Tanggal 12 Juli 1998, hampir 12 tahun sudah, ku turun dari bus dan menuju kampus biru. Megah sekali.... boulevard yang panjang sekali... balairung yang besar sekali... ku terkagum. Ku letakkan tas, ku pandang sekeliling, ku berucap... thanks God, finally I'm here. Ku berjalan menyusuri koridor nan panjang, ku lihat hamparan lapangan rumput bak bukit nan luas, ku rasakan sentuhan angin sumilir, ku lihat ratusan anak serupa-ku, berpakaian putih biru. Ku diam tak berani menyapa, ku berucap ketika memperkenalkan diri di depan putra putri Indonesia, ku bangga.!.
Suka duka, dimulai tanggal 13 Juli 1998. Lembar demi lembar soal tes, ruang demi ruang aku masuki untuk interview, tantangan demi tantangan ku lewati, hingga pengumuman tiba yang sanggup menitikkan air mata, ku lulus..........!!!
Gong perjuangan telah dikumandangkan, komitmen telah diucapkan, ku berjanji pada diriku, ku tak akan menyerah.
Ku hidup di sebuah tempat dimana ku temukan banyak hal tentang diriku, ya.. di kampus biru. Aroma rumput, pekatnya malam, indahnya sinar pagi, memukaunya pemandangan, ramahnya lingkungan, mistisnya udara, misteriusnya kisah, beratnya pelajaran, banyaknya kegiatan, besarnya tanggung jawab, ku... belajar tentang dunia.
Ku tahu, disana juga rumahku, rumah penuh kenyamanan dan inspirasi, rumah penuh dengan canda tawa, rumah yang selalu kan kukunjungi, ku kan pulang...!
Tahun-tahun tak terasa, semuanya berlalu penuh kenangan, penuh kisah, kisah yang tak terceritakan. Rumput-rumput itu, pohon belimbing wuluh, pohon sawo kecik, pohon flamboyan, bunga kamboja, bunga kenanga, bunga cempaka, pohon palem... mereka saksi semuanya... mereka sobat yang sangat mulia, yang selalu ku rawat saat masanya tiba, yaitu kurvey.!.
Teriakan lantang ku memanggil para sobat tuk merawat mereka pun sering terdengar tatkala minggu hendak usai. "Kurvey woi..........!!!", dan kisah di medan kurvey pun dimulai dan diakhiri sebelum maghrib tiba.
Beberapa hal yang ku sangat kagumi dari setiap insan adalah sikap "prihatin" n "legowo", serta "pantang menyerah", juga tahu "cara memposisikan diri". Lima tahun di atas usia, itulah jargon yang selalu ku dengar, hingga tak heran terkadang ku merasa bicara dengan "orang tua", karena mereka semua tlah "dewasa", dewasa dalam pola pikir, dewasa dalam ambil keputusan, dewasa dalam berprilaku, dewasa dalam menatap dunia.
Panjang sudah ku bercerita, ku kangen... ku kan pulang... ku kan kembali kesana.. ke kampus biru.!.
-Putu-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment