuka dari pembungkusnya, dan entah entah yg lainnya. Jadi, sangat menyenangkan jikalau dapat kesempatan utk tidur siang ^^

Kalau ditilik lagi, sebetulnya yg penting kita enjoy. Ada orang yg merasa kesusahan jika hidupnya terjadwal, merasa terkekang dan terkotak2 sepertinya. Jd ya, enjoy your life aja kalau begitu. Kan sudah rahasia umum kalau kepala sama hitam tp hati belum tentu sama dan karakter jg beda2 toh.

Peace!!!

Sejarah berjalan ^^

Sejarah berjalan ^^

Tgl 21 Februari 2008 lumayan memberi sedikit inspirasi utk memandang kota Jakarta dengan sudut yg lebih baik. Untuk pertama kalinya merasa bus kota Kopaja sebagai tempat yg nyaman utk bercerita, tempat yg nyaman utk saling menasihati.

Sore hari itu, dengan suasana hati yg gak jelas, krn kondisi badan yg jg gak jelas, otomatis jg kerjaan di kantor hanya terselesaikan sebatas memenuhi target minimal, berusaha naik bus kopaja dengan muka yg segar (sedikit dipaksakan).

Dalam perjalanan menuju salah satu sudut kota Jakarta, spent most of the time di jalan Gatot Subroto karena kemacetan akibat semua orang pulang kantor pada waktu yg bersamaan. Namun seperti biasa, that’s not a big deal for me. Even ada seorang pengamen yg terlihat sangat kelelahan menjalani kehidupannya, tanpa dia sadari, dia memasuki bus-ku tiga kali, dan selalu diawali dengan kata “maaf saya mengamen lagi” dan diakhiri dengan kata “mohon maaf saya memasuki bus ini lagi” sambil turun tanpa mendapat satu recehpun.

Di tengah2 semua hiruk pikuk-nya sore itu, seorang ibu bertanya mengenai jam. Saat itu udah cukup sore, mungkin dia mau ngejar waktu sholat maghrib. Seorang ibu yg terlihat sangat sehat, sangat bugar dengan senyumnya mengajak aku ngobrol “kasian juga tuh ya pengamen, nyari buat beli beras kali ya dik.”. Seperti biasa aku menyambut dengan sebuah senyuman “iya bu, kasian juga sih ya” – sebelumnya aku udah ngasi dia 500 perak.

Percakapanpun berlanjut sampai akhirnya aku mengetahui kalau dia sudah berusia 94 tahun namun segala sesuatu yg melekat pada dirinya terlihat utuh, hanya fungsi telinga kanannya yg sudah sedikit terganggu. Mak Ajah bercerita banyak mengenai kota Batavia. Teringat waktu kecil, saat menonton film si pitung. Dan Mak Ajah mengingatkan akan semua isi buku sejarah jaman SD/SMP dulu. Pertama, hanya aku yg asik mendengarkan dia bercerita, namun 5 menit kemudian, hampir semua penumpang kopaja yg duduk di kursi nomor 2 ke belakang asik mendengarkan orang yg aku sebut sebagai sejarah berjalan ini.

Banyak cerita lucu dan sederhana yg dia sampaikan, mulai dari ketika Belanda memberi dia mentega, susu, nasi kaleng, sampai dia dianggap mata-mata oleh pejuang Indonesia. Sosok nyata yg sebetulnya tidak ngeh sama sekali dengan dunia politik, namun hanya tahu mana orang baik, mana yg suka menyakiti. Dan mereka menganggap Belanda jaman itu sebagai orang yg baik. That’s the fact although might be it’s not the truth.

Selain berbicara mengenai penjajah, negara, presiden, dia juga menjelaskan tips dan triks hidup sehat. Firstly, kita bisa hidup sehat kalau jiwa kita sehat. Yap, 100% correct ^^
Then, semboyan ‘what you eat is what you are’ diakui kebenarannya jg oleh Mak Ajah, so do I.
Utk menggosok gigi, ada cara mujarab utk mendapatkan cemerlang gigi pepsodent yg alami, yaitu dengan menggosok gigi menggunakan abu daun bambu. Untuk mengobati penyakit lumpuhpun jg ada triks yg alami. Secara physical, bakar batok kelapa sampai menjadi bara, kemudian letakkan kaki kira-kira 30cm di atas bara tersebut sampai keluar keringat, dimana lewat keringat itulah penyakit2 dikeluarkan.
Secara spiritual, ada doa2 tersenndiri utk hal ini. Karena sesungguhnya hanya Beliau yg di atas mampu berkehendak.

Sehari2 Mak Ajah tinggal di masjid Sunda Kelapa, siangnya berjualan jamu di masjid At Taqwa, meski dia memiliki rumah yg bagus dan 13 orang anak yg sangat menyayanginya.
Dia menjalani kehidupannya dengan penuh syukur dan tidak banyak menuntut, hanya menerima dan menerima serta menberi dan memberi.

Anyway, one thing I wanna do for her is membelikan satu buah botol minum utk dia. Why ? – there must be a reason...

Friday, February 22, 2008

Taman Ubud

Ketika mendengar kata Taman Ubud, terlintas di benak sebuah tempat yg sangat indah di pulau Bali. Namun, sesungguhnya tempat itu bukanlah di Gianyar-Bali ataupun di salah satu pelosok pulau dewata. Tempat yg sangat nyaman untuk berkumpul dan bersuka cita ini terletak di salah satu sisi kota Jakarta, yang tersembunyi di balik gedung2 pencakar langit.

Sebetulnya ada dua tempat yg bernama “Ubud”, satu di kawasan Lippo Karawaci (tempat tinggalku waktu pertama kali datang ke Jakarta), satunya lagi di dekat Balai Kartini – belakang kedubes Hungaria dan kedubes Belanda di Kuningan (rumahnya abang dan sekaligus sebagai tempat nongkrongku yg baru).

Entah kenapa atau entah disengaja atau memang kebetulan, semua penghuni rumah Taman Ubud yg di Kuningan itu merupakan penghuni perumahan Taman Ubud yg di Lippo Karawaci. Ada Bang Komang, Bang Utup, Bang AP, Tedy, Untung dan aku yg sering nginep di sana. Semua nama2 yg tertera ini adalah orang2 yg dulu pernah tinggal di Taman Ubud Lippo Karawaci tiap pagi lari pagi, tiap sore naik sepeda, tiap malam ngumpul2 + makan2.

Di rumah Taman Ubud – Kuningan kita punya seseorang yg bantu2 yg bernama “Kuat”. Itu nama aslinya lho…. Dia emang kuat banget nyapu2, nyuci2, masak2, belanja2, nonton TV, dll hehehehehe ^^ . Kuat baik banget orangnya… Ternyata dia pinter masak juga lho, gak salah abang milih dia. Sekarang Tedy punya sebutan baru untuk dia “Kuatin” – sekilas seperti singkatan Kuat dan Titin, hehehehe peace!!!!

Semalam, untuk pertama kalinya kita sembahyang berjemaah (istilahnya kita aja sie..). Tumben2nya kita berempat bisa jalan bareng pergi ke pura (Bang Komang, Bang Utup, Widya and aku). Perginya gak tanggung2 lagi, jam stngh 11 malem baru nyampe Rawamangun. Tapi ya asik2 aja… kan di pura ampe malem ada orang yg jual canang. Cuman aku sekilas ngerasa kaya jurit malam waktu pramuka dulu. Kalau jurit malam kan, jam 12 teng teng berjalan membawa sebuah dupa menyusuri pura2 kemudian ke makam pahlawan, ke bawah pohon beringin and so forth.

Semua yg ada di sana membuat kekangenan sedikit terlepaskan. Hidup bersama mereka merupakan hari2 yg sangat menyenangkan. Ada internet gratis, ada yg masakin, ada yg dimintain tolong beliin makan, ada yg dimintain tolong nganterin kemana2, ada yg diajak bercerita, ada yg diajak makan2 bareng, ada yg diajak teriak2, ada yg diajak tertawa ampe uelek, ada yg ngasi nasihat, ada yg dinasihati, ada yg diajak diskusi, ada yg ngomentarin, ada yg dikomentarin, ada yg ….yang lainnya. Tapi yg terpenting adalah ada yg bersedia digusur kalau aku nginep disana, xixixxixxi hehe sorry ya!! Tapi thx u banget banget banget banget….. ampe ke Medan, ke Kalimantan ampe balik lagi ke Jakarta ^^.

Thx pal… !!

Wednesday, February 20, 2008

Kata Empi


Dalam dunia Karate ada istilah Kumite dan Kata. Keduanya memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi cara berlatihnya maupun dari segi pengaplikasiannya. Pertama kali mengenal Karate (10 thn yg lalu), aku langsung jatuh cinta dengan sesuatu bernama “Kata”. Dan mungkin aku termasuk salah satu dari sedikit karateka yg dengan bersemangatnya, sedikit memaksa, agar aku bisa menekuni dunia Kata. Memang pada dasarnya semua karateka belajar Kumite dan Kata, namun tidak banyak yg bersedia menekuni Kata, mungkin karena butuh banyak pemahaman mengenai filsafat dari Karate sendiri, meski pada dasarnya Kumite juga demikian. Dan, terkadang latihan untuk Kata terlihat sangat melelahkan, namun sebetulnya sama saja. Keduanya menyenangkan ^-^, at least lebih menyenangkan dari pada belajar main gitar!!


Setiap hari belajar Kata, merupakan hari2 yg membantu tumbuh kembang-nya mentalku. Semua yang aku pelajari memberikan sesuatu yg tidak mungkin semua orang miliki.

Aku teringat pada masa dimana akhirnya aku memutuskan untuk belajar Kata Empi. Kata yg singkat padat berisi, hehehe. Mantap!!

Untuk menguasainya tidak mudah, banyak usaha, banyak waktu dan pengorbanan. Detik2 dimana aku hampir menguasai seluruh bagian dari Kata Empi, saat itu pula aku menyadari bahwa aku tidak akan pernah sanggup memainkan Kata itu. Sangat menyedihkan, mungkin itu masa paling membuat aku desperate, tapi itulah kenyataannya. Aku senang sekali selama berlatih Kata Empi. Pernah juga ditimpuk sendal, tapi gak kena, ama Sempai (akunya jg sih yg rada2, but it’s ok).


Setelah aku menyadari dengan sesadar-sadarnya bahwa aku tidak akan sanggup memainkan Kata itu, akhirnya aku memutuskan utk ngajarin orang2 mengenai Kata itu. Siapa yg mampu menguasai Kata yg bisa dibilang singkat itu, dia tentu orangnya keren banget. Ada beberapa Kata yg menjadi handalanku dan setiap orang tentunya memiliki Kata handalannya masing2. Namun Empi betul2 memberi kesan yg sangat bersejarah dalam hidupku.


Apapun Kata yg kita mainkan, tentu akan bisa dimainkan dengan maksimal jika kita mengetahui makna di balik semua itu, alasan di balik semuanya dan untuk apa sebetulnya semua itu.

Karate is part of my life. Dan akan selamanya seperti itu. Sumpah Karate adalah sumpahku, kapanpun dan dimanapun.


Osh!!!

Friday, February 08, 2008

Lovely Indonesia

Hidup di tanah Indonesia memang merupakan kebanggaan tersendiri buatku, meski aku selalu pengen pergi jauh, sailing over seven seas. Hidup di tengah keberagaman, terkadang menjadi mayoritas, terkadang menjadi minoritas merupakan situasi yg menambah keunikan hidupku. Belajar menyesuaikan diri dikala menjadi minoritas, belajar memahami orang lain dikala menjadi mayoritas mungkin sudah pelajaran wajib yg harus dipelajari.

Salah satu yg paling menyenangkan adalah jika di kalender terlihat ada tgl merahnya. Secara di Indonesia banyak sekali perayaan yg mengharuskan semua orang libur. Mulai dari tahun baru masehi, tahun baru hijriah, tahun baru imlek, tahun baru saka, dan perayaan2 penting lainnya. Ikut serta dalam semua perayaan juga sangat menyenangkan, at least aku bisa mengetahui kebudayaan agama atau suku lain ^-^ .

Sometimes, keberagaman membuat kita pusing juga… (kalau dianggap memusingkan). Namun secara logika, keberagaman pasti menimbulkan banyak perbedaan yg ujung2nya terkadang menjadi masalah, selayaknya mesin yg all in one tidak akan setahan banting mesin2 yg memiliki satu fungsi (nyambung gak sie….).
Cuman salut juga sama Indonesia (terlepas dari segala ke-negatif-annya) yg notabene masih bisa untuk saling menghormati satu sama lain (meski masih ada yg merasa tertindas).
Ada yg menasihati utk selalu “buka mata buka telinga”, dan menurutku emang seharusnya kita seperti itu. Dikala kita “membuka mata”, kita akan melihat banyak hal sampai akhirnya kita menyadari kalau diri kita jelek, atau diri kita malah jauh lebih bagus dari yg disana, atau kita akan melihat yg sebenar2nya tanpa harus meraba2. Dikala kita “membuka telinga”, kita akan mendengar banyak hal sampai akhirnya kita memahami bahwa itulah yg sesungguhnya, sesuatu yg mungkin berbeda dengan pemikiran kita di awal.

Ada orang yang menghujat atau menertawai dirinya sendiri atau malah membanggakan dirinya sendiri. Hal itu merupakan hal yg sangat bagus karena dengan demikian pada dasarnya mereka telah mengetahui bahwa dirinya pantas utk dihujat, ditertawai, atau dibanggakan. – meski setelah itu mereka masih kebingungan utk mencari arah, kemana mereka harus berjalan.

Setiap waktu yg kulalui, setiap langkah yg kujalani, sesungguhnya hanya utk mencari sesuatu, sesuatu yg mungkin akan aku temukan di tengah2 keberagaman ini atau di suatu tempat di salah satu sisi Indonesia tercinta. Apapun itu, tentu akan bisa diraih jika aku selalu bisa menghargai segala sesuatu yg ada di dalamnya.

Peace!!!

Sunday, February 03, 2008

2 Feb, 22 Feb, 3 Feb, 32

Wao, cepat sekali waktu berlalu, Imlek sebentar lagi tiba. Tahun lalu aku Imlek-an di Taman Anggrek, kali ini juga sih… (kaya yg ngerayain aja hehehe) – spt di tulisan yg lain, aku kan ngerayain semua perayaan :d

Dan seperti biasa pula, setiap Imlek pasti Jakarta ketiban hujan deras. Menurut kepercayaan orang Cina, kalau hujan pas Imlek berarti pertanda baik, murah rejeki katanya. Namun kalau setiap tahun hujannya kaya gini, rasa rasanya bukan nambah rejeki, malah menguras uang utk memperbaiki fasilitas yg rusak karena banjir.

Tahun lalu, sebelum Imlek, aku gak bisa pulang krn kejebak banjir dan kemacetan, dan weekend kemarin aku juga gak pulang ke rumah karena macet dimana2. Untung ada tempat singgah di rumahnya abang. Jadi, aku tinggal disana deh selama dua hari, berhubung aku gak mau membuang energi menghadapi kemacetan dan secara hari Minggu kemarin aku ada tes TPA (nguji kemampuan otak lagi).

Btw, Tanggal pada judul di atas apa ya.. hmmnnnn ?? …. ??? ….. ???? …… ?????
Tanpa aku sadari, tgl itu terlihat unik buatku. Tgl 22 Feb (thn lalu), aku menemukan sesuatu yg aku harapkan – bertemu red. Tgl 2 Feb kemarin aku menemukan dan mendapatkan serta memiliki sesuatu yg udah aku cita2kan (my lovely Pavilion tx1308), meski sempat hopeless dan berniat berpindah kelain hati ;p – tetap semangat dan optimis!!!!
Tanggal 3 Feb aku tes TPA dan nomor pesertaku 032, padahal aku sempat nanya ke mbaknya, “Mbak, udah berapa orang yg daftar utk tgl 3 Feb ?”. “Udah 47 orang Mbak” jawabnya. Hmmmnnn, lho kok nomorku 32 ya… hmmmnnmmm, never mind!!

Dan weekend kemarin seru banget ama si abang, memikirkan satu kata yg ada ‘bali’-nya. Sampai aku balik ke Tangerang, kita belum berhasil mendapatkan kata yg tepat dan unik. Keren emang Bali itu…. Semua kata yg nyambung ama Bali udah kepake ama orang lain.
balibalibali, balitreasure, balilab, baliho, balibo, baligo, dan bali bali yg lainnya….
Butuh perenungan yg mendalam neh, hehehehe – nyari wangsit biar dapet satu kata yg pas.

Cuman kayanya aku harus belajar banyak neh kalo ngobrol ama mereka, krn semuanya berbicara masalah saham, investasi, kurs, dan yg lainnya…..(related things) – wuih..!! :d
Tapi mereka nyambung gak ya kalau diajak ngobrol masalah dunia lain . ? . hihihihihihi ;)