Saturday, June 28, 2008

Munas

Munas alias Musyawarah Nasional, bisa dikatakan sebagai salah satu media ngumpul-ngumpulnya anak-anak 56172. Siapa anak-anak 56172??? Hmmm.... mereka adalah orang-orang yang cukup unik, yang bisa memberikan ide dalam menapaki setiap langkah kehidupan. Meski bajunya berbeda-beda, tapi konsepnya boleh dikatakan hanya satu.

Yah... itulah anak-anak SMU TN yang tergabung dalam organisasi IKASTARA. Kalau aku dikatakan narsis, bolehlah untuk yang satu ini. Tapi yang pasti mereka adalah kumpulan orang-orang yang sangat aku kagumi. Hari ini, tgl 28 Juni 2008, kami mengadakan Munas untuk memilih ketua umum. Seru sekali acaranya dan tentu sangat lumayan sebagai tempat melepas kangen. Selain mendengarkan presentasi masing-masing calon, gak disangka ternyata banyak banget yang dateng, jadi bisa ngobrol ama abang/kakak/adik mulai dari angkatan satu sampai angkatan tujuh belas kalau tidak salah. Adik angkatan tujuh belas masih sebagai siswa/i SMU TN, namun mereka datang sebagai wakil siswa. Selain mereka, dalam Munas juga hadir Pak Trijoko dan Pak Cecep. Pak Trijoko adalah bapak angkatanku, heheheh. Aku kagum banget sama dia, guru matematika yang top banget....seorang bapak yang keren... ^^, sampai-sampai aku pernah menceramahi anak-anak cowok, "kalau jadi suami, sepertilah Pak Trijoko!".
O ya, ternyata yang hadir gak cuman anak-anak TN, namun anak/istri/suami mereka juga gabung. Mungkin istri/suami mereka yang bukan anak TN awalnya merasa sedikit tidak nyambung dengan kami, namun seiring berjalannya waktu, mereka mulai belajar bersosialisasi dengan kami. Sebetulnya tidak ada yang susah, hanya mungkin terkadang topik yang kami bahas cenderung kurang familiar dengan mereka. Jadi ya.. nyambung gak nyambung deh, hehehhe

Acara Munas ini benar-benar membuat aku kembali ke masa-masa sepuluh tahun yang lalu. Sepanjang perjalanan pulang dari Salemba ke Taman Ubud, kami semobil nyanyi-nyanyi terus, nyanyi lagu-lagu kebangsaan kami. Lagu yang sepertinya tidak pernah terlupakan sepanjang hayat (hiperbolis dikit ya...). Tapi emang lagu-lagu itu betul-betul ngena di hati, kepala, dan kehidupan nyata.
Kebahagiaan yang terlihat, mungkin tidak sepenuhnya kebahagiaan, karena salah satu abang, Bang Febi angkatan enam, meninggal pada kecelakaan pesawat Casa di Bogor hari Kamis kemarin.

Teman, saudara, mungkin dua hal itu tidak ada bedanya bagi kami. Ketika pergi ke suatu tempat dan mendengar disana ada abang atau adik, dunia terasa cerah ^^, serasa menemukan keluarga.

No comments: