Saturday, August 29, 2009

Solaria dan Buka Puasa

Solaria merupakan tempat makan favorit sejak kuliah dulu, bulan puasa adalah masa-masa unik bersama para sobat.

Di Solaria dimana tanpa disadari merupakan tempat makan pertamaku bersama orang-orang yang baru aku kenal, memiliki banyak kisah yang mungkin perlu dicatat. Masa-masa bulan puasa merupakan hari yang menyenangkan, terutama di kala ngabuburit bersama para sobat. Memang aku tidak merayakan hari puasa, namun aku menikmati kebersamaan bersama mereka yang merayakannya.

Dulu di Solaria, pernah makan sekali bersama seseorang, dan itu adalah kali pertama dan yang terakhir sampai saat ini, puasa tahun 2004. Semuanya berawal dari sana dan mungkin juga berakhir karena hal-hal yang terlihat disana, memorial jg hari itu sampai susah sekali ditulis dalam untaian kata, krn hanya bisa dirasakan dan dilihat.

Di Solaria porsi makannya banyak, pas banget untuk anak kuliahan, tapi bayarnya di awal, secara takut ada yang kabur habis makan he he he... Karena saking ramenya, rata-rata di tiap mal ada dua Solaria. Intinya, pas buat diriku.... krn ada menu Cap Cay Santri alias Cap Cay Vegetarian.... dan pas juga untuk berbuka puasa...

Kali ini, meski aku sudah tercerai berai dengan para sobat, aku tidak mau ketinggalan masa-masa indah ngabuburit menjelang berbuka. Alhasil jadwalpun disusun dengan rapi, sehingga bisa ngabuburit bareng.... menambah keindahan weekend di sore hari he hehe...

Berhubung tema hari ini adalah "changing the whole schedule", karena sebuah alasan yang benar-benar sebuah alasan, maka jadwal ngabuburit yang tertunda pun harus segera dilaksanakan.... secara di hari-hari selanjutnya jadwal rada padat :D (sok sibuk!!! ^-^)

Sampai kapan ya Solaria berdiri.... dan menjadi tempat bersantapku di kala siang atau sore hari.... Mungkin sampai aku beranak cucu atau hanya dalam hitungan bulan atau minggu atau hari malah. Tidak ada yang tahu...!!!

have a great weekend.. just enjoi (pake i).... *_@

Friday, August 28, 2009

Story of the day

Satu kalimat yang ingin diucapkan beberapa menit yang lalu ketika tiba di kantor adalah “wao… so much stories in these past 2 hours”

Pertama, ketika aku meneliti setiap nama nasabah, lucu-lucu sekali namanya, kreatif!

Kedua, dengan muncul itikad baik untuk menemani seorang ibu hamil berbelanja di sebuah plaza. Tentu kami harus naik taxi kesana. Nah, selama prosesi menunggu taxi, ternyata si mas satpam selalu punya cerita unik dengan si ibu hamil. Pernah dulu si ibu hamil pesen taxi, saking baiknya si mas satpam, dia berusaha agar si ibu hamil bisa dapat taxi duluan, dan diapun berhasil nego dengan orang-orang yang nunggu lainnya. Tapi… ketika taxi-nya datang, dan si mas satpam mempersilakan si ibu hamil masuk taxi, eh… malah si ibu ini gak mau dan kaget “lho koq saya, kan saya ngatri no.3 mas, kasi bapak yang no.2 itu aja duluan” (sambil merasa tidak enak pada masa di sekitarnya). Dengan wajah datar si mas satpam malah memberikan taxi itu ke mbak antrian no.4, bukannya ke bapak no.2. Dan seterusnya…. Sehingga si bapak no.2 dan si ibu hamil no.3 ini gak dapet-dapet taxi, sampai akhirnya si ibu hamil datengin tuh satpam, “mas, saya bukannya gak mau taxi, tapi saya mau sesuai urutan aja… saya tetep no.3, bukannya ngasi orang-orang di urutan di bawah saya” (sambil pegang-pegang pinggang karena rasa pegal mulai menjalar). Dan…… kejadian yang sama terjadi lagi siang ini….!! Wao… mas mas… ono opo toh sampean… koq kaya gitu terus… !!! peace mam.... (bisik pak satpam di dalam hatinya)

Ketiga, ketika si ibu hamil berhasil meraih plaza tersebut, dan berhasil membeli si target, menujulah dia ke tempat pembungkusan kado. Ketika mbak-mbak yang bertugas melirik ke benda yang hendak di bungkusnya, merekapun bingung “hmmm, mau diapain nih benda, guede amat!!” pikirnya. Dan si ibu hamil pun pusing melihat dua orang penjaga yang terlihat sangat tidak kreatif itu. Diapun mondar-mandir kaya setrikaan, ampe cape tuh kaki, eh si mbak-mbak belon kelar juga ngebungkusnya. Alhasil, waktu membungkus yang seharusnya cuman 10 menit menjadi hampir 30 menit. Fiuuuhh......... cape deh....!!!

Keempat, makan di Solaria. Secara waktu istirahat yang tersisa teramat sangat singkat, akhirnya makanpun harus dikebut. Bukan akunya yang repot, secara aku udah biasa makan dengan hitungan. Kasihan si ibu hamil nya yang ampe bersimbah peluh guna menghabiskan sepiring nasi + cap cay + cumi goreng mentega. Yea... berhasil berhasil... pintar makannya he he he

Kelima, ketika nunggu taxi hendak pulang. Tahu aje jam-nya makan siang dan yang keluar kantor banyak banget, jadilah antrian taxi sepanjang ekor ular naga. Tapi si ibu hamil rada ”nakal” sedikit, dengan mencegat taxi di daerah ”terlarang”. Berhasil berhasil berhasil... dapet taxi-nya :D

Keenam, ketika masuk pintu gedung. Seperti biasa ada satpam yang ngejagain, dan seperti biasa pula si ibu hamil lolos dari penjagaan x-ray, karena emang gak boleh lewat sana. Namun si ibu hamil punya cerita unik lagi ketika di suatu malam dia pulang kantor dan keluar sesuai pintu yang seharusnya. Tapi karena ada sesuatu tertinggal diapun dengan terburu-buru berbalik dan langsung masuk lagi. ”Mbak... tunggu tunggu” tiba-tiba si satpam memanggil dan minta untuk memeriksa tasnya. ”Mas, saya kan baru keluar, kok diperiksa lagi...” si ibu hamil pun berkata sambil sedikit heran. Si mas satpam pun mulai menjelaskan panjang lebar... blah blah blah.... :)

Seru juga hari ini.... mungkin besok akan lebih seru lagi... :)

Sunday, August 23, 2009

Chaotic Ana

Chaotic Ana, itu adalah judul sebuah film yang baru usai aku tonton. Sangat menarik, menurutku. Kenapa? Karena aku sangat tertarik dengan kata “chaotic” :)

Ana adalah anak seorang pelukis yang hidup di sebuah gua di salah satu pelosok Spanyol. Setiap lukisan yang dilukis memiliki makna kehidupan. Mulai dari gambar seorang wanita cantik nan bohay, sampai gambar beragam hukuman di neraka, serta pintu-pintu kehidupan yang jumlahnya tak berujung.

Sedari kecil dia tidak pernah mengenyam bangku sekolah, namun dia termasuk anak pintar dan berwawasan, karena sang ayah belajar dan terus belajar agar sanggup menjadi guru yang baik buat anaknya. Dan selayaknya orang pedalaman, mereka tidak suka kehidupan kota yang emang mencemari alam, mereka lebih suka tinggal di pantai, pakai lampu sentir, mandi di laut, berpakaian bak suku Indian jaman dahulu kala. Kedamaian.. itulah slogan mereka.

Ternyata.... si Ana sanggup melihat semua kehidupannya di masa lalu, dan serunya lagi ketika dia bertemu seorang pemuda yang wajahnya mirip banget ama suaminya ketika dia reinkarnasi di Hamada (salah satu republic gurun di Arab), dan ternyata lagi... pemuda itu ternyata bukan reinkarnasi suaminya, tapi anaknya. Teraduk-aduk juga hati si Ana.

Ketika menonton film ini, teringat kembali akan pemikiran beberapa minggu yang lalu mengenai kehidupan saudara-saudara di Afrika sana. Aku terlahir di Bali, dengan alam yang bisa dikatakan sangat makmur, aku sangat bersyukur. Namun selalu terbersit pemikiran, mungkin dulu aku sempat lahir di belahan dunia lainnya, dan akupun menjalani hari-hari selayaknya jaman itu, tanpa memusingkan kalau aku selanjutnya akan lahir dimana. Dejavu.... mungkin itu istilah yang orang-orang berikan ketika seorang insan selalu merasa mengulangi kejadian yang sudah pernah dia lakukan, meski dia tidak tahu kapan. Dan setiap orang pasti mengalaminya. Pertemuan dengan orang-orang yang tidak diduga adalah bagian dari masa lalu yang menempel dan terus terbawa sampai akhir dari masa reinkarnasi.

Sometimes terlihat menyeramkan atau mengerikan untuk sebagian orang ketika ada orang yang suka atau bisa melihat masa lalunya. Bagiku, itu hal yang sangat bagus. At least kita tahu seperti apa kita dulu, dan mungkin bisa memperbaiki kesalahan yang dulu, sehingga hukuman mulai bisa berkurang dan terus berkurang.

So, whatever it takes, just enjoy the current life, and believe that in the past all of us are connected, thet’s why we are here to know each other.
And..... Chaotic Ana is recommended... by me!!! ^-^

Wednesday, August 19, 2009

Lonely Loner...

Lonely loner.... itulah istilah yang aku kira sometimes tepat sekali untuk menggambarkan kehidupan....ku. Mengapa demikian, karena sometimes kita emang harus pintar untuk bisa menjadi "lonely loner" (penyendiri yang sendirian). Kedengarannya sangat menyedihkan, namun tidak selamanya menyedihkan, karena sendirian itu sometimes memberi kenikmatan teramat sangat.

Salah satu kegiatan yang harus, keseringan, dilakoni sendiri adalah hunting sepatu, hunting buku, nonton film, mengunjungi museum atau pameran seni, dan traveling. Banyak orang berkomentar, betapa tidak enaknya nonton sendiri, traveling sendiri, hunting-hunting sendiri... namun, secara aku adalah salah satu "lonely loner" alhasil aku sudah berhasil menikmati semua itu :)

Pada dasarnya, tidak ada orang yang bisa hidup selamanya sebagai "lonely loner", meski perasaannya sering merasakan dirinya sebagai "loner" sejati. Se-independence independence-nya manusia, apalagi wanita, pasti tetap membutuhkan orang lain.... (itulah kalimat yang diucapkan mas afton secara menggebu-gebu beberapa tahun silam he he he). Namun, gak selamanya juga orang harus depend on orang lain...

Hmmm..... jadi, pada dasarnya "lonely loner" itu ada dan tiada... tergantung kasusnya. Kalo pas baca buku, mungkin akan jadi autis dan penyendiri yang sendiri banget... krn emang gak mau ditemenin oleh orang lain. Namun, kalo lagi tarik tambang atau main voli atau baris-berbaris... ya mana ada istilah "lonely loner" ^-^

So... tetep semangat...!!!

have a good night world... :)

-Putu-

Tuesday, August 18, 2009

Jangan Ada Spasi di Antara Kita

Ini dia lagu karya dadakan, gara-gara ada yang bertanya kemudian aku menjelaskan... eh ujung-ujungnya malah tercipta lagu yang gak jelas ini... Mbak Didi Mbak Didi.... hehehehehe :D

Jangan Ada Spasi di Antara Kita

Kasih....
Pernah satu kali kau mengisi hidupku
Dulu........
Dan kini semua kau katakan padaku
Jangan ada spasi di antara kita
Kasih.........

Ingin ku katakan padamu
Hati ini hanyalah untukmu
Kasih......
Jangan ada spasi di antara kita...
Du du du du....

Jangan ada spasi di antara kita....
Kasih....
Hanya ada aku dan dirimu
Kasih....

Jangan ada spasi di antara kita.....
Hmmm hmmm hmmm hmmm....
Jangan ada spasi di antara kita.....

Sunday, August 16, 2009

Lelah Letih Nguantuk, tapi Senang ^_@

Sepertinya judul di atas merupakan kalimat yang paling tepat untuk menggambarkan kehidupanku hari ini, 16 Agustus 2009. Spent the Saturday night di pura, kemudian di rumah sedikit begadang, terus harus bangun di pagi-pagi buta guna menunaikan tugas di JCC, dan dilanjutkan dengan beragam kegiatan yang lumayan menguras energi... alhasil yang ada hanya ngantuk dan ngantuk... tapi aku senang, kemudian diperoleh kesimpulan bahwa ternyata "aku kangen" akan semua moment itu :)

Kemarin adalah odalan di Pura Bekasi, dan hari ini adalah acara Pesta Karyawan laskar Bank Mandiri, party party...... Olah raga pagi yang begitu menyenangkan selalu berhasil menguras keringatku sampai terkotos-kotos (istilah temen jawa-ku), dan sangat berhasil untuk mengusir flu dan batukku, meski hanya untuk beberapa jam saja. Acara inti dimulai ketika sarapan usai, dan emang si Irfan Hakim n Oki Lukman sanggup banget menggegerkan arena panggung, paslah dengan tujuan acara, party party....

Acara semakin seru aja ketika Mas Ello tampil menggoyang panggung, dan lumayan juga dia ngasi istilah baru hari ini "Sindi & Joni", sindirian & jomlo nie..... hehehehee.. cuocok dengan lagu dia, dan cuocok jg dengan hadirin yang terlihat semangat. Hidup Sindi & Joni... :D

Ketika Mas Rommy Rafael sibuk menghipnotis segelintir sukarelawan, akupun mulai terkantuk-kantuk dan perut terasa lapar. Tanganpun mulai merogoh-rogoh snack yang ada di goodybag, pemberian sang EO. Lumayan buat mengganjal perut, namun tidak sanggup mengganjal mataku yang mulai redup. Tapi tetep masih berusaha semangat mengingat ada Mas Arman hendak tampil di pengujung acara.

"Panas panas..." tibalah saatnya Mas Arman mengalunkan lagu-lagu indahnya, dan ngantukku pun tiba-tiba lenyap, menghilang entah kemana hehehdehehee... Emang keren bintang kita satu ini ^^

Sudah lama aku tidak mengikuti acara seperti ini, dimana semuanya mengingatkan akan masa-masa dulu. Mulai dari lagu Indonesia Raya, kemudian nasihat-nasihat yang mengharapkan untuk terus eling dan prihatin, juga perkusi yang kueren abizzzz.... :)

Banyak hal yang membuat aku terharu, senang, bangga, dan meningkatkan nasionalisme hari ini. Merdeka!!!!

-Putu-

Perkusi

Perkusi... hmmm, dikau selalu membuatku tak bisa diam duduk manis mendengarkan teriak-teriak menggemamu, yang memekakkan telinga kecilku ini. Mungkin menjadi sobatmu adalah salah satu cita-citaku yang kandas karena saat itu ada pilihan yang lebih menarik, yang merupakan cita-citaku dari kecil. Mengingat skala prioritas merupakan salah satu kunci dalam kehidupanku...

Saat itu aku menempatkan dirimu di nomor 2, namun sekarang aku selalu terpukau ketika mendengar suaramu, aku ingin menjadi bagian dari dirimu, tapi sudahlah.... mungkin sudah jatahku hanya sebagai pendengar ocehanmu saja. Cukup senang sudah aku rasakan... meski terkadang aku merasa kasihan akan kursi-kursi atau benda di sekitar yang sering menjadi korban hentakan tanganku, ketika keinginan tuk mengiringimu menggebu dalam raga.

Menari dalam indahnya suaramu merupakan kegemaran yang tak terpelakkan lagi, karena itu cara lain yang bisa aku lakukan demi berdekatan dengan dirimu, tapi tetap aku belum sanggup tuk meraih dirimu.

Hari ini aku mendengarmu bernyanyi lagi, menyanyikan lagu kegemaranku (Zoolook) yang merupakan hal yang sering kali dikomplain oleh masa di sekitarku, mereka bilang: klontang klontang klontang, gak jelas, seperti merobohkan dapur saja :)
Namun aku senang sekali ketika dirimu mendendangkan suara itu... keren....I love u full!!!

Mungkin hanya itu yang bisa aku sampaikan pada dirimu, semoga kita bisa berjumpa lagi...

-Putu-

Friday, August 14, 2009

Semuanya emang pilihan....

23:23 teng teng... sebetulnya itu adalah jam-nya tidur, namun masih ada beberapa kalimat yang meronta-ronta di benak untuk dikeluarkan. hmmm... everything talk about choices.

Beberapa hari terakhir sering kali omongan orang di sekitar ada kata-kata "memang semuanya adalah pilihan". Ya, tentu, semuanya emang pilihan....

Memilih pathern atau model kehidupan adalah sesuatu yang unik setelah aku amat-amati. Ada yang rajin sekali untuk fokus pada pengembangan diri sendiri, tanpa melirik lingkungan sekitar, dan emang hasilnya memuaskan untuk dirinya sendiri. It's good... sometimes!
Ada lagi yang rajin sekali berkehidupan sosial, sampai-sampai melupakan "kesejahteraan" diri sendiri, and... it also good.... sometimes!

Bagiku, apapun pilihan itu yang penting adalah merasa "balance" menurut diri sendiri. Tidak perlu melirik kanan kiri, depan belakang, dimana ujung-ujungnya memunculkan pemikiran, "kok dia udah jadi ini ya... aku kok masih stack disini" atau pemikiran-pemikiran gak positif lainnya (aku menyebutnya pemikiran tidak positif alias negatif) yang malah menghambat kreativitas atau menurunkan semangat hidup.

Pada dasarnya, semua orang memiliki tujuan hidupnya masing-masing, dan semuanya emang pilihan... Memilih untuk bekerja berangkat pagi pulang tengah malam, terus ikut segala kegiatan.... itu semua adalah kehidupan yg aku pilih. Dan mungkin itu sama sekali bukan pilihan bagi orang lain. But it doesn't matter, just enjoi (pake i, ikut Bli Ananta ^^).

So, whatever it takes, just enjoy..... n goodluck :)

Thursday, August 13, 2009

Merah Putih Meriah.....

Setelah bertahun-tahun hidup di kalangan yang notabene bisa dikatakan "tidak" merayakan 17 Agustus alias hari kemerdekaan, akhirnya aku bisa juga mencium kembali aroma 17-an... Senang rasanya... ^^ -- Ternyata join perusahaan negara ada untungnya juga :D

Dulu, bertahun-tahun silam, 17-an merupakan moment yang sangat ditunggu-tunggu. Padahal sebetulnya gak ada enak-enaknya, wong waktu belajar tambah sempit, karena harus berlatih ini itu, kesana kemari, pagi, siang, sore, malam. Wao..!!! Pagi, latihan PBB, siang meeting acara yg akan ditampilkan, sore latihan performance Karate, malam terkadang ada aja latihan (entah nyanyi atau apalah yang lain dan sebagainya itu). Namun satu hal yang membuat aku n temen-temen selalu senang menjalaninya, yaitu rasa kebersamaan dan bangga jadi anak Indonesia heheheh (nasionalis mode = on).

Kalau sekarang, lumayan menarik juga. Mulai dari meja di kantor, lobby di tiap lantai, lobby utama, ampe ke lapangan parkir semuanya warna-warni merah putih, meriah................. :) - enak dipandang matalah pokoknya.

Hari kemerdekaan itu sangat memorial, bagiku pribadi. Banyak sekali hal yang bisa dipetik dengan adanya peringatan 17-an ini. Semua memori masa lalu terbuka kembali... Mulai dari kisah para pejuang di tahun 45, cerita-cerita kakek/nenek, masa-masa TK dulu, masa-masa SD, masa-masa SMP, dan masa-masa SMA.

Wao... what a such great day.... I love independence day .!.

Thursday, August 06, 2009

Ms. Putu………

Pagi ini, ketika hendak berangkat ke kantor, aku teringat seseorang yang sangat khas cara menyebut namaku. Dia adalah dosen favoritku dulu, dosen Kalkulus, Pak Handali. Beliau adalah salah satu guru besar di ITB sana. Dan menurutku, dia emang pas banget menjadi seorang guru besar. Semua ilmu dan rumus-rumus itu tidak pernah mau lepas dari benak Beliau, kepikiran untuk pergi sejenakpun tidak. Emang mereka sepertinya sudah seperti satu kesatuan yang tak terpisahkan ^^

Nah, setiap kali dia masuk ruangan kelasku, seperti biasa Beliau menyapa, “selamat pagi….”. “Ms. Putu, bisa Bantu saya?”, diapun mulai menyerahkan sebatang spidol kepadaku. Entah diminta untuk nulis soal-soal, atau yang lainnya… Satu hal yang aku rasakan adalah Beliau seperti kakekku. Mengingat usia Beliau yang cukup senior (di tahun 2002 sekitar 80-an tahun). Namun jangan underestimate…. Meski sudah lanjut, kecerdasan dan ketangkasan Beliau dalam utak-atik ilmu science dan ngurusin mahasiswa tidak usah diragukan lagi.

Ada satu hal yang teramat sangat menarik perhatianku, yaitu sebuah buku yang selalu dibawanya setiap kali mengajar. Tidak tahu isinya apa, dan kenapa Beliau selalu membawanya, juga tidak tahu apa judul buku itu (krn tidak ada tulisan di covernya). Sampai suatu pagi, Beliau datang ke kelas, dan terlihat sedikit berbeda. Hmm… apa ya yang beda ya dari si Bapak, pikirku, dan ternyata dia juga sedang berpikir yang sama. Ooooo …. Ternyata si Bapak lupa pakai dasi, he he h hee… “Sorry Ms. Putu, saya lupa pakai dasi. Saudara-saudara tunggu sebentar ya….”.

Selama prosesi dia memakai dasi, akupun melirik-lirik ke meja dosen, berusaha untuk mengintip judul buku tersebut. Eh, gak ada judulnya. Hmmm…. Apa ya nama buku itu, akupun penasaran, secara aku belum pernah menemukannya di perpustakaan. Dan waktunya pun tiba ketika pelajaran usai. Seperti biasa Beliau membereskan meja dosen dan berjalan keluar ruangan dengan langkah pendek namun cepat. Alhasil deh aku harus sedikit berlari dan nyamper… “Sir…. May I borrow the book” Beliau kurang jelas mendengar omonganku, dan aku pun mengulangnya… “Boleh saya pinjam buku Bapak, untuk di foto copy”. “heheheehhe” kesan pertamanya. “Ms. Putu, Anda bisa mencarinya di toko buku Kusuma, dekat Tri Sakti. Tapi sedikit berbeda dengan yang saya punya. Karena buku saya dalam bahasa Jerman”, Beliau tersenyum sambil say good bye. Glek…! Kesanku. Yah…. Bahasa Jerman.!. Akupun senyum-senyum sendiri gak jelas… Menertawakan diri sendiri sekilas…. Tapi at least rasa penasaran terobati, dan sudah tahu dengan jelas apa isi buku misterius itu. Itu adalah buku pusakanya si Bapak dalam mengajar Kalkulus.

Hari itu adalah hari yang selalu mengingatkanku pada sosok Pak Handali. Aku selalu kagum padanya. Belajar belajar belajar dan terus belajar….. Never ending learning, studying – till dying… he he he

Dimanakah Beliau sekarang berada…

-Putu-