"Wah, ongkos bis naik lagi neh..."
itulah kalimat pertama keluar ketika naik bis pagi ini. Ternyata tidak hanya aku yg tidak menyadari kenaikan tarif bis, bapak-bapak disebelahku jg sama, dia bertanya-tanya malah ke aku, "ongkos naik ya dik ??"
Dua hari bertapa dalam rumah, sangat cukup untuk membuat kuper, hehehe. Meski sebetulnya sudah tahu juga sih mengenai program pemerintah menaikkan harga BBM dan banyak demo2 di luar sana.
Terus lagi, budget makan siang otomatis bertambah juga jadinya. Barusan, aku coba beli makan siang dengan menu yang sama. Minggu lalu, itu kayanya cuman 8 ribu deh, tapi sekarang langsung dibulatkan mjd 10 ribu. Hmmm... pantesan orang demo ya...
Kalau PLN dan PAM naik juga, harga kos naik juga dong... kasian banget anak kos.!. -- Untungnya belum ada kabar kalau PLN dan PAM naik.
Aku sempat teringat aja sebetulnya ama waktu TK dulu. Dulu dengan 25 perak aku udah bisa beli snack. Sekarang harga snack minimal udah jadi 500 perak. Kelipatan 20 ya... Itu kurang lebih 18 sampai 20 tahun yang lalu. Bgmn kalau 10 tahun mendatang, satu snack harganya 5000 perak (anggap saja setiap tahun terjadi peningkatan 1 kali harga barang). Harga apartement yg sekarang 800 juta akan mjd 8 Milliar. Lalu, berapa biaya sekolah ya...
Yang bakalan punya anak yg ingin bersekolah tinggi nanti, kayanya harus pasang kuda2 kuadrat neh, hehehe.
Mengenai demo2 yang terjadi akhir2 ini, yg menentang harga BBM. Kalau dipandang dari sisi yg lain, sebetulnya perlu tidak demo2 itu? Perlu gak perlu kali ya. Mahasiswa terlihat seperti tawuran dengan polisi. Mahasiswa merasa kenaikan BBM merugikan mereka dan rakyat lainnya. Padahal sebetulnya para polisi itu juga betul2 merasakan efek yg sama. Sebetulnya semua pihak merasakan susahnya hidup krn kenaikan BBM. Namun, seperti tulisanku tadi malam. Ini adalah strategy bisnis sebuah negara. Sehingga keluar lagilah pertanyaan lawas, mau dibawa kemanakah negara kita sekarang ?? -- mikirin negara itu hal yg berat kata orang jaman dulu, dan kayanya memang demikian deh. So, sapa yg mau ikut serta memikirkan negara ?? Ato, sapa yg mau hanya menikmati hasil jerih payah berpikir orang lain ??
Wuih... jam makan siang usai sudah. Back to work!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment