Monday, October 26, 2009

More Than a Game

"Makan gaji buta di hari Senin...!!", itulah sebuah kalimat yang nyaris terucap di akhir jam kantor tiba. Bagaimana tidak makan gaji buta, wong setengah hari gak kreatif, mendem, ngantuk ampe mata susah dibuka, meski udah ditunjang pake Moccacino-nya Mas Dika. Kagak mempan Mas..... bisikku lirih, sambil mengusap-usap mata sambil checking blogs.

Ternyata salah satu sobat dunia maya meninggalkan sebuah komen di blog catatanku, dan merujuk ke link lain yang bercerita sama, Pesta Blogger. Tak menarik... kurang menarik pikirku, krn ada hal lain yang lebih memikat mataku, yaitu sebuah kalimat "More Than A Game" Wajib Ditonton Anak Bangsa!!!

Berusaha mencari info yang tidak membuahkan hasil dari para tetangga tentang kisah dalam film "More Than A Game", akhirnya akupun memutuskan untuk nomat alias nonton hemat di Grand Indonesia. Karena film itu hanya diputar di blitzmegaplex.

Sebelum jam kantor usai, short conversation di aulait cafe sambil ditemani secangkir Honey Coffee yang ternyata nikmat sekali berhasil membuat otakku bekerja dan bekerja lagi. Pembicaraan yang terlihat santai dengan tema serius membawa memoriku berkelana 1,5 tahun silam, ketika seseorang menantangku "Putu, if you could control all the entities, than u are the winner!". Till now I'm still looking for the meaning of that sentence, and I always have question "how to?" But both of us agreed that there must be a way to find the answer of the question. Thanks Mr.Goh :)

Experience is the best teacher stil be my slogan till now, dan hari ini aku belajar sesuatu mengenai tugas dan kewajiban serta pentingnya pengalaman yang membuat kalimat "makan gaji buta" terhapus dari pemikiranku. I got something today, n I've finished my target at last (before 5 o'clock). Then... cita-cita nomat pun terealisasi.

More Than A Game, memang pas banget aku rasa, dengan diriku sendiri. Not only for the basket ball, but for all things I've met in this life. Audio luas yang hanya dinikmati oleh 6-7 orang penonton tidak mengurangi kenikmatanku menikmati cerita dokumenter tentang club basket itu. So nice...!! kesan pertama dan terakhirku. Bagaimana suka duka hidup dalam berjuang di arena pertandingan, bagaimana menjadi pelatih dengan beban moral untuk mensukseskan anak-anak didik, bagaimana kerjasama menjadi modal yang tak bisa ditawar lagi.

Hidup dari kecil bersama teman dalam nuansa kompetisi memang memberi pelajaran dan warna tersendiri bagi hidupku. Fairness dan bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil merupakan pola hidup yang harus selalu dipegang, krn itulah pelajaran yg aku terima sejak pertama kali mengenal pelajaran. Faced the broken dream and disappointment menjadi bunga-bunga yang membuatku merenung dan terus belajar tentang the meaning of my existances. Change the direction, itu pula hal yang membuat hati selalu dag dig dug... cause I've never know what's the next? Diremehkan, dipuji, diledekin, dicuekin, disayangi, semuanya adalah hal lumrah yang selalu datang kapan saja. Ketika mereka senang, mereka akan tersenyum dan menyanjung. Ketika mereka merasa kurang cocok, mereka akan mengkritik dan berbicara aneh-aneh. ya... itulah dunia yang harus aku hadapi, but never mind... it just a matter of life style. Dalam "More Than A Game" juga diceritakan hal serupa.

And.... do not forget the number 23 (my absence number in two eight he hehe e). It's the back number of James Lebron -- King James :)


-Putu-

No comments: