Wednesday, April 02, 2008

Idealis Dilematis


Dua puluh lima tahun menghirup segala udara di bumi tercinta ini sungguh merupakan waktu yg cukup untuk memenuhi pundi-pundi udara kehidupanku dengan beragam idealisme dari orang2 sekitar.
Ternyata semua idealisme itu sangat berkaitan dengan dilematisnya kehidupan…ku.

Kata orang, anak kecil lebih mudah dididik dibandingkan orang dewasa. Tentu karena anak kecil masih polos dan belum memiliki ‘pola pikirnya’ sendiri. Idealisme2 yg diajarkan tentu akan bisa melekat dengan mudahnya di ingatan para anak2 tersebut. Oleh karena itu diharapkan agar semua yg diajarkan adalah hal2 yg baik (yg menurut pengajarnya baik…).

Berada di lingkungan orang2 idealis yg memiliki idealisme yg kuat, ternyata aku sangat menikmatinya. Belajar dari mereka adalah suatu aktivitas yg sangat menyenangkan. Namun sangat dilematis, ketika semua idealisme itu sudah menjadi bagian kehidupanku, saat itu juga aku melihat hal2 yg bertolak belakang dengan semua idealisme itu. Sehingga seringlah muncul pertanyaan, apakah sekarang aku harus menjadi orang yg idealis ? atau menjadi orang yg pro dengan semua hal2 ‘terlarang’ itu. Pertanyaan yg mungkin cukup sulit utk dijawab, krn berkaitan dengan banyak sisi kehidupan.

Aku jadi inget ama social club beberapa minggu lalu, dimana aku berperan sebagai seorang politikus (pekerjaan yg tidak pernah terpikirkan seumur-umur) yg memiliki seorang anak laki-laki yg tertangkap krn memiliki narkoba, padahal waktu aku muda ceritanya aku sebagai aktivis yg mendukung hukuman mati utk penjahat narkoba. Dalam cerita saja aku sudah merasa kehidupanku sangat dilematis… Ternyata di dunia nyata lebih banyak lagi hal2 dilematis yg aku temui (semakin banyak) dan semuanya bertentangan dengan idealisme2 yg aku miliki selama ini.

Mungkin kalau diibaratkan tangan kiri pegang extraordinary kopi tubruk ( kopi tubruk + telur bebek mentah + garam) dan tangan kanan pegang mix juice (strawberry + blueberry + madu), tinggal memilih saja mau minum yg mana. Extraordinary kopi tubruk itu sangat mudah dibuatnya (krn bahan2nya sudah punya), namun ketika ditelen… ya rasanya gak kebayang lagi deh namun bisa memaksa mata utk melek semaleman. Mix juice itu sulit juga dibuatnya, secara harus membeli buah, gula dan madu dulu dan harus punya blender, namun rasanya …. enyak enyak enyak…. dan bagus utk kesehatan!!!

Sempat terpikirkan, mungkin kalau tidak seperti ini, kehidupan akan sangat monoton, gak ada seru2nya. Kalau ada yg membuat kita jadi idealis, pasti ada hal2 yg membuat kita berada di posisi dilematis. Mungkin kalau kita tidak memiliki idealisme, mungkin saja kita tidak akan merasakan kedilematisan kehidupan ini.

Idealis dilematis idealis dilematis idealis dilematis idealis dilematis…. ^^

No comments: