Saturday, August 02, 2008

Tukang Pijet

Hari ini akhirnya aku berhasil menemukan tempat massage alias tukang pijet yang masuk dalam kategori lumayan, tidak mengecewakan krn targetnya adalah mencoba. Tempatnya deket lagi, di depan gang kos --emang di tempatku itu one stop shopping(semuanya ada)--. Di Jakarta, secara aku dari dulu tinggal di Karawaci-Tangerang, aku belum menemukan tempat untuk merawat diri yang tepat alias cocok. Salah satu perawatan yg kayanya paling harus dilakoni adalah pemijatan, krn berhari2 berjuang di depan komputer, terkadang badan tepar juga, sehingga harus di charge secara rutin.

Ngomong-ngomong mengenai tukang pijet, disini aku akan membedakan antara tukang pijet dan tukang urut, krn dalam istilahku tukang urut adalah orang yg bisa membenarkan atau mengembalikan posisi urat2 yg bermasalah, namun kalau tukang pijet adalah cenderung ke arah kesehatan dan kebugaran.

Waktu kecil, aku mungkin salah satu anak paling kecil yg sangat menikmati takdirnya, yaitu menjadi tukang pijet seluruh umat, hehehe. Jadi, semua orang itu punya kesenangan untuk dipijet, tapi kayanya cuman ibuku yg gak doyan dipijet, namun dia rajin banget mijetin orang2 ^^ . Aku, krn paling kecil, ya dimintain tolong untuk mijetin semuanya, tapi.... aku jg gak mau rugi dong, hehehe harus ada sawerannya :D

Cuman kalau dipikir2, memijat akhirnya menjadi kesenanganku, krn aku sangat susah menemukan tukang pijet yg pas, padahal setiap tidur kaki wajib dipijet, alhasil ya harus mijet kaki diri sendiri. Beruntung sekali ketika waktu kuliah aku bertemu bapak tukang pijet pas kejuaraan. Dia dengan sabar menjelaskan mengenai teori memijat. Cara aku latihan adalah dia mijet kaki kananku dan aku mijet kaki kiriku sendiri. Sehingga bisa dirasakan selah-selahnya, kekuranganku dimana. Lumayan juga aku pikir. Terus, di tempat latihan ada pelatih yg memang jago mijet. Dengan semangat membara aku belajar dari dia. Dia ngasi tahu beberapa tips, seperti "semua orang yg dipijet adalah pasien, tidak membedakan laki/perempuan", "setiap pasien memiliki karakteristik tersendiri terhadap proses pemijetan,ada yg suka keras, lembut atau sedang2 saja", "tidak semua orang cocok dengan cara memijat kita, jd belajarlah yg banyak". Terus kalau memijet, tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik. Belum tentu orang yg kuat banget bisa memijet dengan baik. Harus ada kombinasi antara tenaga luar dan dalam ^^

Setelah mempraktekkan semua teori yg didapat serta mencoba banyak tukang pijet dari banyak kategori, memang tidak semua orang cocok dengan tanganku dan akhirnya aku menemukan beberapa tukang pijet yg memang pas dengan diriku. Sehingga aku punya langganan tersendiri untuk reflexi, massage, facial, dan creambath. Setelah aku tanya2 ke tukang pijet yg keren2 itu, memang mereka sendiri cukup susah menemukan tangan2 yg cocok dengan diri mereka, tapi tentunya mereka sudah mendapatkan tangan2 yg cocok itu. Sehingga kalau mereka lelah memijat pasien2nya, ya giliran dia dipijet oleh tangan2 yg cocok itu. Emang dunia ini adil ^^

Dan... aku mengkategorikan diriku sebagai tukang pijet, bukang tukang urut ^^


-Putu-

1 comment:

debora said...

puts...baca artikel tukang pijet-mu aku jadi ingat pernah waktu masuk angin di kantor n kamu memijatku di toilet...memang enak pijatanmu dan masuk anginku jadi berkurang. That's one of your plus point ; bisa mijet selain jadi programmer..he..he..Btw, thanks ya puts...