Tuesday, April 29, 2008

April2008

Tanggal 1 April 2008, aku merasa sendiri dan kesepian. Tanggal 30 April 2008, aku merasa kehilangan.

Di awal bulan April, hanya berusaha untuk menikmati hari-hari dengan beragam cara. Namun sangat bersyukur sekali ketika banyak sekali ajakan-ajakan untuk pergi jauh, sehingga minimal bisa menghabiskan waktu dengan sedikit keramaian bersama para kolega. Setelah itu banyak sekali ide dan rencana yang sangat cukup untuk menguras energi pikiran, sehingga tidak sempat memikirkan hal-hal yang lain, meski selalu berusaha untuk tidak melupakannya. Satu per satu rencana dimulai dan seperti biasa pula, tidak ada yang mulus diawalnya. Itu hanya mengukur seberapa jauh kesabaran dalam menghadapi kesulitan. Not a big problem actually.

Minggu-minggu terlewati dengan banyak hal. Hal-hal yang cukup berkaitan dengan masa mendatang. Namun ketika menginjak hari terakhir bulan April, posisiku kembali berada sama seperti tgl 1 April kemarin (I lost someone who I love, Mbah Gede). Lalu apakah betul sebuah semboyan, permulaan menentukan kisah selanjutnya dan akhir dari cerita itu... ?
Menurutku, itu mungkin juga betul. Dengan kata lain yang lebih simple, di dalam kelas waktu sekolah dulu, posisi duduk memang menentukan prestasi!! Percaya gak?? -- percaya-percaya aja deh....

Saat ini, ketika aku menulis satu paragraf di atas, tiba2 teringat sebuah kisah dimana aku memulainya dengan segala kebaikan dan keindahan. Namun sekarang semuanya terlihat blur dan aku hanya bisa menatapi semua ketidaknyamanan dan ketidakjelasan itu. Berharap, akhir cerita ini adalah sesuatu yang indah, meski membutuhkan proses yang sangat panjang... panjang sekali... Tapi pasti ada akhirnya, akhir yang indah ^^.

Untuk bulan May, yang pasti akan banyak kegiatan berpikir dan berpikir. Jadi, bersemangatlah.... Aku ingin membuat bulan May menjadi bulan yang special!!!!


-Putu-

Sunday, April 27, 2008

Inspiring Monday Morning

Pagi ini, tgl 28 April 2008, setiba di kantor tiba-tiba perut terasa lapar. Oleh karena itu muncullah ide untuk nyamper ke Bapak Nasi Uduk di lantai 4 parkiran Bapindo Plaza. “Pak, nasi uduk satu ya, pake telor dan makan di sini ya”.
Dalam sekejap si Bapak mempersiapkan dua piring nasi uduk, satu buatku, satu buat bapak yang duduk didekatku. Nasi uduk ini meski terlihat sedikit, namun sangat mengenyangkan, cukup untuk menahan lapar sampai jam makan siang nanti. Harganya standar perkantoranlah, pake telor 7000 perak.

Selesai makan nasi uduk, aku nyamper am pm untuk membeli roti gandum, persiapan makan siang. Secara aku nanti gak sempat pergi makan krn banyak urusan yg harus diselesaikan saat jam istirahat.

Setiba di kantor, aktifitas dimulai dengan membuka lap top dan log in. Ketika mau connect ke internet, eh malah koneksinya lagi error. Jd, checking2 email ditunda dulu sampe nanti siang. Krn jadwal searching2 gak terlaksana, akhirnya kembali ke kerjaan deh.

Ketika membuka koneksi ke server, aku tiba2 ngelihat sebuah folder dengan nama DOCUMENT. Ketika diperhatikan, di sana ada beberapa text file yang memikat perhatianku, judulnya ada kata ‘conversation’. Ketika dibuka, aku terharu sendiri. Ternyata itu adalah catatanku setahun yang lalu (24 April 2007 red.) ketika aku masih menyandang status new comer di perusahaan sekarang. Dokumen itu adalah percakapanku dengan para user (krn waktu itu aku single fighter seperti biasa), dimana aku bertanya banyak sekali hal-hal yang sekarang kelihatannya sangat simple, namun dulu terasa teramat sulit buatku. Satu kalimat, dua kalimat, tiga kalaimat..... aku merasa, aku belajar banyak sekali dari mereka.

Terkadang kita lupa akan banyak hal yang simple, padahal karena itulah kita bisa tahu yang lebih sulit. Senang sekali aku menemukan catatan ini. Dengan demikian aku sadar kalau diriku pernah gak tahu akan hal itu dan masih harus terus belajar.
Semua hal yang aku temui di pagi hari ini, sangat memberi inspirasi untuk menjalani hari-hari selanjutnya ^^


-Putu-

Friday, April 25, 2008

Orang-Orang yang Baik

Aku terkadang berpikir, itu juga hasil pemikiran setelah melihat banyak hal, apakah mereka semua adalah orang yang baik ?
Aku tidak tahu, aku tidak yakin, itulah jawaban yang pertama muncul.
Namun sisi baik dari diriku selalu berkata, “Putu, kalau kamu berpikiran baik, semuanya akan menjadi baik. Apapun itu”.
Dan syukurnya, aku selalu yakin akan kalimat itu. Dan syukurnya pula, apapun yang terjadi memang sesuai dengan apa yang aku pikirkan, sehingga aku selalu ‘dipaksa’ utk selalu berpikir, berkata dan berbuat yang baik.
Entah semua orang itu baik betulan atau tidak, aku hanya berpikir, mereka betul2 orang yang baik. Mereka selalu berharap agar aku mendapatkan yang terbaik dan mereka selalu memberi saran yang menurut mereka akan membawaku ke arah yang lebih baik.
Kalaupun mereka punya niat yang tidak baik, mereka akan menerima hasil ketidakbaikannya itu, lebih dari yang mereka lakukan.

Banyak orang yang suka berkata ‘asal’, banyak yang suka berpikir ‘asal’, banyak pula yang berbuat ‘asal’. Oleh karena itu, semua yg mereka peroleh hanya sebatas ‘asal’. Padahal kalau direnungkan sejenak, apa yg kita terima adalah berdasarkan apa yang kita inginkan atau apa yg telah kita lakukan atau apa yang seharusnya kita dapatkan.

Berada di tengah-tengah orang yang memiliki kepentingan, hanya seseorang yg netral aku butuhkan. Di antara orang-orang yang netral, aku hanya butuh orang yg bisa diajak berpikir. Di antara orang-orang yang bisa diajak berpikir, aku hanya butuh orang yang cerdas. Di antara orang-orang yang cerdas, aku hanya butuh orang yang berhati baik. Di antara orang-orang yang berhati baik, aku hanya butuh orang yang bisa menasihati dan menghargai.

For the last, thank you for every thing.

-Putu-

Monday, April 21, 2008

Telpon Tulalit


Telepon telepon… salah satu benda yang bisa dikatakan manis tapi menyakitkan. Sangat berguna namun bisa nyebabin telingaku terngiang-ngiang dan kepalaku nge-hang!!! (bukan krn radiasinya, namun krn semua permasalahan yang disampaikan lewat telpon :d)

Hari ini, udara Jakarta sedikit kurang mendukung kreatifitas. Terlalu muram, sehingga membuat sedikit kurang berselera utk mengeluarkan semua ide2 yg bertebaran di dunia antah barantah.
Ketika berniat nelpon, krn urusan penting tentunya, eh malah disambut oleh nada tulalit. Sebetulnya, setelah di cek dan ricek, ternyata bukan krn di luar area atau krn HP rusak atau nomer tidak aktif lagi, namun krn punya kebanyakan nomer orangnya dan sukanya gonta ganti sim card. Setelah mengetahui alasan itu, bukannya tambah bersimpati, malah membuat aku sedikit berpikir yang ya…. Gitu deh…
Kepikiran aja sebetulnya, kalau orang lain cuman tahu nomer yang satu itu aja. Terus mereka punya info yang luar biasa pentingnya dan yang nelpon juga orang penting, terus saat itu lagi gak pasang nomer yang diketahui itu, gimana dong…..
Yang nelpon juga gondok juga jadinya…. (mungkin sie…)

Solusinya, kalau punya banyak nomer, belilah banyak devicenya juga. Aman toh!!! Meski tas jadinya kaya tas-nya sales barang elektronik.

Sebetulnya lagi, bisa berbicara seperti ini, karena dahulu kala aku pernah mengalami nasib serupa. Ditelpon orang yang menurut aku penting tapi gak kesampaian karena aku ganti nomer. Alhasil, setiap ganti nomer, ya… harus mengumumkannya ke semua pihak yang terkait deh ^^ (oleh krn itu juga sampai saat ini aku belum tergoda oleh promosi2 dari semua provider yang ada)

Meski cuaca mendung, bersemangatlah… !!! ^^

Wednesday, April 16, 2008

Films


Bercerita mengenai film, akhir-akhir ini ada beberapa film yang sepertinya sangat ngetren. Ayat-ayat Cinta mungkin salah satunya, sampai-sampai para pejabatpun dengan penuh semangat menonton film tersebut. Ada apakah di balik film itu… Tentu ada sesuatu yang menurut mereka bermakna sehingga pantas untuk ditonton.

Jadi inget lagi dengan film Naga Bonar 2. Kenapa film itu tidak se-ngetren film Ayat-Ayat Cinta ya… Padahalkan maknanya gak jauh beda ‘nonjok’nya. Setidaknya aku gak nemu penjual CD bajakan Naga Bonar 2 sampai di bis-bis kota. Dan terus terang, bukannya aku tidak cinta film Indonesia, cuman tidak tahu kenapa (mungkin krn saking ngetrennya kali ya), di tengah-tengah kesibukan orang meributkan film Ayat-Ayat Cinta, aku malah hunting film Love in the time of cholera, the fall, conspiracy, menanti-nanti forbidden kingdom, etc. Gak tahu kapan aku akan berminat menonton film itu.

Menonton film, kemudian menganalisanya, kemudian menceritakannya kembali kepada orang-orang yang berminat, kayanya sudah menjadi salah satu pekerjaanku dari kecil ^^ .
Gak heran juga kalau di rumah dulu betah berhari-hari gak keluar, demi menonton film-film kesayangan, atau rela berlari-lari menyelesaikan kerjaan demi menonton film di TV yang hendak tayang.

Kemarin ada yang bercerita bahwa cerita-cerita dalam film adalah khayalan belaka, apalagi yang mengenai cerita-cerita cinta. Hmmmnnmm, setelah berpikir sejenak, aku tidak sepenuhnya setuju akan hal itu. Dari kisah nyata, tentu akan sangat bisa sekali dijadikan cerita film. Dan tidak menutup kemungkinan, dari sebuah cerita yang dianggap khayalan, akan bisa terjadi dalam dunia nyata. Karena pada dasarnya, manusia berkreatifitas kan cenderung mencontoh apa yang sudah ada. Hanya diubah pola dan cara penyampaiannya saja.

* tiba-tiba keinget satu kalimat yang pernah disepakati bersama Dik Wauwak, ‘Mistis membuat kreatif’ – hehehe gak nyambung kayanya ^^ .

Friday, April 11, 2008

Selamat Datang Dunia!!!


Sedikit demi sedikit mengenal dunia, sedikit demi sedikit bisa membuka mata, juga sedikit demi sedikit bisa membuka telinga ^^
Kata orang dunia seluas daun kelor. Aku pikir memang demikian kalau kita menganggapnya demikian, namun akan menjadi hamparan daun kelor yang luasnya tak terkira ketika kita memandangnya dengan sedikit berbeda.

Selalu lapar akan pengetahuan sangat menguntungkan, meski terkadang menyusahkan juga. Mengetahui banyak hal sangat menyenangkan, meski selalu teringat akan pesan teman ‘Putu, tidak baik terlalu banyak tahu’. Sebetulnya gak banyak lagi.... cuman terlihat banyak aja, padahal sebetulnya itu hanya secuil dari sebongkah besar dari yang seharusnya diketahui.

Dunia itu sangat banyak jenisnya. Secara garis besar mungkin bisa dibagi dua, dunia nyata dan dunia maya. Kemudian dunia nyata bisa di drill down ke dalam banyak kategori. Setiap kategori bisa lagi dipecah menjadi banyak sub kategori, begitu seterusnya.
Mengenal setiap mahluk yang berkutat di setiap dunia tersebut adalah sebuah pelajaran yang sangat penting dan bermanfaat. Mengamati setiap dunia yang ada mungkin adalah kewajiban karena tanpa disadari kita akan(harus) memilih satu dunia yang akan kita tinggali. Sebuah dunia yang harus kita rawat dan pelihara agar tetap terjaga keindahannya.

Tatkala sebuah dunia terlihat begitu indah, tidak sepenuhnya itu indah. Selayaknya bulan yang terlihat sangat cantik dari jarak ribuan kilometer, namun mungkin akan terlihat sangat jelek ketika disentuh dari jarak 30 cm. Mungkin oleh karena itu kita harus mempelajari sedikit demi sedikit setiap dunia yang ada, apapun itu! – minimal tahu.

Contoh simple, dunia ke-sapi-an. Ternyata kalau dihitung-hitung, 1 kilogram daging sapi sama dengan jumlah jagung jatah untuk 6 orang. Tinggal memilih saja, mau makan 1 kilogram daging sapi sendirian alias menghabiskan jatah makan 6 orang (jatah jagung), atau tidak perlu makan 1 kg daging sapi, namun makan jagung rame-rame ber-enam. Hehehe ^^

Contoh-contoh yang serius gak usah dulu ditulis disini, nanti artikelnya bukan selamat datang dunia lagi jadinya ^^

So, prepare yourselves for the world!!!!

*inspired by all memories in my life.

Thursday, April 10, 2008

Cipayung

“Gdbuar...... “
“aaaaaa....” tiba-tiba terdengar teriakan di sebuah kamar, tepatnya di sebuah penginapan di kawasan Cipayung, Bogor, Jawa Barat.
Sore itu, suasana begitu mencekam, seperti cerita-cerita dalam buku cerita, dimana ada sekelompok orang pergi ke villa di puncak bukit. Setiba di villa, tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya, petir menyambar-nyambar dan lampu mati dengan meninggalkan kegelapan yang menakutkan. Semua orang berkumpul di ruang tengah sambil menyaksikan kilat dari balik jendela.

Perut lapar, hawa dingin, perasaan cemas begitu menyelimuti benak setiap orang yang duduk diam di sofa villa itu.

“Yea.......... lampu nyala lagi...” teriak salah satu dari beberapa orang tersebut. Semuanya terlihat begitu riang dan dengan semangat membara langsung menghampiri meja makan yang sudah menanti untuk dijamah.

Itulah sekelumit kisah malam pertamaku di Cipayung ketika ada tugas kantor bersama rekan-rekan dari Bank Mandiri ^^.
Hari pertama yang bisa dibilang sangat memberi kesan. Banyak hal yang mengingatkan akan kampung halaman, secara dari kemarin-kemarin aku merencanakan kapan aku akan pulang kampung.... kegiatan yang sangat dinanti-nanti sebetulnya.

Pertama tiba di Cipayung, aku langsung lari ke taman, menghirup segarnya aroma rumput, kemudian mengambil HP dan memotret setangkai bunga yang catched my eyes at first sight. Kemudian masuk ke kamar, selayaknya rumah sendiri. Ketika membuka korden, aku melihat seorang anak bergumam “semir pak, semir pak...”.
Awalnya aku tidak menggubris anak tersebut karena aku tidak punya sepatu yang harus di semir, namun ketika aku berniat ke taman lagi, tiba-tiba aku ngelihat anak tadi sedang nyemir sepatu pak sopir. Aku tersenyum seperti biasa dan langsung duduk di sebelah anak kecil itu.

Aku ngajak dia ngobrol, ternyata dia masih kelas 3 SD, bernama Ahlan kalau tidak salah dengar, dia selalu kerja sepulang sekolah. Betul-betul menyentuh perasaanku. Mungkin kalau aku punya uang banyak, mungkin saja aku sudah punya banyak yayasan(charity), secara dari kecil suka sekali berbagi cerita dengan mereka. Ternyata betul juga ramalan, bahwa aku sepertinya akan menjadi tempat berlabuh orang-orang pelarian. Sampai sekarang aku masih belajar memahami kalimat itu.

Cara dia nyemir sepatu betul-betul mengingatkan akan masa-masa SMA dulu. Setiap hari nyemir sepatu PDH, PDL, pesiar. Cara paling simple, ambil sikat, colek semir Kiwi (kualitas standard), gosokkan ke sepatu (rada tebelan dikit) kemudian di jemur sebentar, setelah itu gosok dengan kain atau sikat yg rada lembut. Cukuplah untuk membuat sepatu kinclong. Untuk hasil yang lebih maksimal, ada cara-cara yang lebih wahid!! ^^

Anak itu lucu banget, selesai nyemir dia malu-malu gitu nyari si pak sopir. Dia sebetulnya mau balikin sepatunya sekaligus minta uang ongkos nyemir. Ternyata bapaknya gak tahu pergi kemana. Bapak yang lain mengatakan kalau dia udah pulang. Si anak tukang semir terlihat kecewa, meski di wajahnya masih tersirat garis senyum. Akhirnya aku manggil dia dan ngasi 2000 perak. Ketika dia mau pergi, eh si pak sopir tadi tiba-tiba datang dari mushola. Si anak terlihat sumringah ^^ . Kemudian dia mendapat satu pasang sepatu lagi untuk disemir. Sama seperti sebelumnya, dia menyemir dengan semangat 45 dan aku sangat senang melihat cara kerja dia. Setelah semuanya selesai, pak sopir ngasi dia ongkos dan diapun bergegas pergi dengan senyum yang disembunyikan sambil melirik aku dan mengucapkan “terima kasih Bu...”

Senang sekali aku melihat anak itu, tidak tahu kenapa. Aku terasa dibawa ke masa-masa anak-anakku. Anak kecil yang tidak pernah putus asa dalam menjalani kehidupan.

Bersemangatlah!!!

Hidupku Seru

Kenyamanan membaca novel berjudul Heretic sedikit terganggu ketika ada suara memanggil, “Putu... lihat deh milik saya”. Dengan berbegegas menghampiri, ternyata ada satu dus besar tupperware. “Hmmm, ternyata kita udah banyak berinvestasi ya mbak. Kira2 berapa duit itu semua ya??” sambil tersenyum memulai pembicaraan masa lalu.

Pembicaraan mengenai tupperware membawa aku kembali ke masa-masa kuliah, dimana aku adalah salah satu agen tupperware. Sangat menyenangkan, lumayan untungnya bisa buat beli tupperware untuk diri sendiri. Sometimes, beliin ibu juga beberapa table ware-nya.
Semua keuntungan itu mulai memudar ketika ada peraturann dari kampus bahwa kampus adalah tempat belajar, bukan tempat untuk bisnis pribadi.
Sebetulnya lucu juga kalau ingat masa itu, aku kalau nawarin produk gak tanggung-tanggung juga sie, dekan aja di tawarin hehehehe. Dekan-nya asik banget orangnya, makan pagi sering bareng juga ama dia di parkiran. Dia nyantai banget orangnya dan yang pasti aku sangat kagum dengan dia. Meski aku pernah dapet ‘C’ untuk metode numeric ^^.
Bisnis sebetulnya tetep jalan, tapi rada sembunyi-sembunyi hehehe. Bisnis oriflame-nya juga semakin lancar. Namun akhirnya oriflame berakhir juga ketika aku gak bisa bangun seminggu, dan setelah itu gak ada niat sama sekali untuk berbisnis. Bertahan hidup saja sudah ngos-ngosan, apalagi mau berbisnis. Tepar akunya!!

Ketika ada peraturan ‘dilarang berbisnis pribadi’, muncul ide lain yaitu mahasiswa tetap boleh jualan namun untuk kepentingan jurusan. Nah, kebetulan banget waktu itu aku jadi ketua koordinasi bagian pendanaan. Bagaimana cara mengumpulkan dana dengan cepat, ya dengan jualan. Karena kita dilarang untuk nyari-nyari sponsor ke perusahaan rokok untuk kegiatan. Alhasil, berjualanlah aku di kampus, mulai dari makanan sehari-sehari sampai fotocopy buku yang tebel-tebel dan yang susah dicari di toko buku. Tentu beberapa persen masuk kantongku juga, selaku aku kan yang nyari channel untuk harga-harga termurah ^^ (tetep gak mau rugi!!)

Kemarin denger-denger dari junior, katanya sekarang peraturannya udah makin ketat. Jualan untuk kepentingan khalayak ramaipun sudah tidak boleh. Kasian banget!!!

Sebetulnya berjualan itu sangat menyenangkan, sekarangpun masih punya cita-cita untuk jualan (bikin mix resto). Semoga nanti tercapai. Nyari modal dululah hehehehe

Sejak SD aku udah senang jualan, teringat lagi waktu memaksa ibu untuk bangun lebih pagi guna membuat makanan (sayur yang dibungkus kecil-kecil) untuk aku jual di sekolah. Hasil jualan, masuk ke celengan tentunya hehehehe. Kalau makanan ada yang sisa, habis dibagi-bagi ama temen-temen sepulang sekolah. Sangat menyenangkan. Di sore hari, minta dibuatin pisang goreng. Keliling aja jualan pisang goreng. Tidak pernah terpikirkan rasa malu atau bagaimana. Yang terpikirkan hanya, ini kan salah satu proses belajar dan aku gak mau rugi dengan cara mengeluarkan uang untuk membeli pisang goreng di tempat lain. Mending, aku bikin sendiri dan jualin orang-orang. Makan gratis, untung juga dapet toh ^^.

Mungkin karena diketahui memiliki pola hidup seperti itu akhirnya banyak sekali sobat yang menawarkan bisnis. Sebetulnya sekarang aku kurang badan aja untuk ngelakonin semua itu. Sekarang mulai memilih aja, kira-kira mana yang paling memberi keuntungan terbesar (menurutku...). Semakin menyadari juga kalau aku bukan super wonder woman yang tidak ada matinya.

Sangat menyenangkan mengenang masa lalu. Menikmati segala keterbatas dan kelebihan yang dimiliki membuat hidup terasa lebih bermakna.

Good luck for everybody.... !!!

Thursday, April 03, 2008

Thinking of You -- Kitaro


Musiknya Kitaro merupakan salah satu jenis musik yg pas banget di telingaku. Beberapa hari yg lalu, tanpa disangka tanpa diduga, ada teman yg menyodorkan flash disk kecil sambil berkata “ini lagu Kitaro”. Dengan senyum lebar menyambut sapaan itu, “wah… terima kasih banyak”

Ada dua folder dalam flash disk itu. Folder pertama (Best of Kitaro) sebetulnya sudah pernah aku copy namun sangat disayangkan ketika tangan tanpa sengaja menekan ‘ok’ ketika ada pertanyaan delete or not. Folder kedua (album Thinking of You) terdiri dari banyak lagu yg ternyata sangat bagus2. Biasanya, ketika aku menemukan lagu baru, apapun itu, aku akan mendengarkan seluruh lagu sampai akhirnya ada sebuah lagu/musik yg ngena banget di telinga, kepala dan hati, entah krn musiknya atau liriknya.
Dan salah satu musik Kitaro dalam album Thinking of You, yg berjudul ‘Thinking of You’ ini tiba2 membuat aku menekan2 MP3 player-ku, mencari tahu sebetulnya apa sih judul musik ini, secara aku sebelumnya gak ngeh akan judul semua musik yg ada di list (krn baru copy kan…). Musik yg satu ini membuat aku merasa gimana gitu… intinya, musik yg satu ini sangat menginspirasi aku!!

Memang aku bukan ahli dalam dunia permusikan. Main alat musik aja setengah mati gak bisa2, menyedihkan!! Kasian yg ngajarin sih sebetulnya ^^
Meski demikian aku selalu menemukan lagu2/musik2 yg pas banget dengan diriku. Entah krn liriknya atau jenis musiknya. Aku menyebutnya ‘berjodoh’. Semuanya adalah nemu alias tidak disengaja proses mendapatkannya. Mungkin hanya dengan cara seperti ini keahlian dalam bermusikku bisa diasah. Meski tidak bisa main alat musik, mungkin saja aku adalah orang yg membuat lirik lagunya… hehehe

Musik2nya Kitaro sangat mengingatkan akan masa2 SMA dulu, tepatnya waktu kelas III. Aku lupa judul salah satu musiknya itu apa, kita nyebutnya musik setan. Serem banget!!! Siang2 aja dengerinnya merinding, apalagi malam. Tapi semua musiknya Kitaro selalu mengiringiku dalam tidurku.
Kalau sekarang, musiknya Kitaro menemaniku dalam beraktivitas, ntah di kantor atau saat relaksasi di rumah.

For the last, Kitaro adalah salah satu inspiratorku -- I found something from his experiences, which made me more understand with something called ‘Taksu’. And one sentence from him is fit with me, “Nature inspires me. I am only a messenger” ^-^
http://en.wikipedia.org/wiki/Kitaro

Wednesday, April 02, 2008

Idealis Dilematis


Dua puluh lima tahun menghirup segala udara di bumi tercinta ini sungguh merupakan waktu yg cukup untuk memenuhi pundi-pundi udara kehidupanku dengan beragam idealisme dari orang2 sekitar.
Ternyata semua idealisme itu sangat berkaitan dengan dilematisnya kehidupan…ku.

Kata orang, anak kecil lebih mudah dididik dibandingkan orang dewasa. Tentu karena anak kecil masih polos dan belum memiliki ‘pola pikirnya’ sendiri. Idealisme2 yg diajarkan tentu akan bisa melekat dengan mudahnya di ingatan para anak2 tersebut. Oleh karena itu diharapkan agar semua yg diajarkan adalah hal2 yg baik (yg menurut pengajarnya baik…).

Berada di lingkungan orang2 idealis yg memiliki idealisme yg kuat, ternyata aku sangat menikmatinya. Belajar dari mereka adalah suatu aktivitas yg sangat menyenangkan. Namun sangat dilematis, ketika semua idealisme itu sudah menjadi bagian kehidupanku, saat itu juga aku melihat hal2 yg bertolak belakang dengan semua idealisme itu. Sehingga seringlah muncul pertanyaan, apakah sekarang aku harus menjadi orang yg idealis ? atau menjadi orang yg pro dengan semua hal2 ‘terlarang’ itu. Pertanyaan yg mungkin cukup sulit utk dijawab, krn berkaitan dengan banyak sisi kehidupan.

Aku jadi inget ama social club beberapa minggu lalu, dimana aku berperan sebagai seorang politikus (pekerjaan yg tidak pernah terpikirkan seumur-umur) yg memiliki seorang anak laki-laki yg tertangkap krn memiliki narkoba, padahal waktu aku muda ceritanya aku sebagai aktivis yg mendukung hukuman mati utk penjahat narkoba. Dalam cerita saja aku sudah merasa kehidupanku sangat dilematis… Ternyata di dunia nyata lebih banyak lagi hal2 dilematis yg aku temui (semakin banyak) dan semuanya bertentangan dengan idealisme2 yg aku miliki selama ini.

Mungkin kalau diibaratkan tangan kiri pegang extraordinary kopi tubruk ( kopi tubruk + telur bebek mentah + garam) dan tangan kanan pegang mix juice (strawberry + blueberry + madu), tinggal memilih saja mau minum yg mana. Extraordinary kopi tubruk itu sangat mudah dibuatnya (krn bahan2nya sudah punya), namun ketika ditelen… ya rasanya gak kebayang lagi deh namun bisa memaksa mata utk melek semaleman. Mix juice itu sulit juga dibuatnya, secara harus membeli buah, gula dan madu dulu dan harus punya blender, namun rasanya …. enyak enyak enyak…. dan bagus utk kesehatan!!!

Sempat terpikirkan, mungkin kalau tidak seperti ini, kehidupan akan sangat monoton, gak ada seru2nya. Kalau ada yg membuat kita jadi idealis, pasti ada hal2 yg membuat kita berada di posisi dilematis. Mungkin kalau kita tidak memiliki idealisme, mungkin saja kita tidak akan merasakan kedilematisan kehidupan ini.

Idealis dilematis idealis dilematis idealis dilematis idealis dilematis…. ^^