Thursday, June 05, 2008

Si Pintar dan Si Bodoh

Mendengar kata pintar, mendengar kata bodoh, mungkin memang dunia ini isinya hanya orang-orang pintar atau hanyalah kumpulan orang-orang bodoh. Tulisan ini terinspirasi ketika melihat seorang ibu-ibu yan menangis karena gagal mengikuti tes bahasa Inggris dan malah harus turun level. Dia sebetulnya memiliki semangat yang sangat tinggi untuk belajar, namun apa daya, hasil yang diperoleh tidak sepadan dengan harapan. Tentu, di situasi seperti itu dia merasa sebagai orang yang bodoh. Padahal sebetulnya belum tentu demikian.

Disebut sebagai orang yang pintar, tolong jangan GR alias gede rasa, karena sesungguhnya kita adalah orang yang bodoh. Namun ketika ada yang berkata, “bodoh kamu”, tolong jangan marah dulu, karena yang berkata demikian adalah orang yang lebih bodoh.

Pernah merasa sebagai orang yang pintar, pernah merasa sebagai orang yang bodoh, pernah merasa sebagai orang yang mampu, pernah merasa sebagai orang yang gak mampu, pernah menjadi orang kaya, pernah menjadi orang tidak kaya, pernah merasa sebagai orang paling bahagia, pernah merasa sebagai orang paling tidak bahagia, pernah berada di posisi di tengah-tengah, memang memberikan banyak sekali pelajaran yang mampu memandang dunia dengan banyak sisi.

Ketika melihat orang menangisi kebodohannya, aku hanya berharap mereka teringat bahwa mereka mampu melakukan banyak hal lainnya dengan hasil outstanding. Ketika melihat orang begitu bangganya krn dianggap pintar, aku hanya berharap agar mereka sadar bahwa untuk beberapa hal lainnya, mereka adalah orang yg bodoh. Ketika melihat orang menangisi kemiskinannya, aku hanya berharap mereka menyadari kekayaan yang mereka miliki yang tidak bisa dihitung dengan uang. Ketika melihat orang tertawa dan tersenyum bangga dengan kekayaan materi yang mereka miliki, aku hanya berharap mereka menyadari kemiskinan yang menyelinap dalam diri mereka.

Memang pintar dan bodoh adalah relatif. Semua mahluk sebetulnya sama aja.


-Putu-

No comments: