"Mbak tenang, gak usah cemas", seorang staff bandara tersenyum berkata ke aku. "iya, suksme" aku balas sambil toleh kanan-kiri. Itu mungkin pemandangan sekilas ketika aku berdiri di sela-sela pesawat Lion Air.
Ternyata, setelah aku renungkan dan lihat ke belakang, banyak juga kenangan yang sangat memorial selama aku melakukan perjalanan sendiri. Mari kita urutkan::
Tahun 2001 akhir pergi ke Surabaya, tidak disangka dan tidak diduga, aku berkumpul dengan pasukan mudik asal Madura. Hebohnya minta ampyunnnnnn!!! pusing aku dengerin semua percakapan itu, krn sometimes gak ngerti blassss. Kebetulan aku duduk hadap2an di kereta dengan seorang ibu yg bercerita mengenai kisah dia di Jakarta, selaku pedagang kaki lima yang sering kena gusur. "wao", itulah jawaban yg paling sering keluar dari mulutku. Dia jualan di depan kampus sebuah universitas, dan emang di TV sering ditayangkan acara penggusuran pedagang kaki lima di daerah tersebut. Ternyata aku sedang ngobrol dengan salah satu korbannya :D
Tahun 2004, bulan Mei. Ketemu dengan seorang bapak yg pertama kali datang ke Jakarta dan dia sungguh pusing melihat pemandangan kota besar ini. Dan.... untuk pertama kalinya aku muntah di bis Safari Dharma Raya. Tidak cuman aku, hampir semua penumpang saat itu muntah, dan mereka sendiri heran, krn itu pertama kalinya mereka muntah setelah bertahun2 naik bis yang sama.
Tahun 2005 akhir, aku bertemu seorang yang sangat sangat aku kagumi, almarhum Sihang Baud. Pesan yang selalu mengiang di kepala, mengalir sampai ke hati, dan aku selalu berusaha menunjukkannya dalam langkah nyata. Saat itu adalah ketika aku salah turun angkot dan hujan gerimis mengguyur Jakarta Barat. Dengan sedikit berlari aku menuju terminal bis dan denan nafas yg masih sedikit ngos2an duduk bersebelahan (di ruang tunggu) dengan seorang bapak yang sangat baik. Terima kasih banyak Sihang.....
Tahun 2006, bulan April. Secara kebetulan aku ditawarin tiket yg lebih awal oleh seorang staff airline, tapi aku malah ketinggalan pesawat tersebut. Sedikit lucu dan mengherankan, sampai-sampai staff airline itu bertanya "Mbak baik-baik aja? apakah Anda sakit?", dan segudang pertanyaan lainnya. "tidak, terima kasih", jawabku singkat. Ternyata oh ternyata, gara2 aku ketinggalan pesawat akhirnya aku ketemu ama super chief hotel2 berbintang di Indonesia. Dengan ramah dia ngajarin aku mengenai table manner gaya western yang notabene beda banget ama Japanese style. Nice trip ^^
Tahun 2006 akhir, aku bertemu seorang putra Bali yang "pintar" dan "nyeni" banget. Pak Dewa, itulah caraku memanggil dia. Pertemuan itupun sangat tidak disengaja, krn sebetulnya aku tidak menginginkan saat2 itu, yaitu ketika pesawat Mandala delay kurang lebih selama satu jam. Wuih..... melelahkan banget!! tapi gapapa ^^ -- dapat pelajaran berharga ngobrol ama Pak Dewa. Thanks a lot.!.
Tahun 2008, bulan Juli tepatnya. Ada seseorang melirik kemudian tersenyum di loket tiket bis Damri, Bandara Soekarno-Hatta. Seperti biasa akupun membalas senyum orang tersebut. Ternyata oh ternyata, dia adalah competitor perusahaanku saat itu. Ketika dia memperkenalkan dirinya dan mengetahui dimana aku bekerja, dia sempet berkata dan menunjukkan bahwa dia sudah memandang perusahaanku dengan sebelah mata. Ketika-ku bertanya "ok, so now, please let me know what u know about my company". Dan diapun beralih pandang ke bus yg sudah datang menghampiri, tanpa berkata sepatahpun. Tapi dia malah nawarin aku kerjaan baru, dan ngasi kartu nama :D
Tahun 2008, tgl 30 Nov. Wao...... terengah-engah memasuki pesawat dan semua mata memandangku. Thanks God, hanya itu yang bisa terucap, ketika aku menyadari bahwa aku salah naik pesawat. Sebetulnya gak salah2 banget sih.... (ngeles dikit), wong waktu boarding jurusan Jakarta dan Surabaya bersamaan, dan saat itu hanya dibedakan "jalur kanan utk jurusan Surabaya, dan jalur kiri utk jurusan Jakarta". Saat itu aku baru keluar dari toilet dan ibu nelpon, jd sambil tergopoh-gopoh angkat telpon aku menuju antrian di jalur sebelah kanan. Alhasil aku ikut rombongan Surabaya. Untung banget ketika mau naruh tas dan duduk, lho kok udah ada orangnya di kursiku. "Sorry", jawaban singkat keluar.. Dengan sigap berjalan ke arah pramugari yg ramah, dia mengecek tiket dan dia nanya "Mbak mau kemana?" "Jakarta", dengan cepat suara keluar. "Mbak salah pesawat", sahutnya masih ramah. "Ok, thank you", aku buru2 lari turun pesawat dan minta tolong staff bandara nganter balik ke pesawat Lion Air yang ke Jakarta, thank............ Angga ^^ . Setiba di pesawat, ada suara ramah menegur "buru-buru ya?", "ya mbak, takut telat, ternyata jam flight-nya dimajuin kan", jawabku sambil mengatur posisi duduk. Ternyata oh ternyata lagi, si mbak yang baik hati ini adalah seorang Dokter pakar kecantikan, yang udah melanglang buana. Bersyukur banget ketemu dia, aku berbisik. Banyak ilmu, cerita, dan pengalaman baru. Dan juga.... dia itu bekerja sosial untuk yayasan. Dia menasihati bahwa sangat baik berbuat sosial, tp tetep harus berpegangan ama norma2 dan peraturan2 yang ada. Wah..... perjalanan 1,5 jam-pun tidak terasa.
Traveling sendiri emang menyenangkan buatku, meski kadang2 nyasar, atau salah masuk, atau atau yang lainnya. Tapi semua itu akan meninggalkan cerita yang kan selalu ku kenang ^^ -- so nice........!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Wah3... nyasar koq malah bisa untung; ketinggalan pesawat malah dapat kenalan baru; Saya sich untungnya nggak pernah ketinggalan peswat. ^^
waaah yaya pernah tuh naik pesawat sendirian dari jakarta ke batam, hiksss pesawatnya goyang..yg ada yaya jd teganggg bangeett, hehehe..
email yaya: yayajanuary@yahoo.com yaa :)
Post a Comment