Sepertinya tema yang paling tepat untuk hari ini adalah “komitmen”. Karena… tengok kanan berurusan dengan komitmen, tengok kiri juga komitmen, tengok diri sendiri juga ada unsur komitmennya. Wao….. kayanya kok “komitmen” itu berat banget. Meski sebetulnya berat-berat ringan. Kalo mau dipandang berat, pasti akan berat banget. Begitu juga sebaliknya (sesuai konsep dasar pola pikir).
Setelah dilihat-lihat, memang hanya dengan ”komitmen” sesuatu bisa berjalan dengan ”baik” (maksimal). Bekerja di kantor tidak akan bisa maksimal tanpa ada komitmen, entah dalam bentuk ucapan, pemikiran, kata hati, atau perjanjian hitam di atas putih. Menjadi seorang anak, tidak akan bisa sesuai dengan yang diharapkan tanpa adanya komitmen untuk memenuhi harapan-harapan itu. Demikian juga menjadi siswa/mahasiswa, dan hal-hal lainnya. Apalagi dalam dunia bisnis, komitmen itu hukumnya mungkin sedikit ”saklek”. Karena tanpa satu hal itu, kecil kemungkinannya orang mau diajak bekerja sama. Tidak mungkin orang hanya ditawarin produk yang canggih luar biasa, tanpa ada komitmen hitam di atas putih untuk membuat produk tersebut dan menyelesaikannya sesuai perjanjian.
Namun.... terlepas dari betapa pentingnya sebuah ”komitmen”, pasti setiap orang pernah merasakan kebimbangan dikala menentukan komitmen. Cuman.... kalau mau bergerak maju, risk management emang sangat dibutuhkan agar berani mengambil komitmen tersebut. Kalau mau ditilik, akan banyak sekali pemikiran-pemikiran yang bermunculan; plus minus, baik buruk, untung gak untung, penting gak penting, berguna gak berguna, dan pemikiran-pemikiran njelimet lainnya. Akan ada masa dimana kita stuck pada semua pemikiran itu, gak tahu harus melangkah kemana, tidak berani melangkah, belum yakin untuk maju, jalan di tempat, intinya tidak ada tanda-tanda ”kemajuan”.
Nah.... kalau sudah demikian, ada yang pernah menasihati, ”Putu, kembalikan semuanya pada hati kamu. Karena dia yang paling jujur dan paling tahu apa yang paling baik untuk dirimu. Jangan terlalu memusingkan kanan kiri, lepaskan semua ego, just be yourself.!.” Hmmmmm.... lama berpikir, merenung, minggat dari dunia yang orang katakan ”dunia nyata”, dan ternyata nasihat itu benar adanya (berhasil untuk mencari jalan yang mungkin itulah yang terbaik – at least could solved the problems at the time).
Ternyata memang butuh perjuangan untuk memutuskan dan melaksanakan sebuah komitmen. Meskipun butuh perjuangan, komitmen harus tetap diambil, cause that's the rule. Cuman kalo dipikir-pikir sekilas, apakah lahir ke dunia ini adalah sebuah pilihan? Mungkin ”iya” mungkin ”nggak”, tapi kita harus tetap berkomitmen untuk menjalaninya dengan baik (begitu sih kata orang-orang... – namanya juga hukuman).
So...... think inside then we’ll find the way. Goodluck!
-Putu-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment