Cepat sudah waktu berlalu.... tidak terasa hidupku penuh dengan interview. Dan setiap interview pasti ada suka duka senang seru lika liku.... dan cerita unik lainnya. Pertama kali interview kalau tidak salah adalah waktu.... hmmm.... jadi Ketua OSIS kali ya... sekitar 12 tahun silam. Kemudian dilanjutkan dengan interview-interview dengan level lebih “seram” dengan orang yang lebih “seram” dari level to level, SMA, Kuliah, part time, sampai akhirnya bekerja dan berbalik malah menginterview orang lain.
Setelah diamat-amati ternyata unik sekali proses interview itu. Sebagai pihak interviewee, aku bertemu banyak sekali karakter interviewer yang sangat amat beragam. Dari yang aneh ampe yang membuat aku terkagum-kagum, dari yang nyeleneh ampe yang bijaksana sekali.
Selaku interviewer, aku juga bertemu banyak sekali karakter interviewee. Dari yang kreatif ampe yang mati gaya, he he he. Dari yang pinter ngomong ampe yang gak bisa ngomong lagi. Dari yang sangat memukau ampe yang nyeleneh bin aneh. Wao wao wao..... just enjoi! (kalimat penutup selalu terulang)
Setiap posisi yang ditempati, entah selaku interviewee atau interviewer, satu hal yang akhirnya aku dapat adalah harus pintar menempatkan diri. That’s it.
Selaku orang yang diwawancarai hendaknya menghormati sang pewawancara dan tepat waktu, serta memberikan good impression at first sight, juga berbicara sesuai tema to the point (sesuai pesan ibuku bertahun-tahun silam). Polos, mungkin itu satu kata mujarab yang bisa diterapkan. Namun kita harus pintar menjadi “polos”. Polos dalam menjelaskan kemampuan diri sendiri, polos dalam berbicara, polos dalam berpendapat, dan polos dalam menerima saran serta kritik. Ternyata menjadi “polos” tidaklah mudah ^-^
Selaku tukang interview, kadang-kadang kaya tukang tenung dan psikolog. Secara dalam waktu singkat harus memahami isi kepala orang yg diwawancarai, padahal kita baru kenal mereka. Jadi disini seninya yang aku peroleh adalah kepintaran dalam bertanya adalah parameter yang sangat penting. Juga, keberanian dalam memutuskan menerima atau menolak semakin teruji disini.
Apapun yang sudah aku peroleh selama 14 tahun ini, hanya sepenggal dari pelajaran dari bongkahan besar pelajaran yang harus aku pelajari. Ternyata dunia itu beragam dan cepat sekali berubah, namun tetap disana ada sebuah titik yang selalu sama dari waktu ke waktu, “kepolosan”.
Be polos!! ^-^
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment