Tuesday, July 22, 2008

Past, Present, Future

Sering aku melihat kehidupan saat ini, masa depan, maupun masa lalu. Ternyata memang setiap hal yang aku kenal itu memiliki hubungan satu sama lain yang memang seharusnya berhubungan, semuanya ada benang merahnya. Mungkin salah satu yang paling sering terpikirkan adalah orang-orang yang paling berperan dalam karirku.

Waktu kecil, aku sering sekali menemani nenek memasak atau membuat sesajen. Selayaknya anak yang baru belajar, aku sering sekali mendapat teguran "ini kurang tepat, harus seperti ini, harus seperti itu, jangan asal-asalan". Selayaknya anak kecil yang menghormati orang tua, akupun selalu menuruti ucapan mereka dan berusaha melakukan sesuatu sesuai dengan standard mereka. Sehingga tanpa aku sadari aku sudah menyerap satu standard yang nantinya menjadi pembentuk diriku di masa depan.
Kemudian, aku mulai memasuki dunia sekolah, dimana tanpa aku sadari awalnya, aku bertemu para pendidik yang cocok dengan diriku, maksudnya mereka adalah orang-orang idealis yang memiliki standardnya tersendiri. Dan akupun mengikuti mereka. Bertambah banyaklah standard kehidupan yang aku miliki. Menjalani kehidupan sosial, tanpa disadari juga, aku bergaul dengan orang-orang yang menurutku mereka memiliki standard kualitas kehidupan yang tinggi. Dalam artian, sepanjang pengetahuanku, mereka selalu mengutamakan objektivitas, qualitas, dan kemampuan. Aku merasa beruntung sekali sebetulnya, tapi ada beberapa hal yang menjadi pemikiran selanjutnya.

Aku memandang mereka semua pada awalnya adalah dari segi profesi yang mereka tekuni, memang semuanya membutuhkan karakter "teliti, detail, high standard, high performance, objective, low risk", ada yang sebagai Quality Assurance Manager, Auditor Advisor, Analyst, Strategy Performance Manager dan yang lainnya. Namun ternyata, mereka sukses dalam karir tersebut karena mereka memang memiliki karakter yang sesuai dengan yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu. Secara otomatis, standard2 yang teraplikasi dalam pekerjaan juga diterapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Misalkan, seorang quality assurance. Karena sudah terbiasa dengan segala sesuatu berbau kualitas dan harus selalu menunjukkan yang terbaik, ketika membeli baju atau sandal jepit di pasar, mereka secara tidak langsung meneliti benda-benda itu dengan teliti sekali sebelum memutuskan untuk membelinya. Terus seorang analyst, memang dalam pekerjaan dibutuhkan sifat kritis dan mampu memandang ke depan (masa depan maksudnya...), nah dalam kehidupan sehari-haripun mereka akan selalu mempertimbangkan segalanya sampai sedetail-detailnya, untung ruginya, dan lain sebagainya. Terus bagi yang ahli security computer, akan selalu memandang seberapa besar risiko yang akan terjadi.

Wao..... semuanya tergabung dalam bundelan yang terlihat sempurna, namun mungkin ada sedikit bug di dalamnya. Secara garis besar, terkadang permasalahan yang mereka hadapi adalah ketika berurusan dengan orang yang memiliki kemampuan tidak se-level. Contoh gampang, seseorang yang selalu memperhatikan kualitas, lalu ketemu orang yang seronok atau gampangan atau tidak teliti atau berantakan, pasti dia akan ill feel duluan ^^
Terus, bagi orang-orang yang selalu berurusan dengan performance. Mungkin saja akan sedikit sensitif dengan hal-hal yang kurang perform.

Ketika aku mengingat kembali film "The Love Guru", mungkin tidak perlu pusing-pusing untuk melihat dunia. Kuncinya hanyalah "terimalah dirimu apa adanya" dan "terimalah orang lain apa adanya" karena sebetulnya tidak ada yang sempurna. Mungkin saja kita sangat advance di satu hal, namun seseorang yg kita anggap tidak kompeten, malah jauh melebihi kita di sisi lain, dimana itu sebetulnya bisa melengkapi diri kita.
Terlihat simple, namun sesungguhnya sangat sulit utk diterapkan dan memunculkan banyak pertanyaan lagi dalam benakku(tapi tidak usah dibahas dulu disini, hehehe).

Intinya adalah aku sangat bersyukur bisa memandang dan memikirkan semua itu selama ini. At least aku tahu bahwa jika seperti mereka, kira-kira apa saja hal yang perlu diperhatikan. Dan aku yakin sekali, mereka semua sudah menyadari semua "bug" itu, namun setiap orang memiliki cara pandang tersendiri akan satu hal(mungkin saja sesuatu yang aku anggap "bug", bagi orang lain bukanlah "bug").

Always do the best and hope for the best!! ^-^

No comments: