Dua minggu yang lalu, aku belajar sesuatu, yaitu ternyata ada sesuatu dalam diriku yang mampu berubah 180 derajat (yang awalnya aku tidak tahu alasannya). Itu adalah sebuah perasaan yang aku jaga selama bertahun-tahun dan kebenarannya selalu aku cari jawabannya.... dan aku merasa yakin, hari dimana aku akan memperoleh jawaban itu akan tiba.... ya, hari itu telah tiba. Hari ini. Dan aku hanya bisa berucap "terimakasih Tuhan".
Mungkin sedikit aneh ketika sesuatu yang kita pikirkan atau kita rasakan, pada awalnya semuanya terasa atau terlihat baik-baik saja, namun di suatu titik semuanya berbalik berlawanan. Kala itu aku hanya bisa merenung, dan berpikir, serta melihat "ke dalam", dan aku menemukan sebuah jawaban, "semua ini pasti ada alasannya dan aku percaya segala keherananku adalah pertanda dari sebuah permulaan. Semoga Tuhan senantiasa menuntunku". Aku merasa semakin dekat dengan jawaban dari misteri itu; ketika aku merasa bebas, lepas, dan sanggup memandang dunia dengan lebih netral sembari tersenyum lepas. Tidak ada lagi kekhawatiran, tidak ada lagi kecemasan, yang ada hanya masa sekarang dan masa selanjutnya. Heran, tentu aku merasa heran dengan diriku sendiri. Namun, kata hati tidak pernah bohong.... hanya dia yang aku percayai, karena hanya dia yang sanggup menembus batas pemikiran.
Dulu, ketika aku menghadapi masa yang serupa (dua kali lima tahun), aku menangis, dan berlari jauh untuk melupakan semua itu. Aku merasa kalah dan lelah. Tapi, aku teramat sangat beruntung ketika bertemu orang-orang yang begitu berbaik hati untuk menasihatiku. Dan ternyata, aku semakin berani dalam menatap dunia. Meski ketakutan terkadang datang menyelinap, air mata hendak menetes, namun pesan itu.... pesan itu selalu membuatku ingat untuk terus sabar dan sabar.... rajin-rajin melihat diri, rajin-rajin kontemplasi, rajin-rajin berserah diri pada-Nya. Terimakasih kawan.... terimakasih guru..... terimakasih kakak....
Satu lagi sebuah metafora begitu memikatku hari ini, "Putu, cita-cita, ekspektasi, harapan... semua itu sama seperti statistik, probality. Kita tahu unsur 'n'-nya sudah ada, namun sometimes kita salah menentukan fungsi f(x) yang digunakan". Betul... betul sekali apa yang disampaikannya. Semuanya hanyalah probability... itulah pemikiran manusia, semuanya hanya sebatas kemungkinan.
Sekarang.... aku harus kembali tegap berdiri untuk menatap hari esok sesuai dengan kewajiban yang telah digariskan padaku. Apa yang sudah terjadi, terjadilah.... tidak ada yang perlu diungkit, atau dibahas, atau malah disesalkan...karena itu semua adalah media yang teramat sangat besar jasanya dalam perkembangan jiwaku. Mungkin endingnya terlihat tidak baik sekarang, namun there must be something good. Yes, there so much things good......
-Putu-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment